Sepi, bagiku adalah ribuan kata yang masih bersembunyi pada dasar hati yang terdalam.
Seperti lidah yang kelu, dan mulut diam tanpa mau berucap
Hanya air mata yang keluar, mengungkap semua rindu yang masih tertahan
- Furindria
Sepi..... Kata "SEPI" untuk beberapa orang memang seperti momok yang menakutkan. Tidak ada teman bicara, tidak ada sahabat untuk bertukar cerita, dan tidak ada kekasih yang selalu ingin didekap.
TAPI....
Terkadang memang kita membutuhkan waktu untuk sendiri. Meluapkan segala emosi, untuk berpikir, mengenang dan mengingat hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita. "Menyepi" untuk intropeksi diri dan mencari inspirasi.
Sendiri, sesekali untuk membenahi dan menata kembali hati dan jiwa yang sedang berceceran (berlaku untuk yang sedang hatinya tercecer karena ada seseorang yang meenghancurkan hatinya.. *ngikik*)
Sendiri untuk mengatur pikiran yang sedang berantakan, agar orang lain tak turut kena amarah.
Dalam kesendirian atau kesepian,
terkadang kita mampu menjadi diri sendiri dan menilai diri kita sendiri, mengumpulkan semua ingatan-ingatan dan menjadikannya kumpulan nilai yang berharga, yang disebut Intropeksi Diri. Intropeksi diri dalam kesendirian memang menyadarkan kita banyak hal, dan mampu mengetahui kelemahan-kelamahan pada diri kita, juga membuat kita mampu "merasa". Merasakan hal-hal yang sedang bersembunyi didalam kehidupan ini tanpa pernah kita menyadari sebelumnya.
terkadang kita mampu menjadi diri sendiri dan menilai diri kita sendiri, mengumpulkan semua ingatan-ingatan dan menjadikannya kumpulan nilai yang berharga, yang disebut Intropeksi Diri. Intropeksi diri dalam kesendirian memang menyadarkan kita banyak hal, dan mampu mengetahui kelemahan-kelamahan pada diri kita, juga membuat kita mampu "merasa". Merasakan hal-hal yang sedang bersembunyi didalam kehidupan ini tanpa pernah kita menyadari sebelumnya.
Yups, terkadang ketika kamu sedang sendiri, kamu akan benar-benar merakan siapa dirimu yang sebenarnya.