Aku rasa malam semakin larut, dan tak terasa bulan mengintipku melamun di balik jendela kamarku. Aku rasakan angin menyapaku dengan lembut. Aku tersenyum pada langit malamku, menjelajah tiap jengkal udara malam yang semakin dingin.
Aku teringat tentang kita, tentang perbincangan masa depan yang kita ukir pada kata-kata. Di kursi kayu itu, kita duduk berdua diiringi suara potongan bambu yang dirakit menjadi gantungan indah, dengan bunyi khas ketika angin meniupkan nafasnya. Aku merindukan senyummu itu, senyum yang sudah lama tak lagi aku lihat. Batas ruang dan waktu membentang, seperti tak merestui.
Aku akan menghabisakan sisa malamku untuk berbincang dengan bulan. Agar ia mau menyampaikan rindu yang terlalu padanya.
Aku sudah berdiri disisi jendela kayu tua, menatap cahaya bulan pada remang malam. Masih angin menyapaku, dengan nafasnya yang lembut membelai sekujur tubuhku. Sendiri di sini, menanti segenggam asa dan cinta yang akan engkau berikan lagi padaku. Malam yang gelap, berselimut awan-awan yang berkejaran, dan sesekali menutup senyuman sang bulan.
Kekasihku, aku melihat senyummu dilangit gelap itu, seperti cahaya yang benderang. Tuhan mengirimkan wajahmu pada remang malam, terlihat kau seperti tersenyum padaku, wajah dan senyum yang terlihat jelas oleh pantulan sinar bulan. Aku merindumu…..
Read More
Loading
Know It All
Hal yang paling menyebalkan versiku itu adalah orang yang paling sok tahu! Contohnya: Dukun, ramalan bintang, peramal, buku-buku primbon, dan tarot.
Mereka seolah-olah tahu segalanya, padahal apa yang dikatakan mereka belum tentu benar. Ramalan bintang atau kerap kali disebut Zodiac contohnya, kata-kata yang ditulis mengungkapkan suatu kejadian yang akan datang, atau menebak suatu kejadian yang sedang terjadi. Saat aku masih ABG dulu, memang pertama kali yang aku buka halaman zodiac, namun lama kelamaan, kok gini yah, kenapa hidupku harus tergantung zodiac? Hidupku itu aku yang menentukan, bukan zodiac. Akhirnya lambat laun aku sudah tak membaca apa yang dikatakan zodiac.
Kedua, dukun. Dukun apa saja (yang aku tahu), adalah orang yang paling sok tahu. Mulutnya komat-kamit saat baca “mantra”, wajahnya aneh, aduh.. jadi males ngomongin dukun. Buat apa gitu baca “mantra”, pake nyemprot-nyemprotin muka orang, jorok tau!! Hehehehe…
Selain itu dukun pijat (pijat bayi tentunya). Ini yang sering membuat aku “perang” sama suami. Menurutku dan menurut dokter anak yang pernah saya tanyai, dukun pijat bayi itu tidak bisa dikatakan bisa memijat bayi dengan baik dan benar. Memijatkan bayi itu bukan sembarangan tempat, dan aku rasa “mbah dukun bayi” ini tak mengerti apa yang harus dilakukan dan yang mana yang tidak boleh dilakukan (daerah mana yang dipijat). Mbah dukun bayi mayoritas atau bahkan semua tidak memahami ilmu pemijatan bayi yang benar.
Ketiga, buku ramalan, primbon, tarot dan alat ramal lainnya. Dulu ya jaman nenekku sering dengar namanya Primbon, primbon itu buku panduan ramalan jawa. Dari weton, hingga perhitungan jawa yang aku sama sekali tidak paham. Menghitung jodoh, misal: weton A tidak boleh menikah dengan weton B. Yang aku tahu dan aku percaya, jodoh ditentukan sama Tuhan, bukan weton. Lalu perhitungan hari baik untuk melakukan kegiatan, menikah misalnya, harus dicari hari baik dan tanggal baik. Yang aku percaya semua hari itu baik, jikalau ada bad day, ya itu memang nasib. Bergantunglah semua pada-Nya, yang memberi kita kehidupan.
Yah, yang paling parah ketemu orang yang sok tahu, yang paling tahu segalanya. Parah abis. Misalnya nih, ada kita lagi ngobrol tentang London, ada orang nyeletuk “Iya London itu kotanya bagus banget, ada menara Eiffel yang tinggi menjulang.” Bagaikan disambar petir kan?! Gak nyambung gitu lho… Hehehehe..
Lebih hati-hati berbicara memang perlu. Bicara apa adanya dirimu, jangan berlebihan, dan tidak menimbulkan prasangka “sok tahu” pada orang lain. Jika kalian memang paham dan tahu, jelaskan dengan nada yang sesuai.
Merry Indria Read More
Mereka seolah-olah tahu segalanya, padahal apa yang dikatakan mereka belum tentu benar. Ramalan bintang atau kerap kali disebut Zodiac contohnya, kata-kata yang ditulis mengungkapkan suatu kejadian yang akan datang, atau menebak suatu kejadian yang sedang terjadi. Saat aku masih ABG dulu, memang pertama kali yang aku buka halaman zodiac, namun lama kelamaan, kok gini yah, kenapa hidupku harus tergantung zodiac? Hidupku itu aku yang menentukan, bukan zodiac. Akhirnya lambat laun aku sudah tak membaca apa yang dikatakan zodiac.
Kedua, dukun. Dukun apa saja (yang aku tahu), adalah orang yang paling sok tahu. Mulutnya komat-kamit saat baca “mantra”, wajahnya aneh, aduh.. jadi males ngomongin dukun. Buat apa gitu baca “mantra”, pake nyemprot-nyemprotin muka orang, jorok tau!! Hehehehe…
Selain itu dukun pijat (pijat bayi tentunya). Ini yang sering membuat aku “perang” sama suami. Menurutku dan menurut dokter anak yang pernah saya tanyai, dukun pijat bayi itu tidak bisa dikatakan bisa memijat bayi dengan baik dan benar. Memijatkan bayi itu bukan sembarangan tempat, dan aku rasa “mbah dukun bayi” ini tak mengerti apa yang harus dilakukan dan yang mana yang tidak boleh dilakukan (daerah mana yang dipijat). Mbah dukun bayi mayoritas atau bahkan semua tidak memahami ilmu pemijatan bayi yang benar.
Ketiga, buku ramalan, primbon, tarot dan alat ramal lainnya. Dulu ya jaman nenekku sering dengar namanya Primbon, primbon itu buku panduan ramalan jawa. Dari weton, hingga perhitungan jawa yang aku sama sekali tidak paham. Menghitung jodoh, misal: weton A tidak boleh menikah dengan weton B. Yang aku tahu dan aku percaya, jodoh ditentukan sama Tuhan, bukan weton. Lalu perhitungan hari baik untuk melakukan kegiatan, menikah misalnya, harus dicari hari baik dan tanggal baik. Yang aku percaya semua hari itu baik, jikalau ada bad day, ya itu memang nasib. Bergantunglah semua pada-Nya, yang memberi kita kehidupan.
Yah, yang paling parah ketemu orang yang sok tahu, yang paling tahu segalanya. Parah abis. Misalnya nih, ada kita lagi ngobrol tentang London, ada orang nyeletuk “Iya London itu kotanya bagus banget, ada menara Eiffel yang tinggi menjulang.” Bagaikan disambar petir kan?! Gak nyambung gitu lho… Hehehehe..
Lebih hati-hati berbicara memang perlu. Bicara apa adanya dirimu, jangan berlebihan, dan tidak menimbulkan prasangka “sok tahu” pada orang lain. Jika kalian memang paham dan tahu, jelaskan dengan nada yang sesuai.
Merry Indria Read More
Tujuan Hidup
AGEE COMPUTER |
7:26 AM |
Daily life
Setiap manusia itu masing-masing mempunyai tujuan, dan tujuan tersebut untuk memotifasi kita untuk tetap semangat. Membicarakan tentang tujuan hidup, saya hanya ingin hidup bahagia dan berkecukupan bersama suami dan anak saya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut tentunya ada angan dan harapan juga disertai doa dan usaha yang keras. Jika ada pihak lain yang menjadi “kerikil” dan membuat kita terjatuh, segera berdiri meskipun masih merasakan perih akibat luka.
Setiap manusia itu punya jalan masing-masing. Biarkan saya ada di jalan yang saya tentukan, saya memilih jalan ini dengan hati nurani. Saya hanya mengambil masukan yang positif, masukan negatif saya tidak ingin hiraukan, karena itu akan menghambat saya untuk segera melangkahkan kaki saya. Jika dalam perjalanan saya terdapat sebuah hambatan, inilah tiba saatnya untuk menerima tantangan dan experience baru untuk menemukan jalan keluar dari hambatan tersebut. Selama jalan yang saya tempuh itu jalan yang baik, insya Allah, Allah akan terus melindungiku.
*posting ini hanya untuk menghibur diri yang kecewa lantaran apa yang saya inginkan dan yang saya angan-angan atau harapkan, tidak/belum menjadi kenyataan….
Sekian… Read More
Tujuan Hidup Manusia
Setiap manusia itu masing-masing mempunyai tujuan, dan tujuan tersebut untuk memotifasi kita untuk tetap semangat. Membicarakan tentang tujuan hidup, saya hanya ingin hidup bahagia dan berkecukupan bersama suami dan anak saya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut tentunya ada angan dan harapan juga disertai doa dan usaha yang keras. Jika ada pihak lain yang menjadi “kerikil” dan membuat kita terjatuh, segera berdiri meskipun masih merasakan perih akibat luka.
Setiap manusia itu punya jalan masing-masing. Biarkan saya ada di jalan yang saya tentukan, saya memilih jalan ini dengan hati nurani. Saya hanya mengambil masukan yang positif, masukan negatif saya tidak ingin hiraukan, karena itu akan menghambat saya untuk segera melangkahkan kaki saya. Jika dalam perjalanan saya terdapat sebuah hambatan, inilah tiba saatnya untuk menerima tantangan dan experience baru untuk menemukan jalan keluar dari hambatan tersebut. Selama jalan yang saya tempuh itu jalan yang baik, insya Allah, Allah akan terus melindungiku.
SEKIAN
*posting ini hanya untuk menghibur diri yang kecewa lantaran apa yang saya inginkan dan yang saya angan-angan atau harapkan, tidak/belum menjadi kenyataan…. Read More
Untuk mewujudkan tujuan tersebut tentunya ada angan dan harapan juga disertai doa dan usaha yang keras. Jika ada pihak lain yang menjadi “kerikil” dan membuat kita terjatuh, segera berdiri meskipun masih merasakan perih akibat luka.
Setiap manusia itu punya jalan masing-masing. Biarkan saya ada di jalan yang saya tentukan, saya memilih jalan ini dengan hati nurani. Saya hanya mengambil masukan yang positif, masukan negatif saya tidak ingin hiraukan, karena itu akan menghambat saya untuk segera melangkahkan kaki saya. Jika dalam perjalanan saya terdapat sebuah hambatan, inilah tiba saatnya untuk menerima tantangan dan experience baru untuk menemukan jalan keluar dari hambatan tersebut. Selama jalan yang saya tempuh itu jalan yang baik, insya Allah, Allah akan terus melindungiku.
SEKIAN
*posting ini hanya untuk menghibur diri yang kecewa lantaran apa yang saya inginkan dan yang saya angan-angan atau harapkan, tidak/belum menjadi kenyataan…. Read More
NKOTBSB (part 2)
AGEE COMPUTER |
12:58 AM |
Sekali lagi aku nge-post tentang NKOTBSB, yang dulu di Part 1.
Saat aku SD – SMP Backstreet Boys ini memang sedang naik daun, dan aku salah satu fan mereka. Tak ketinggalan, aku juga mengkoleksi album-album mereka. Soal New Kids On The Block, aku hanya sedikit tahu tentang mereka.
Nah, tepat tanggal 1 Juni kemarin, NKOTBSB menggelar live concert di Jakarta – Indonesia. Seneeeeng juga sedih karena tidak bisa menintin mereka secara Live, karena tempat tinggalku sangat jauh dengan tempat mereka konser. Namun aku sering mengintip twitter mereka, seru.
Ada salah satu tweet anggota NKOTB yang aku suka. Tweet dari Jonathan R Knight, dia bilang, @JonathanRKnight: Listening to the sounds of prayer from a mosque in the distance. So blessed I can experience other peoples religions and cultures traveling.
Dan Brian dari Backstreet Boys banyak meng-upload foto-foto ketika mereka masih di Jakarta.
Backstreet Boys, dahulu mereka beranggotakan 5 orang, saat album Unbreakable release Kavin mengundurkan diri, sangat disayangkan, dan sekarang hanya ada 4 cowok keren (bagiku), they are @nickcarter @Brian_Littrel @Howied @@skulleeroz (AJ McLean).
Setelah vakum beberapa tahun lamanya, boy band ini kembali hadir ke dunia tarik suara. NKOTB pernah berjaya di tahun 80-an, dan sekarang mereka bukan lagi disebut “boy” tapi “men”. They are @joeymcintyre @JonathanRKnight @jordanknight @dannywood @DonnieWahlberg.
Aku rasa mereka bukan sembarang boy band, Backstreet Boys membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan ke-eksis-an mereka, meski salah satu personil mereka mengundurkan diri. Dan, NKOTB juga mampu membutktikan diri, setelah mengumumkan diri untuk bubar, lalu kembali, mereka tetap di hati para penggemar, terutama penggemar di era mereka.
Berikut ada 3 foto yang aku ambil dari twitter, (sumber @berlian_ent, dll).
.
Masih tetep keren kan mereka. Yang aku lihat kunci kesuksesan mereka adalah menjadi diri mereka sendiri, ga dipaksakan seperti boy band jaman sekarang, yang kebanyakan berkiblat ke boy band korea yang dilihat dari penampilan mereka kurang pas untuk di aplikasikan ke boy band Indonesia, karena culture kebudayaan kita berbeda dengan mereka.
Read More
Saat aku SD – SMP Backstreet Boys ini memang sedang naik daun, dan aku salah satu fan mereka. Tak ketinggalan, aku juga mengkoleksi album-album mereka. Soal New Kids On The Block, aku hanya sedikit tahu tentang mereka.
Nah, tepat tanggal 1 Juni kemarin, NKOTBSB menggelar live concert di Jakarta – Indonesia. Seneeeeng juga sedih karena tidak bisa menintin mereka secara Live, karena tempat tinggalku sangat jauh dengan tempat mereka konser. Namun aku sering mengintip twitter mereka, seru.
Ada salah satu tweet anggota NKOTB yang aku suka. Tweet dari Jonathan R Knight, dia bilang, @JonathanRKnight: Listening to the sounds of prayer from a mosque in the distance. So blessed I can experience other peoples religions and cultures traveling.
Dan Brian dari Backstreet Boys banyak meng-upload foto-foto ketika mereka masih di Jakarta.
Backstreet Boys, dahulu mereka beranggotakan 5 orang, saat album Unbreakable release Kavin mengundurkan diri, sangat disayangkan, dan sekarang hanya ada 4 cowok keren (bagiku), they are @nickcarter @Brian_Littrel @Howied @@skulleeroz (AJ McLean).
Setelah vakum beberapa tahun lamanya, boy band ini kembali hadir ke dunia tarik suara. NKOTB pernah berjaya di tahun 80-an, dan sekarang mereka bukan lagi disebut “boy” tapi “men”. They are @joeymcintyre @JonathanRKnight @jordanknight @dannywood @DonnieWahlberg.
Aku rasa mereka bukan sembarang boy band, Backstreet Boys membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan ke-eksis-an mereka, meski salah satu personil mereka mengundurkan diri. Dan, NKOTB juga mampu membutktikan diri, setelah mengumumkan diri untuk bubar, lalu kembali, mereka tetap di hati para penggemar, terutama penggemar di era mereka.
Berikut ada 3 foto yang aku ambil dari twitter, (sumber @berlian_ent, dll).
.
Masih tetep keren kan mereka. Yang aku lihat kunci kesuksesan mereka adalah menjadi diri mereka sendiri, ga dipaksakan seperti boy band jaman sekarang, yang kebanyakan berkiblat ke boy band korea yang dilihat dari penampilan mereka kurang pas untuk di aplikasikan ke boy band Indonesia, karena culture kebudayaan kita berbeda dengan mereka.
Read More
I Can't Keep My Memory
*
*
*
Tonight I feel something different from others. Empty, quiet, no one is talking, just a dog is barking. The situation is like once I felt three years ago, where I lived in my old house. I miss those moments. I felt free. I enjoyed my life at that time, although I felt empty and lonely in my heart, at least there are the memories that I still keep deep in my heart.
I often wish, if I was able to save everything I had, I was still living my life there, with all my memories. Unfortunately, I can’t. I loss anything I have. I’d assume this is the destiny that God has desired for me, and this is the best way for us.
I start to learn to let it go, although this is very hard for me to take off all my childhood memories. Maybe It’s really not fair to me, and I have to fight against this feeling. The result, I still have not been able to beat this feeling. I really miss those days, those moments, but I always try to accept any fate that I can’t keep all of my memories. I still fight with this situation.
Learning to “Ikhlas” is very difficult indeed. Sometimes mouth stated that we could let all go, but our heart was not stated.
“Keikhlasan” was never in fact identical to the cessation of transparency and accountability. If we let go help someone, it means we are willing to be bothered constantly to ensure that our aid is effective, isn’t lost to other parties. People who don’t sincerely just don’t want to bother, don’t want to be embarrassed, and choose the arithmetic apparent reward. “I’ve been meaning to significant help.” while forgetting the obligation to ensure the success of our help.
It is just a small part on the theory that I found an article that discusses a person’s sincerity. If we discuss a theory, it may seem easier than we practice an art. We are only able to try and remember that sincerity is the science of life that we must learn in life.
*jika ada kesalahan tulis, ejaan bahkan grammar, harap dimaklumi, masih belajar* Read More
Wanita Independece
Awalnya aku sempat bingung harus memilih kategori mana untuk posting kali ini. Yups, akhirnya aku pilih kategori Sharing . Tak ada alasan apa-apa, kecuali tell a story about our time zone (baca: LDR), dan segala kelemahan dan kelebihan ketika harus menjalani hubungan jarak jauh.
Aku dan suamiku memang menjalani Long Distance Relationship. Yah, meskipun aku dan dia hanya setahun bertemu dan itu pun aku dan dia hanya 3 bulan bertemu.
Suamiku bekerja di suatu perusahaan kapal pesiar, dari tahun 2000. Tahun 2000 itu aku masih SMP. Kebetulan umurku dan dia terpaut cukup jauh, 14 tahun, dewasa, sosok itulah yang memang aku cari, yang bisa meredam setiap emosiku, yang tidak mau memperkeruh keadaan ketika aku sedang labil, itulah suamiku. Saat aku marah, dia menjauh dari aku, dalam arti “menjauh” di sini adalah mengungsi, membiarkan aku meluapkan emosi sesaatku, saat dia pikir emosiku menurun barulah dia datang dan membahas masalah yang sedang kita hadapi.
Aku dan dia mempunyai prosentase besar untuk tidak saling dekat (dalam hal ini: fisik), namun aku percaya hati kita setiap hari sangat dekat bahkan semakin dekat. Aku sendiri pun sering membayangkan, bagaimana dia di sana, bekerja keras untuk kita di sini. Kasian suamiku..
Bagaimana tidak, hidup sebagai pelaut itu tidak segampang kebanyakan orang pikir. Bekerja di dalam kapal yang sebesar itu, dan terkadang terombang-ambing di atas laut dengan gelombang besar, keselamatan suamiku yang selalu aku pikirkan dan aku khawatirkan. Belum lagi kesehatan dia, kalau dia sakit siapa yang merawat dia? Ah sayang, aku akan selalu sabar menunggumu..
Menjadi aku itu tidak mudah, mempunyai suami yang harus bekerja jauh dari keluarga. Tapi harus bagaimana lagi, itu sudah resikoku memilih dia menjadi suamiku. Banyak orang menilai aku wanita kesepian, mungkin ada beberapa orang yang iseng sampai berkata, “Kesepian ya neng ditinggal suami jauh.” Aku tak mau menanggapi hal semacam itu, yang tahu ukuran aku kesepian atau tidak adalah diriku sendiri.
Memang aku akui terkadang aku merasa sepi tanpa dia di sampingku, itu hal wajar menjadi istri yang seperti aku, suami bekerja di negeri orang. Aku terus berfikir, dan selalu menenangkan diri, bahwa aku tidak sendiri, banyak wanita yang seperti aku. Justru aku mendapat banyak segi positif yang aku ambil dari semua ini.
Istri seperti aku dituntut untuk lebih mandiri. Aku harus kuat, dan aku harus bisa mengerjakan apa pun ketika suami jauh. Mengerjakan pekerjaan suami saat dirumah, seperti melumasi pagar dengan oli, memasang lampu yang mati, hingga mengecat. Kemana-mana aku sendiri, dan aku mendapatkan informasi tentang apapun sendiri. Namun aku tidak pernah merasakan bahwa aku sebatang kara, tidak. Aku masih punya saudara, keluarga yang mungkin masih mau menolong aku ketika sesuatu hal tersebut tidak bisa aku kerjakan sendirian. Sifat-sifat mandiri yang sebelum itu aku tidak punya (karena aku termasuk anak manja), akhirnya perlahan aku mulai dapatkan. Suamiku selalu berpesan padaku supaya aku menjadi lebih mandiri, dan bersabar.
Aku sekarang sangat tertarik dengan wanita yg sangat independence, namun tetap menghargai laki-laki sebagai suami. Aku sedih jika aku melihat wanita yang kemana-mana harus diantar jemput suami, apa-apa dengan suami, bukan maksud hati iri, namun lebih kepada risih melihat terlalu addicted pada pasangan.
Dan terlebih jika wanita tidak punya ketegasan untuk memutuskan suatu hal yang prinsipal. Contohnya:
Seperti kasus yang dialami salah satu temanku. Dia wanita karir, bekerja di salah satu bank swasta, mempunyai satu anak yang masih baby (5 bulan-an lah). Waktu yang dia punya hanya sabtu dan minggu. Kebetulan hari-hari tersebut dia harus tinggal di rumah mertua, karena hari-hari itu mertua juga libur (maklum PNS). Temanku ini mengeluh saat di rumah mertua, dia jarang sekali merawat anaknya (menggendong, menemani tidur, dll) karena si baby dikuasai oleh mertua. Dan parahnya temanku ini tidak punya ketegasan untuk mengambil alih kekuasaan tersebut. Hasilnya, anak lebih condong pada neneknya. Sedih hati ketika aku mendengarnya, karena aku juga seorang ibu, dan anakku pun terkadang juga begitu, padahal setiap hari dan setiap waktu selalu dengan aku, apalagi yang harus bekerja hingga sore.
Itulah, kenapa istri yang jauh dari suami harus diwajibkan untuk mandiri dan dewasa, bahkan harus mempunyai wawasan yang luas. Karena kita jauh dari suami, yang seharusnya bisa melindungi kita (itu jika dinilai dari segi fisik). Apapun yang aku lakukan dan aku kerjakan di sini, aku harus bisa mandiri dan bisa ambil keputusan sendiri tanpa harus merugikan diri sendiri dan suami.
Aku tidak hanya merasakan sisi positif, tapi juga segi negatif. Aku yang sekarang lebih paranoid dan terlalu takut untuk dikhianati. Pengalaman masa lalu membuat aku takut merasakan sakit hati karena pengkhianatan. Namun, aku harus selalu berfikir positif pada suamiku, hanya pikiran positif itulah yang membuatku yakin dan selalu mempunyai energi positif juga. Untuk apalah dia berbuat seperti itu, toh dia sudah punya anak yang sangat lucu dan pintar. Aku juga yakin meskipun dia terbilang cuek, namun dalam hatinya sangat menyayangi kami sebagai keluarganya.
Di bulan hampir ke-empat aku menunggumu..
March 27, 2012… Tuesday night when the sky smiles at me with its stars. Read More
Aku dan suamiku memang menjalani Long Distance Relationship. Yah, meskipun aku dan dia hanya setahun bertemu dan itu pun aku dan dia hanya 3 bulan bertemu.
Suamiku bekerja di suatu perusahaan kapal pesiar, dari tahun 2000. Tahun 2000 itu aku masih SMP. Kebetulan umurku dan dia terpaut cukup jauh, 14 tahun, dewasa, sosok itulah yang memang aku cari, yang bisa meredam setiap emosiku, yang tidak mau memperkeruh keadaan ketika aku sedang labil, itulah suamiku. Saat aku marah, dia menjauh dari aku, dalam arti “menjauh” di sini adalah mengungsi, membiarkan aku meluapkan emosi sesaatku, saat dia pikir emosiku menurun barulah dia datang dan membahas masalah yang sedang kita hadapi.
Aku dan dia mempunyai prosentase besar untuk tidak saling dekat (dalam hal ini: fisik), namun aku percaya hati kita setiap hari sangat dekat bahkan semakin dekat. Aku sendiri pun sering membayangkan, bagaimana dia di sana, bekerja keras untuk kita di sini. Kasian suamiku..
Bagaimana tidak, hidup sebagai pelaut itu tidak segampang kebanyakan orang pikir. Bekerja di dalam kapal yang sebesar itu, dan terkadang terombang-ambing di atas laut dengan gelombang besar, keselamatan suamiku yang selalu aku pikirkan dan aku khawatirkan. Belum lagi kesehatan dia, kalau dia sakit siapa yang merawat dia? Ah sayang, aku akan selalu sabar menunggumu..
Menjadi aku itu tidak mudah, mempunyai suami yang harus bekerja jauh dari keluarga. Tapi harus bagaimana lagi, itu sudah resikoku memilih dia menjadi suamiku. Banyak orang menilai aku wanita kesepian, mungkin ada beberapa orang yang iseng sampai berkata, “Kesepian ya neng ditinggal suami jauh.” Aku tak mau menanggapi hal semacam itu, yang tahu ukuran aku kesepian atau tidak adalah diriku sendiri.
Memang aku akui terkadang aku merasa sepi tanpa dia di sampingku, itu hal wajar menjadi istri yang seperti aku, suami bekerja di negeri orang. Aku terus berfikir, dan selalu menenangkan diri, bahwa aku tidak sendiri, banyak wanita yang seperti aku. Justru aku mendapat banyak segi positif yang aku ambil dari semua ini.
Istri seperti aku dituntut untuk lebih mandiri. Aku harus kuat, dan aku harus bisa mengerjakan apa pun ketika suami jauh. Mengerjakan pekerjaan suami saat dirumah, seperti melumasi pagar dengan oli, memasang lampu yang mati, hingga mengecat. Kemana-mana aku sendiri, dan aku mendapatkan informasi tentang apapun sendiri. Namun aku tidak pernah merasakan bahwa aku sebatang kara, tidak. Aku masih punya saudara, keluarga yang mungkin masih mau menolong aku ketika sesuatu hal tersebut tidak bisa aku kerjakan sendirian. Sifat-sifat mandiri yang sebelum itu aku tidak punya (karena aku termasuk anak manja), akhirnya perlahan aku mulai dapatkan. Suamiku selalu berpesan padaku supaya aku menjadi lebih mandiri, dan bersabar.
Aku sekarang sangat tertarik dengan wanita yg sangat independence, namun tetap menghargai laki-laki sebagai suami. Aku sedih jika aku melihat wanita yang kemana-mana harus diantar jemput suami, apa-apa dengan suami, bukan maksud hati iri, namun lebih kepada risih melihat terlalu addicted pada pasangan.
Dan terlebih jika wanita tidak punya ketegasan untuk memutuskan suatu hal yang prinsipal. Contohnya:
Seperti kasus yang dialami salah satu temanku. Dia wanita karir, bekerja di salah satu bank swasta, mempunyai satu anak yang masih baby (5 bulan-an lah). Waktu yang dia punya hanya sabtu dan minggu. Kebetulan hari-hari tersebut dia harus tinggal di rumah mertua, karena hari-hari itu mertua juga libur (maklum PNS). Temanku ini mengeluh saat di rumah mertua, dia jarang sekali merawat anaknya (menggendong, menemani tidur, dll) karena si baby dikuasai oleh mertua. Dan parahnya temanku ini tidak punya ketegasan untuk mengambil alih kekuasaan tersebut. Hasilnya, anak lebih condong pada neneknya. Sedih hati ketika aku mendengarnya, karena aku juga seorang ibu, dan anakku pun terkadang juga begitu, padahal setiap hari dan setiap waktu selalu dengan aku, apalagi yang harus bekerja hingga sore.
Itulah, kenapa istri yang jauh dari suami harus diwajibkan untuk mandiri dan dewasa, bahkan harus mempunyai wawasan yang luas. Karena kita jauh dari suami, yang seharusnya bisa melindungi kita (itu jika dinilai dari segi fisik). Apapun yang aku lakukan dan aku kerjakan di sini, aku harus bisa mandiri dan bisa ambil keputusan sendiri tanpa harus merugikan diri sendiri dan suami.
Aku tidak hanya merasakan sisi positif, tapi juga segi negatif. Aku yang sekarang lebih paranoid dan terlalu takut untuk dikhianati. Pengalaman masa lalu membuat aku takut merasakan sakit hati karena pengkhianatan. Namun, aku harus selalu berfikir positif pada suamiku, hanya pikiran positif itulah yang membuatku yakin dan selalu mempunyai energi positif juga. Untuk apalah dia berbuat seperti itu, toh dia sudah punya anak yang sangat lucu dan pintar. Aku juga yakin meskipun dia terbilang cuek, namun dalam hatinya sangat menyayangi kami sebagai keluarganya.
Di bulan hampir ke-empat aku menunggumu..
March 27, 2012… Tuesday night when the sky smiles at me with its stars. Read More
Kejujuran Itu Perlu
Mungkin ini adalah pengalamanku yang paling bikin bikin aku naik darah. Beberapa hari yang lalu, aku dan seorang tetangga sebelah menjenguk anak tetangga kita yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Sengaja kita mampir ke toko kue langganan dia, karena harganya murah dan tempat juga tidak terlalu jauh dari rumah.
Di toko itu tersedia berbagai macam kue dan bentuk yang lucu-lucu, juga dengan rasa yang bermacam-macam. Ada kue isi pisang, keju, dll. Nah, ada yang membuat aku jengkel ketika itu. Saat itu memilih kue rasa pisang-coklat-keju, aku sengaja minta tiga kue. Ketika akan dimasukkan dalam kardus pembungkus kue, salah satu kue pesananku jatuh. Saat itu aku sengaja berpura-pura tidak tahu, dan kagetnya kue yang jatuh tadi bukannya di buang malah mau dikasih ke aku.. Sialan kan?!! Dia pikir aku tidak melihat atau aku bisa dibodohi gitu sama dia?
Mulai emosiku naik, tapi aku berusaha berfikir bagaimana aku “menyentil” si penjual kue tersebut. Aku bertanya pada si penjual kue, ini kue yang diambil dari sini kan? (Sambil menunjuk tempat kue). Dengan santai dan tanpa rasa takut, si penjual menjawab, iya. Tak segan lagi pertanyaan aku ulangi, benar ini kue yang diambil dari sini?? (Aku masih menunjuk tempat kuenya), namun si penjual masih bergeming tak mau mengganti kue yang jatuh tadi dengan yang baru.
Dasarnya aku yang lagi marah, aku menyerahkan uang untuk membayar semua kue yang aku pesan, namun aku tidak menerima kue yang dia serahkan padaku. Saat itu aku hanya bilang, “Silahkan makan kue-kue itu, itu kue gratis dari aku untuk anda. Anda bisa makan kue itu dihadapan saya sekarang juga.” Ungkapku ketika itu dengan nada ketus.
Tiba-tiba ada seorang ibu setengah baya keturunan China (yah, mungkin berumur 40-an) menghampiri kami. Rupanya dia si pemilik toko kue itu. Dia memarahi si penjual kue, dan mengancam dipecat jika kejadian ini terulang lagi, kemudian si pemilik toko kue itu minta maaf kepadaku dan bersedia mengganti kue-kue yang aku pesan dengan yang baru. Saat itu aku hanya menggeleng, aku tidak menerima, karena itulah aku saat aku marah dan kecewa dengan pelayanan sebuah toko. Sejak itu aku tak pernah dan tak akan pernah kembali ke toko kue tersebut. Itu pertama kali aku masuk ke toko kue itu dan untuk terakhir kalinya. Kapoook!!!
Well, dilingkungan pemasaran atau marketing, kejujuran selalu diutamakan. Karena kejujuran adalah kunci menuju sukses. Jika tidak ada rasa jujur, aku bisa jamin produk yang dipasarkan tidak akan bisa laku dipasaran. Dalam hal ini tidak hanya kejadian itu saja yang aku alami, banyak orang menawarkan produk dan menjanjikan ini itu tapi kenyataannya “NOL”. Begitu juga dengan relationship, entah itu hubungan pertemanan, perkawinan, dll. Tanpa adanya kejujuran, tak akan ada jalan yang terang menuju kesuksesan.
“Whoever is careless with the truth in small matters cannot be trusted with important matters.” – Einstein.
Always telling the truth..
Saat kamu bertindak jujur, bibir berucap pun akan terasa nikmat, dan suatu saat ketika ditanya kembali kita tidak perlu mencoba mengingat, karena kejujuran akan terus mengendap dalam otak kita.
March 17, 2012. Saturday night.. Read More
Di toko itu tersedia berbagai macam kue dan bentuk yang lucu-lucu, juga dengan rasa yang bermacam-macam. Ada kue isi pisang, keju, dll. Nah, ada yang membuat aku jengkel ketika itu. Saat itu memilih kue rasa pisang-coklat-keju, aku sengaja minta tiga kue. Ketika akan dimasukkan dalam kardus pembungkus kue, salah satu kue pesananku jatuh. Saat itu aku sengaja berpura-pura tidak tahu, dan kagetnya kue yang jatuh tadi bukannya di buang malah mau dikasih ke aku.. Sialan kan?!! Dia pikir aku tidak melihat atau aku bisa dibodohi gitu sama dia?
Mulai emosiku naik, tapi aku berusaha berfikir bagaimana aku “menyentil” si penjual kue tersebut. Aku bertanya pada si penjual kue, ini kue yang diambil dari sini kan? (Sambil menunjuk tempat kue). Dengan santai dan tanpa rasa takut, si penjual menjawab, iya. Tak segan lagi pertanyaan aku ulangi, benar ini kue yang diambil dari sini?? (Aku masih menunjuk tempat kuenya), namun si penjual masih bergeming tak mau mengganti kue yang jatuh tadi dengan yang baru.
Dasarnya aku yang lagi marah, aku menyerahkan uang untuk membayar semua kue yang aku pesan, namun aku tidak menerima kue yang dia serahkan padaku. Saat itu aku hanya bilang, “Silahkan makan kue-kue itu, itu kue gratis dari aku untuk anda. Anda bisa makan kue itu dihadapan saya sekarang juga.” Ungkapku ketika itu dengan nada ketus.
Tiba-tiba ada seorang ibu setengah baya keturunan China (yah, mungkin berumur 40-an) menghampiri kami. Rupanya dia si pemilik toko kue itu. Dia memarahi si penjual kue, dan mengancam dipecat jika kejadian ini terulang lagi, kemudian si pemilik toko kue itu minta maaf kepadaku dan bersedia mengganti kue-kue yang aku pesan dengan yang baru. Saat itu aku hanya menggeleng, aku tidak menerima, karena itulah aku saat aku marah dan kecewa dengan pelayanan sebuah toko. Sejak itu aku tak pernah dan tak akan pernah kembali ke toko kue tersebut. Itu pertama kali aku masuk ke toko kue itu dan untuk terakhir kalinya. Kapoook!!!
Well, dilingkungan pemasaran atau marketing, kejujuran selalu diutamakan. Karena kejujuran adalah kunci menuju sukses. Jika tidak ada rasa jujur, aku bisa jamin produk yang dipasarkan tidak akan bisa laku dipasaran. Dalam hal ini tidak hanya kejadian itu saja yang aku alami, banyak orang menawarkan produk dan menjanjikan ini itu tapi kenyataannya “NOL”. Begitu juga dengan relationship, entah itu hubungan pertemanan, perkawinan, dll. Tanpa adanya kejujuran, tak akan ada jalan yang terang menuju kesuksesan.
“Whoever is careless with the truth in small matters cannot be trusted with important matters.” – Einstein.
Always telling the truth..
Saat kamu bertindak jujur, bibir berucap pun akan terasa nikmat, dan suatu saat ketika ditanya kembali kita tidak perlu mencoba mengingat, karena kejujuran akan terus mengendap dalam otak kita.
March 17, 2012. Saturday night.. Read More
Short Note: Loss
When I write this I am listening to “Lost” by Michael Buble. I have an idea then, to write about “Lost”, “lose” or “Loss”.
Loss
Loss is sad, but this is something that we can’t avoid in our life’s journey. When we lose something, of course, heart or soul, we feel disappointed, hurt and even human at all, if we react strongly with this anger, crying, stress, loss of hope, protested to the will of God, to live with intention to terminate. Especially if we lose people who are closest, the most we love, and place of hope, a dream too (because I have had). It took a long time to wake up and realize a loss that I’ve experienced a few years ago, I learned, that loss is a process of getting (getting better) and vice versa. Get part of the loss.
A natural process of life experienced by all humans. Process that teaches us to see and accept reality, and the process to realize the nature of the self as a man who has a point in the life of an era perhaps I’m wrong, but at least it is a life experience that I’ve experienced. Although once I didn’t realize it, but the day, the more I realize that losing is the process of establishing a stronger spirit.
Loss can happen to anyone, not indiscriminately, the rich, the poor, the beautiful and even the beast ones. Because the loss is a process that must be passed in the wheel of life. Anything that is in us for life in this world nothing is eternal. therefore, we must learn to accept losing and letting go.
Perhaps the theory is easy to say, but at least with the experience of loss, we can learn to prepare yourself to be able to receive the soul elated. Loss can occur at any time in life and so we are still strong move when something is taken away from us because of tomorrow only God knows. We as humans can only plan and strive to realize, but all the will in God’s hands.
Well, although as I write this, I hope the people I love are always there for me, and will not leave me.
As our saying goes: “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”, this means the memory and the traces it left behind was never really lost, but lives in the hearts and our memories. We can learn to love to lose it (though heavy). Losing makes a lot of lessons and new experiences for us, so we can welcome the process: accept ourselves. Said the wise man does not have anything except the experience of life and when we realized we’d never have any, it should not sink into prolonged grief when we lose.
Well, the loss can make us really strong, and able to face the reality that life is not eternal. And when we lose something, we will be able to learn and grow mature, and dispose of our ego. All the world belongs to God, when we lose something it means that God took it, we have no right to insult God.
*I wish I had the power….*
**trying to write in English, I apologize if there are errors in writing.
Merry. @march5,2012 (originally written) Read More
Loss
Loss is sad, but this is something that we can’t avoid in our life’s journey. When we lose something, of course, heart or soul, we feel disappointed, hurt and even human at all, if we react strongly with this anger, crying, stress, loss of hope, protested to the will of God, to live with intention to terminate. Especially if we lose people who are closest, the most we love, and place of hope, a dream too (because I have had). It took a long time to wake up and realize a loss that I’ve experienced a few years ago, I learned, that loss is a process of getting (getting better) and vice versa. Get part of the loss.
A natural process of life experienced by all humans. Process that teaches us to see and accept reality, and the process to realize the nature of the self as a man who has a point in the life of an era perhaps I’m wrong, but at least it is a life experience that I’ve experienced. Although once I didn’t realize it, but the day, the more I realize that losing is the process of establishing a stronger spirit.
Loss can happen to anyone, not indiscriminately, the rich, the poor, the beautiful and even the beast ones. Because the loss is a process that must be passed in the wheel of life. Anything that is in us for life in this world nothing is eternal. therefore, we must learn to accept losing and letting go.
Perhaps the theory is easy to say, but at least with the experience of loss, we can learn to prepare yourself to be able to receive the soul elated. Loss can occur at any time in life and so we are still strong move when something is taken away from us because of tomorrow only God knows. We as humans can only plan and strive to realize, but all the will in God’s hands.
Well, although as I write this, I hope the people I love are always there for me, and will not leave me.
As our saying goes: “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”, this means the memory and the traces it left behind was never really lost, but lives in the hearts and our memories. We can learn to love to lose it (though heavy). Losing makes a lot of lessons and new experiences for us, so we can welcome the process: accept ourselves. Said the wise man does not have anything except the experience of life and when we realized we’d never have any, it should not sink into prolonged grief when we lose.
Well, the loss can make us really strong, and able to face the reality that life is not eternal. And when we lose something, we will be able to learn and grow mature, and dispose of our ego. All the world belongs to God, when we lose something it means that God took it, we have no right to insult God.
*I wish I had the power….*
**trying to write in English, I apologize if there are errors in writing.
Merry. @march5,2012 (originally written) Read More
Duh.. Begini Lagi
Dua hari ini dibuat sebal sama Operator “S”. Operator ini bisa dibilang memang TOP-lah, operator mahal di Indonesia, tapi punya kualitas yang okay. Namun, aku dikecewakan kali ini.
Begini ceritanya:
Sebelum aku pakai sim card “S” ini, aku pakai “X” karena memang promo sms dan telepon murah, dan juga paket Blackberry yang termurah. Mungkin sangking banyak pengguna Blackberry, akhirnya lemot pun terjadi. Investigasi pada teman-teman saya lakukan, ternyata tidak semua mengalami kelemotan hingga 3 jam lebih (waktu yang sangat lama). Tidak hanya itu, dan ini yang paling menyebalkan, pulsaku tiba-tiba hilang/abis entah lari kemana, dan anehnya ketika aku konfirmasi ke Service Centre tidak ada masalah dengan kartuku. Akhirnya aku pindah ke lain hati, yaitu ke operator “S” tadi. Awalnya sih fine, tidak ada masalah apapun. Namun, dua hari ini, tepatnya kemarin dan hari ini, pulsa yang aku punya tiba-tiba, mendadak hilang, alias kecolongan. Padahal, dan secara sadar aku tidak pernah menggunakannya, sekalipin untuk sms (apalagi telepon).
Awalnya memang dongkol, dan rasanya pengen ngelabrak tuh operator. Namun, setelah aku curhat sama temanku, aku jadi iklhas dan nerima. Mungkin temanku ini sudah mengingatkan aku lewat candaannya, yang kata dia aku kurang sedekah…
Hmmm…
Setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin ada benarnya, atau Tuhan memang sedang menguji kesabaranku dan “njawil” aku biar aku lebih banyak bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Aah… Tuhan, kenapa “njawil”-nya pake ngilangin pulsaku.. Oops..!! Cara Tuhan memperingatkan umat-Nya begitu sangat istimewa, aku sempat tersindir dan merasa malu pada-Nya.
Nah, mulai saat ini aku ingin sekali merubah kebiasaanku yang masih memikirkan diri sendiri, kebiasaan yang suka perhitungan (eeiits, tapi bukan pelit lho, beda…), dan kebiasaan buruk lainnya.
Sekarang mungkin aku akan lebih rajin lagi untuk berbuat baik, dan selalu waspada pada pulsaku… Hahahaha… Read More
Begini ceritanya:
Sebelum aku pakai sim card “S” ini, aku pakai “X” karena memang promo sms dan telepon murah, dan juga paket Blackberry yang termurah. Mungkin sangking banyak pengguna Blackberry, akhirnya lemot pun terjadi. Investigasi pada teman-teman saya lakukan, ternyata tidak semua mengalami kelemotan hingga 3 jam lebih (waktu yang sangat lama). Tidak hanya itu, dan ini yang paling menyebalkan, pulsaku tiba-tiba hilang/abis entah lari kemana, dan anehnya ketika aku konfirmasi ke Service Centre tidak ada masalah dengan kartuku. Akhirnya aku pindah ke lain hati, yaitu ke operator “S” tadi. Awalnya sih fine, tidak ada masalah apapun. Namun, dua hari ini, tepatnya kemarin dan hari ini, pulsa yang aku punya tiba-tiba, mendadak hilang, alias kecolongan. Padahal, dan secara sadar aku tidak pernah menggunakannya, sekalipin untuk sms (apalagi telepon).
Awalnya memang dongkol, dan rasanya pengen ngelabrak tuh operator. Namun, setelah aku curhat sama temanku, aku jadi iklhas dan nerima. Mungkin temanku ini sudah mengingatkan aku lewat candaannya, yang kata dia aku kurang sedekah…
Hmmm…
Setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin ada benarnya, atau Tuhan memang sedang menguji kesabaranku dan “njawil” aku biar aku lebih banyak bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Aah… Tuhan, kenapa “njawil”-nya pake ngilangin pulsaku.. Oops..!! Cara Tuhan memperingatkan umat-Nya begitu sangat istimewa, aku sempat tersindir dan merasa malu pada-Nya.
Nah, mulai saat ini aku ingin sekali merubah kebiasaanku yang masih memikirkan diri sendiri, kebiasaan yang suka perhitungan (eeiits, tapi bukan pelit lho, beda…), dan kebiasaan buruk lainnya.
Sekarang mungkin aku akan lebih rajin lagi untuk berbuat baik, dan selalu waspada pada pulsaku… Hahahaha… Read More
nkotBsb (New Kid On The Block Backstreet Boys)
AGEE COMPUTER |
12:03 AM |
Music
|
Short Note
Backstreet Boys, menurutku mereka itu energik, mempunyai ciri tersendiri daripada Boy Band yang lain. Dari album pertama hingga yang terakhir aku punya semua koleksinya, maklumlah namanya juga penggemar,
Dari semua album dari Backstreet Boys, aku paling suka album UNBREAKABLE, lagu dikemas lebih dewasa dan sangat menarik untuk didengarkan dan dihayati.
Setelah Backstreet Boys mengeluarkan album THIS IS US, mereka berkolaborasi dengan New Kid On The Block, salah satu Boy Band yang alhir pada tahun 80-an. aku kurang begitu tahu lagu-lagu NKOTB, maklum NKOTB ini lahir sekitar tahun 85-an, dan aku belum lahir..
Yang aku tahu lagu NKOTB judulnya, Step By Step, lagu itu sering diputar kakakku.
NKOTBSB, New Kid On The Block Backstreet Boys, perpaduan Boy Band legendaris (lebay ga sih dibilang Legend?? :p) mengusung gaya dua boy band berbeda generasi, generasi 80 dan 90-an, yang di kedua jaman tersebut berbeda aliran/jenis music. Namun, pada American Music Award 2010, mereka tampil apik di panggung megah AMA, dengan performance yang tak kalah apiknya.
Boy Band lawas yang masih berpenampilan energik dan keren, membuat perbandingan antara Boy Band jaman sekarang yang super lebay. Ngikut trend Korea yang cowok-cowok dari Korea mirip seperti cewek, cantik bisa dibilang begitu. Aku tidak terlalu tertarik dengan gaya Boy Band jaman sekarang, mulai dari gaya, dan vokal mereka sangat pas-pasan.
Boy Band yang masih terlihat keren ya, Backstreet Boys, menurutku. Karena mereka masih menjaga ke-eksis-an di dunia hiburan meski personil dari mereka keluar, dan persaingan dunia music manca lebih sangar, namun BSB mampu membuktikan mereka masih solid. Two thumbs…
.
.
Read More
Kehilangan HP
AGEE COMPUTER |
3:41 AM |
Laughing Out Loud
|
Short Story
Ini kejadian waktu aku masih kuliah semester 2 sekitar tahun 2006. siang itu dalam proses audisi Paduan Suara.
Aku dan dua orang temanku namanya Nania dan Wina (bukan nama sebenarnya) yang kebetulan mengikuti audisi Paduan Suara Kampus, dan kami melakukan persiapan, seperti berlatih vokal di suatu ruangan.
Sambil menunggu panitia yang akan meng-audisi kita, kita menyiapkan lagu untuk ditampilkan kepada para juri, dan berlatih menyanyikan lagu tersebut.
Setelah selesai berlatih vokal, dan menyiapkan lagu andalan, panitia belum juga memanggil kita, karena peserta kali ini sangat banyak, maka kami bertiga memutuskan untuk duduk2 saja dan mengobrol
saking asyiknya ngobrol…entah apa yang Nania pikirkan dan tiba-tiba saja Nania berteriak dengan PD nya “HP ku mana. ..?”
Dan berkatalah si Wina “Emangnya tadi ditaruh dimana?”
“Aku juga lupa” jawab Nania.
Dan ini berlangsung sekitar 5 menit dalam kebingungan tiba-tiba saja si Wina berkata “Nah Nan itu apa Nan?”, sambil menunjuk ke tangan Nania.
Ternyata…. HP Nania dari tadi memang dipegang sama Nania sendiri, sontak aja kami bertiga tertawa….dan untungnya saja cuma ada kami bertiga..
Oalah nduk, nduk, durung tuek kok ya wes pikun.. Hahahaha.. Read More
Aku dan dua orang temanku namanya Nania dan Wina (bukan nama sebenarnya) yang kebetulan mengikuti audisi Paduan Suara Kampus, dan kami melakukan persiapan, seperti berlatih vokal di suatu ruangan.
Sambil menunggu panitia yang akan meng-audisi kita, kita menyiapkan lagu untuk ditampilkan kepada para juri, dan berlatih menyanyikan lagu tersebut.
Setelah selesai berlatih vokal, dan menyiapkan lagu andalan, panitia belum juga memanggil kita, karena peserta kali ini sangat banyak, maka kami bertiga memutuskan untuk duduk2 saja dan mengobrol
saking asyiknya ngobrol…entah apa yang Nania pikirkan dan tiba-tiba saja Nania berteriak dengan PD nya “HP ku mana. ..?”
Dan berkatalah si Wina “Emangnya tadi ditaruh dimana?”
“Aku juga lupa” jawab Nania.
Dan ini berlangsung sekitar 5 menit dalam kebingungan tiba-tiba saja si Wina berkata “Nah Nan itu apa Nan?”, sambil menunjuk ke tangan Nania.
Ternyata…. HP Nania dari tadi memang dipegang sama Nania sendiri, sontak aja kami bertiga tertawa….dan untungnya saja cuma ada kami bertiga..
Oalah nduk, nduk, durung tuek kok ya wes pikun.. Hahahaha.. Read More
Simpanse
Tiba-tiba aku teringat kejadian ketika istirahat sekolah sewaktu SMA. Kebetulan waktu itu aku tidak ingin jajan di luar, karena ada PR yang beberapa nomor belum aku kerjakan (jangan dicontoh, siswi malas, hehehehehe…). Tiba-tiba teman saya bernama Prima mendekati dan menemaniku duduk disamping, dengan tujuan sama, mencontek PR, hahaha..
Entah kenapa tiba-tiba Prima tanya kepadaku, “Mer, cowokmu sapa??”, aku jawab sambil menulis, “Aku gak punya cowok, udah deh gak usah ganggu aku ngerjain PR.”
Mungkin Prima sedang iseng atau entah mencari teman ngobrol sambil ngerjain PR, dia ganti bertanya kepada Lina, teman sekelasku yang duduk di depanku.
“Lin, kamu udah punya pacar belum?” Tanya Prima.
“Sudah. Emang kenapa?”
“Ga apa-apa. Kalau belum, aku pacarin.” Guyonnya.
“Huuuu..” Sorakku pada Prima..
“Emang pacarmu sapa Lin?” Prima masih belum menyerah mengajak ngobrol Lina.
“Cowokku cakep, putih, keren.” Pamer Lina.
“Waaaah, beruntung donk kamu.” Ujar Prima.
“Iyah.”
“Namanya siapa Lin?”
“Ada deeeeh…” Lina masih tidak mau mengaku.
“Ayolaaaah.” Bujuk Prima.
“Namanya…..” Lina masih berfikir. “Namanya, SIMPANSE.”
Sontak aku langsung ngakak, dan mereka berdua langsung menatapku aneh, seperti bertanya kenapa aku ketawa.
Lalu aku jelaskan kalau SIMPANSE itu spesies kera. Sontak Prima langsung ketawa ngakak, dan Lina menahan malu.
Aduuuh.. Sorry Lin, gak niat bikin malu, spontan aku ketawa dan bilang tentang Simpanse. Emang mulutku “ember” yah dulu… Hahahahaha…
.
. Read More
Entah kenapa tiba-tiba Prima tanya kepadaku, “Mer, cowokmu sapa??”, aku jawab sambil menulis, “Aku gak punya cowok, udah deh gak usah ganggu aku ngerjain PR.”
Mungkin Prima sedang iseng atau entah mencari teman ngobrol sambil ngerjain PR, dia ganti bertanya kepada Lina, teman sekelasku yang duduk di depanku.
“Lin, kamu udah punya pacar belum?” Tanya Prima.
“Sudah. Emang kenapa?”
“Ga apa-apa. Kalau belum, aku pacarin.” Guyonnya.
“Huuuu..” Sorakku pada Prima..
“Emang pacarmu sapa Lin?” Prima masih belum menyerah mengajak ngobrol Lina.
“Cowokku cakep, putih, keren.” Pamer Lina.
“Waaaah, beruntung donk kamu.” Ujar Prima.
“Iyah.”
“Namanya siapa Lin?”
“Ada deeeeh…” Lina masih tidak mau mengaku.
“Ayolaaaah.” Bujuk Prima.
“Namanya…..” Lina masih berfikir. “Namanya, SIMPANSE.”
Sontak aku langsung ngakak, dan mereka berdua langsung menatapku aneh, seperti bertanya kenapa aku ketawa.
Lalu aku jelaskan kalau SIMPANSE itu spesies kera. Sontak Prima langsung ketawa ngakak, dan Lina menahan malu.
Aduuuh.. Sorry Lin, gak niat bikin malu, spontan aku ketawa dan bilang tentang Simpanse. Emang mulutku “ember” yah dulu… Hahahahaha…
.
. Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)