~
Aku, seorang wanita
Wanita yang mengumpulkan daun-daun kerinduan pada sang kekasih
Wanita yang mengamati tiap gerak awan yang melaju pada putaran langit, hanya untuk memutar kenangan
Wanita yang merindu kepak sayap burung, suara gemericik sungai
Ada secuil rasa sakit pada hati manakala sang hujan tiada henti pergi mencari tempat bumi bersembunyi
Saat hujan mengetuk hati dikala gundah
Ketika matahari bersinar kembali dan membentangkan pelangi pada dinding langit
Bagaikan lengkungan pelangi yang keluar dibalik persembunyian
Saat itulah senyum yang mengurai lekat pada wajah cerianya
~
~
Aku belum lupa siapa aku, aku yang hanya seorang gadis polos yang mencari cinta sejati. Itu dua tahun yang lalu. Sekarang, aku menjelma menjadi seorang wanita, wanita yang sedang menunggu sang kekasih hati berpulang pada pelukannya, sang kekasih yang sedang berjuang mengubah nasibku, nasibnya, nasib kita. Aku seorang yang sedang belajar arti kehidupan, arti mencinta, dan arti merindu. Wanita yang sedang berjuang menjaga kehormatan sang lelakiku menapaki kerikil-kerikil tajamnya kehidupan.
Aku adalah aku, yang mempunyai karakter tersendiri yang diciptakan Tuhan sedemikian adanya. Tak ingin aku menjadi orang lain, hanya ingin menjadi diri sendiri yang lebih baik.
Aku bagaikan api yang sedang membara, bersemangat berkobar seperti ingin melahap semua, melahap semua yang berjejakan minyak dan meneruskan semangat, namun kadang tersesat. Sekarang api itu menjadi biru, yang menjadi ramah pada sekelilingnya. Namun, tetap saja pisahkan aku dengan minyak, dengan segala hal yang mampu membuat aku menjadi merah padam. Dia, dewa penolongku, memungutku dari segerombolan api-api yang yang sombong, menjadikanku api pada lilin-lilin kecil yang menghias ruang yang gelap. Dia memungutku menjadikanku api yang sangat luar biasa yang mampi menerangi dan memberikan manfaat. I was a fire red, now it’s turning blue.. ~
Aku wanita periang, tergolong sanguin (terkadang), dan banyak mempunyai mimpi-mimpi yang masih tersimpan di dalam alam pikiran dan keyakinan. Aku termasuk seseorang yang tidak mampu melihat kelebihan pada diriku sendiri. Aku hanya bisa melihat kekuranganku. Banyak kekuranganku, pelupa dan ceroboh salah satunya, juga aku tak pandai bergaul meski aku tergolong wanita sanguin (dalam taraf rendah tak berlebihan). Aku juga egois (confession no 1), bahkan aku ingin selalu diberlakukan adil oleh setiap orang, manusiawi aku rasa jika semua ingin diberlakukan adil termasuk aku.
Masih banyak tentangku yang ingin aku tulis berdasarkan cermin kehidupanku tanpa ditutupi oleh kegengsian, namun aku merasa tiba-tiba aku bagaikan kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan diriku..
.
.
By Merry Indria, Tuesday Desember 28, 2010, at 5:15 pm.
— This picture edited on December 2012. Sengaja saya edit, karena saya tidak ingin memunculkan foto yg menampakkan rambut saya, saya berniat istiqoah untuk menutup aurat saya.
Jika anda menemukan foto saya diblog ini yg belum saya ganti atau saya remove, tolong ingatkan saya. Terima Kasih.