Saat hujan turun, dan aku sedang bersedih, ingin aku berlari menuju hujan, memeluknya. Butir-butiran airnya selalu menenangkan aku, menutupi semua air mataku. Tak akan ada yang tahu aku menangis, tak akan ada yang tahu aku memendam rasa kecewa, yang ada hanya rasa bahagia saat hujan membasahi tubuhku.
Hujan selalu membuat aku tenang, aku mencintai hujan. Hujan selalu mengingatkan aku pada masa kecilku, bermain-main dengan hujan. Mengingatkan kemanjaanku, mengingatkan segala pecahan kenangan yang terbaur menjadi masa lalu tanpa tahu siapa dan apa yang harus aku kenang.
Saat aku tak mampu memeluknya, aku hanya memandang dia dari balik jendela. Menyapanya dengan senyum rindu, melambai tanganku ingin menyentuhnya. Di balik jendela aku melihatmu menantiku di halaman rumahku, menari-nari mengundangku.
Hujan, kamu terlalu istimewa untukku. Tempat aku menyimpan semua kenangan, tempat menyimpan kepedihan. Hujan, tetaplah ada dan terus ada, tetaplah menjadi pengobat pedihku.
.
.
.
~ Merry ~