Setiap manusia diciptakan dengan ketidaksempurnaannya. Banyak kekurangan manusia namun luput dari itu semua, manusia juga memiliki kelebihan. Tuhan menciptakan kekurangan dan kelebihan untuk kita sesama manusia saling melengkapi satu sama lain. Sore ini di teras rumah ditemani makanan kesukaan saya, tahu goreng, sambil merenungkan sesuatu. Setelah sekian tahun saya telat nonton City Hunter, akhrnya saya menamatkan menonton 20 episode. Merasakan ketegangan cerita yang sedang berjalan, kesedihan dan keceriaan. Akhirnya ceritanya seperti yang saya duga. Ketidak puasaan saya dengan ending cerita ini seperti dibuat sangat tidak jelas.
Whatever dengan ending ceritanya. Yang saya petik dari cerita ini adalah tentang pembalasan dendam dengan akhir kematian sang target. Dalam cerita ini, Lee Joung Soo (Lee Min Ho), sebenarnya tidak ingin membunuh target sasarannya hanya saja ayah angkatnya yang jahatlah yang membunuh mereka dengan keji. Ada salah satu quote dari Lee Joung Soo
"Tidak peduli seperti apa kau menginginkannya, aku tidak akan membunuh siapapun. ~ City Hunter"
Cerita yang penuh konflik pemerintahan dan pembalasan dendam juga tak lupa diberi bumbu romatis, percintaan antara dua lakon yang cakep dan cantik yang selalu ada dalam drama Korea. Cerita ini, terutama buat saya memang dikupas sangat apik. Dengan cerita dan perlajaran yang kita petik dari setiap episodenya.
Iya, membalas dendam bukanlah jalan keluar yang terbaik. Begitu pun saya yang baru menyadari dan merasakan, perasaan sakitnya balas dendam. Bukannya hati semakin lega, malah semakin menambah rasa bersalah. Otomatis saya juga menyakiti hati orang yang pernah berbuat salah sama saya. Meskipun memang ketika kita disakiti orang lain akan merasak rasa marah, kecewa dan sebal, namun sekali lagi balas dendam bukan jalan yang terbaik. Bukan hak kita untuk membalas semua rasa sakit hati, tapi Tuhanlah yang berhak menghukum seseorang yang berbuat dzolim. Jadi, kita tak usah perlu repot-repot membalas semua sakit hati yang pernah mita rasakan. Memang melupakan rasa benci, kecewa dan marah memanglah tidak mudah, namun jika dari lubuk hati yang terdalam kita berusaha memaafkan alangkah damainya hidup ini.