Loading



Bintang Dan Bulan Pada Langitku

AGEE COMPUTER | 8:43 AM |
Lihatlah langit pada malam hari ini. Ketika hujan tak kunjung datang, ada sejuta bintang tersenyum indah di langit malamku, menyapaku dan berbincang denganku.
Pada perjalanan ini, di jalan setapak pernah aku lalui bersama dia, bergandeng tangan, dan tertertawa bersama.
Saat perbincangan dengan bintang, ku selipkan sebuah tanya, kenapa dia yang aku cinta pergi, bintang?



Bintang tak mampu menjawab, hanya tersenyum penuh arti yang aku tak mampu menebak arti senyumnya.
Lalu, aku mencoba bertanya pada bulan, yang ketika itu tengah menunjukkan senyum terbaiknya.
Bulan kenapa dia yang aku cinta pergi, bulan?
Bulan sabit tersenyum padaku, dan menjawab, “Dia pergi karena dia mencintaimu, dia hanya ingin keadilan dan kebahagian berpihak padamu. Maka itu dia pergi menghilang.”
Apa maksudnya? Aku kembali bertanya-tanya dalam hati kecilku.
“Dia ingin engkau menemukan kekasih hati yang mampu membahagiakanmu, memberimu cinta yang lebih berarti dari cintanya, memberikan semua harapan-harapan yang engkau inginkan. Dia bukan orang yang tepat untukmu, wahai gadisku. Suatu hari Tuhan akan mengirimkan penggantinya yang terbaik untukmu.”
Hatiku risau, sedih, dan putus asa. Ketika cinta ini tak mampu memiliki, ketika harapan semua pupus. Masih bintang-bintang menemaniku, menguatkan aku, memberikan kembali semua harapan yang pernah hilang.
“Gadisku, meski kau tak mampu memilikinya, namun masih ada separuh hati untukmu, yang masih dia simpan erat dalam sudut jiwanya. Masih ada puing-puing cinta yang ia simpan dalam belanga cintanya yang tak pernah akan ia hapus dalam setiap jejak langkahnya.”
Tiba-tiba aku merasakan angin malam berhembus menitipkan pesan darinya. Dia merindukanku, seperti hari-hari sebelumnya. Dia masih mencintaiku, seperti rasa-rasa sebelumnya yang tak mampu berubah, dan tak akan bisa dirubah. Dia menginginkanku untuk selalu bahagia, tersenyum, dan tertawa. And when I cry, he cries too.. Angin malam membawakan sebuah ciuman darinya, ciuman yang lembut dan penuh cinta, tiada orang lain mampu merasakannya. Dan angin malam juga membawakan sebuah pelukan hangat yang mampu meleburkan setiap hati yang menggigil.
Suara burung malam menyanyikan kidung kenangan dan rasa merindu ketika kami masih bersama. Merdu bersenandung bersama malam yang kian semakin pekat. Ingin segera aku terlelap, menemui dalam ruang mimpi, menatap senyummu, dan menggenggam tanganmu. Aku sendiri dan sepi dalam ruang fana yang semakin menghitam gelap.

http://lanternofthepath.files.wordpress.com/2012/06/600px-noche_de_luna_llena_-_full_moon_night.jpg