.
.
Indahnya cinta anak muda. Kemarin, waktu aku jalan-jalan sore di sawah belakang rumah, aku ketemu beberapa pasang muda-mudi yang asyik “pacaran”, duduk berdampingan. Mereka berbincang, entah apa yang diperbincangkan oleh mereka, sesaat tertawa, dan tersenyum. Memandang sang kekasih penuh malu. Sebentar sang laki-laki membelai rambut perempuan, dan sang perempuan tersenyum bahagia. Tak ada malu ketika aku lewat di depan mereka, seperti pamer kemesraan. Aku hanya tersenyum geli, dan segera berlalu.
Sepintas melihat mereka teringat aku jaman masih sekolah dulu, seperti mereka, yang masih merasakan cinta monyet. Bercanda, memperbincangkan sesuatu yang kami suka, dan tertawa terbahak-bahak di sudut koridor sekolah bersama teman kami yang lain. Aku dan dia memang tak suka pacaran berduaan, malu, dan yang pasti takut. Kalaupun duduk berdua kami hanya diam, dan pasti kami menjadi kikuk untuk memulai pembicaraan.
Masih teringat tiga belas tahun yang lalu, kami seperti pasangan yang ideal dari semua pasangan di Sekolah Menengah Pertama. Teman satu sekolah hingga guru-guru pun mengetahui hubungan kami, wali kelasku pun sering menggodaku, dan sontak teman sekelasku memercikan minyak pada guyonan sang guru, makin menjadi. Malu, itu yang aku rasakan. Aku hanya diam dan malu mampir di mukaku. Sering bertukar cerita kecil melalui jendela pada seberang kelas, saling intip dan mencuri pandang, tersenyum malu-malu. Bertukar buku dan meminjam PR, kebiasaan kita diwaktu sekolah. Tak heran jika buku ada nama dia dan namaku, buku bersama, buku cinta, buku yang menjadi saksi kisahku dengannya.
Ah, jaman dahulu dan jaman sekarang memang sudah berbeda. Anak jaman sekarang sudah terlalu berani mengekspos pada masyarakat kalau mereka pacaran, sedangkan aku dulu tidak seperti mereka, bukannya iri, tetapi begitu kenyataanya . Bertemu untuk menyatakan sesuatu saja harus minta ditemani seorang teman. Berpegang saja jantung serasa mau copot, tangan bergetar, mata pun tak mau menatap, malu-malu. Tapi disitulah indahnya cinta monyet waktuku dulu.
.