Tau gak sih namanya berbagi itu bagaimana?
Tau gak sih siapa dan apa aja yang perlu dibagi?
Tau gak sih yang namanya serakah itu seperti apa?
Tau gak sih namanya sok kaya apa?
Tau gak sih kalau kamu itu tipe cewek munafik?
Tau gak sih kalau kamu itu udah nyakitin orang lain?
Tau gak sih kalau kamu itu dzolim sama orang lain?
Loe itu bagi gue udah kaya orang yang ga laku di dunia ini. Iya itu loe?!
Tau berterima kasih dikitlah jadi perempuan. Udah dikasih malah nglabrak. Ga salah tu?? Jadi perempuan itu yang tau diri, jangan kurang ajar.
Gue cuma bisa doain semoga yang udah loe rebut itu bisa setia sama loe, gak direbut lagi sama cewek kaya loe.
Mimpi apa gue semalem, harus berurusan sama cewek kaya loe. Bagus deh kalau loe ngrebut "SAMPAH" dari gue, kan loe emang "TEMPAT SAMPAH"!!
Catatan ini udah ga ada pantesnya, label aja pada ga ada yang cocok buat catatan kemarahanku ini!! Tapi perlu ga sih saya marah??
*CALM DOWN*
Mengingat enam tahun yang lalu, sebelum saya ketemu calon suami saya, mungkin kemarahan saya ini memang pantas untuk saya ungkapkan. Whatever, saya sekarang sudah tidak peduli lagi dengan dia yang sudah berkhianat. Sudah berkhianat, masih menjadikan saya kambing hitam atas pengkhianatan dia terhadap saya. Saya menulis catatan ini hanya untuk mengambil hikmah atas kejadian yang emnimpa saya 6 tahun yang lalu.
Jika kalian dikhianati pacar kalian, kalian cukup bersyukur atas perpisahan kalian. Tuhan telah menunjukan laki-laki brengsek dan laki-laki brengsek untuk perempuan berengsek pula. sejujurnya saya masih marah jika teringat kejadian ini. Saya ingin menghilangkan memory yang tak mengenakkan ini. Hanya dengan menulis ini saya bisa menumpahkan dendam saya, kebencian saya, dan amarah saya, meski pun ada orang yang mungkin tidak terima jika saya menulis catatan ini, kali ini saya tidak peduli, yang penting saya plong dengan catatan saya ini.
Berbicara tentang hikmah yang saya dapat dari kejadian ini, saya bersyukur sekali, Tuhan tidak menyandingkanku dengan seorang pengkhianat. Dan Tuhan telah memberiku seseorang yang jauh lebih baik darinya. Saya juga bersyukur sekali, dengan kejadian ini Tuhan menunjukan bahwa teman dan khususnya keluarga saya masih peduli dengan saya. Mereka merangku saya dan memberi support yang luar biasa kepada saya. Terutama keluarga, mereka jadi lebih melindungi saya, mereka jadi lebih protektif kepada saya, dan saya menjadi sangat nyaman dengan keadaan ini. Tak lama setelah itu Tuhan mengirimkan saya lelaki yang akan menjadi pendamping hidupku. Dikala saya belum siap membuka hati saya untuk lelaki lain, lelaki ini sangat berjuang, berusaha membuat pintu hati saya terbuka kembali.
Tuhan mempertukan jodohnya dengan cara yang luar biasa. Alhamdulillah, saya diberi keluarga yang bahagia, semoga akan selalu seperti ini. Selalu menerima segala kekurangan kami. Yang selalu menjadi doa saya, semoga Allah menjauhkan wanita-wanita seperti dia dari suami saya. Amiin.