Loading



You are Still Mine

AGEE COMPUTER | 3:12 AM | | |
Bukan dari fisik aku menilaimu sempurna, bukan dari harta aku menilaimu sempurna, dari cinta dan kasih sayang yang telah kamu berikan kepadaku, tiada celah keburukan yang aku rasakan dikala itu. Wangi nafasmu teruntai dengan kata sapa lembut, selembut embun pagi. Duniaku serasa seperti negeri dongeng, negeri yang damai dengan taman-taman indah, kerajaan sederhana yang kau persembahkan padaku. Indah.

Sekarang, tidak lagi aku rasakan perasaan seperti itu lagi. Impian, bayangan itu sirna karna masa lalu yang menggoncang impian dan bayangan indah itu. Kau menyakiti aku, pertama, lagi, lagi, dan lagi. Cinta tak pernah sesakit ini dan sepedih ini. Kamu memilihku untuk menjadikanku permaisuriku, membawaku dengan kereta kencana pergi ke kerajaanmu. Ingatkah itu?

Aku hanya meminta hatimu, bukan hanya fisik dan harta, bukan ketidak jujuran, bukan ketidak setiaan. Kamu adalah milikku, dan akan tetap menjadi milikku. Aku mengerti dia, mantan perempuanmu, masih tetap ada di hatimu. Meski aku sudah berusaha menepis semua pemikiran itu, aku masih tidak ikhlas jika kamu masih memberi dia ruang di hatimu, walaupun hanya sebagai kenangan. Kenanganmu bersama dengan dia hanya menyakiti aku. Sakit sekali melihat memory itu, bahkan saat kita sudah bersama mengarungi hidup bersamaku, kamu masih berkata indah dalam sebentuk tulisan hati, tulisan yang tercurah dari hatimu kepadanya, bahwa kamu masih tetap ingin mengenangnya.



Bagaimana dengan aku? Aku meletakkan semua kenangan indah masa laluku di tungku dan siap terbakar. Satu persatu kenanganku hilang menjadi debu, dan aku tak lagi menyimpan bahkan mengenangnya. Itu semua aku lakukan demi kamu, demi semua cinta kita, demi perasaanmu terhadapku. Aku sama sekali tidak menyimpan semua berkas-berkas tentang dia, pria masa laluku, tapi kenapa kamu berbuat seperti kepada aku?!

Perasaan ini entah aku tak mengerti, aku juga tak tau harus berbuat apa? Aku tak punya seseorang yang mendukung aku selain kamu, aku tak punya seseorang yang bisa memelukku saat sedih selain kamu. Jika kamu memperlakukan semua, kepada siapa aku memeluk? Kepada siapa aku meneteskan air mataku?
Perasaan yang luar biasa yang aku ungkapkan. Entah setelah ini aku membencimu atau aku tetap ingin menjaga cinta ini, aku tidak tau. Semua adalah kehendak-Nya, aku ikhlas menerima semua kesakitan ini. Menerima dengan setulus hati. Sudah takdirku kan mendapat perasaan seperti ini, agar aku selalu bisa bersabar, dan mungkin itu hikmah dari semuanya.

Dari semua itu, aku tidak ingin dia jauh dari hatiku. Dia adalah belahan jiwaku, yang dikirim Tuhan lewat cerita yang benar-benar menguras semua air mata, masih berharap suatu saat aku memetik kebahagian bersama. Belahan jiwaku. Tuhan, kuatkan aku, meski berurai air mata, aku yakin Engkau ada di sisiku untuk menguatkan aku. Menjadikan aku lebih dewasa.

Terima Kasih Tuhan, Engkau mengirimkan lelaki yang sempurna. Sempurna untuk menyakiti aku dan sempurna untuk membahagiakan aku. Dia adalah lelaki yang istimewa untuk “Peri kecil” yang berharap lelaki itu bisa mencintai apa adanya diriku, mampu membuat aku wanita yang paling bahagia di dunia ini.
“Aku mencintainya apa adanya dirinya. Tak mau aku menuntut apapun dari dia, karna cinta tak ada tuntutan. I love you, my real soulmate”.
 Sayang, bagaimanapun kamu sudah menyakiti aku, sakit ini seperti pisau menusuk di hati, dan perih selalu membekas entah sampai kapan semua ini sembuh, namun bagiku kamu adalah pria yang sempurna dan istimewa untukku. Tak akan mampu aku berpaling dari sisimu, karna pisaumu sudah tergores membekas lafal namamu selamanya.