Tepat hari ini tanggal 22 Desember, Indonesia menetapkan bahwa tanggal tersebut adalah hari IBU.
Jika berbicara tentang IBU tak akan pernah ada habisnya. Sejak aku dilahirkan hingga sekarang (sudah menikah) aku masih tinggaal bersama ibu. Ada beberapa faktor atau alasan kenapa aku masih tinggal bersama beliau. Alasan pertama karena suami aku bekerja di Luar Negeri, dan alasan kedua (alasan paling utama) karena aku manja, belum mandiri, dan masih membutuhkan beliau.
Aku sendiri adalah juga seorang Ibu. Anak aku berumur 1 tahun lebih. Dia memanggilku Mama. Sejak punya anak aku baru menyadari bahwa seorang ibu itu adalah anugerah yang terindah sepanjang hidupku. Saat mengandung aku sudah merasakan penderitaan seorang ibu, dan saat-saat melahirkan. Meskipun aku melahirkan secara cesar, namun aku masih merasakan ketika wanita mengalami kontraksi yang amat sakit luar biasa. Aku bahagia karena sejak dalam kandungan anakku selalu tumbuh dengan sehat, tak ada keluhan apapun, dan berkembang sesuai dengan umur janin. Dia sekarang menjadi anak cerdas dan pintar.
Pengalaman menjadi ibu untuk pertama kalinya membuat saya shock. Bangun malam ketika si bayi menangis karena haus, ngompol atau buang air besar, ketika sakit semalam suntuk menggendong, khawatir akan kesehatannya, ketika mengajarkan dia berjalan, dan masih banyak yang dilakukan ibu untuk anak.
Aku masih ingat ketika aku masih kecil, ibu meenjagaku semalaman saat aku sakit demam tinggi, dan menjagaku berhari-hari ketika aku dirawat di Rumah Sakit karena penyakit maag akut yang aku derita. Ibulah yang paling khawatir saat nafasku mulai sesak.
Dan aku masih ingat bagaimana ibu menyemangati aku saat belajar, beliau yang paling bersemangat. Ibu dan ayahku adalah seorang guru di desa. Ibu menginginkan nilai-nilai terbaik dalam ujianku, namun aku gagal. Saat SMA aku mendaftarkan sebagai calon mahasiswa di Universtas Negeri di Jawa Timur melalui jalur PMDK jurusan Hubungan Internasional. Aku diterima dan aku sangat bahagia ketika itu, namun semua harapanku pupus ketika ibu melarangku kuliah di sana. Tak kalah sedih saat mengetahui ternyata ibu tidak punya biaya untuk kuliahku. Berbesar hati aku melupakan semua cita-citaku, dan melapangkan dada juga bersabar, namun aku tahu ibu juga menginginkannya.
Ibu adalah gambaran kasih sayang kepada anaknya. Aku merasakan menjadi anaknya dan menjadi ibu dari anakku. Sudah terbayang betapa hebatnya ibu mengasuh buah hati, meski lelah kerap mampir ibu selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.
I love you, Mom..