Sore itu aku duduk dibangku ketika musim gugur dalam hatiku tiba.
Musim yang tak terkira datangnya,
Datang dalam hati yang kelu dan rapuh.
Seperti dulu dan kemarin,
Aku melangkah meniti setiap kenangan.
Senyummu, bayang wajahmu, dekapan cintamu, selalu mengusik keheninganku daru kejauhan.
Dan malam itu aku melangkah setiap hening sepiku.
Bertemu bayangmu di sepertiga jalan kau tersenyum padaku.
Mengulurkan segenap cinta dan kehangatan pelukan yang melebur menjadi satu.
Ku ajak kau berlari menembus ruang dinginnya malam kelabu.
Hanya ku ingin kau tahu aku mencintaimu.
Awan, matahari, bintang, rembulan bahkan pelangi,
Menjadikan simbol dalam puisi.
Menari-nari merangkai kata terikat menjadi kalimat,
Cintaku tak akan pernah padam meski hari telah kiamat.
Masih ada hening yang mengalir pada bening sungai hati,
Saat sesak luruh tak bergeming, kaku dan dingin.
Aku merindukanmu, Awan.
I wish you are here, hug and kiss me..
» Merry™
Saturday, April 30, 2011.