Berdasar pengalaman saya yang pernah dikhianati teman, saya menjadi sulit untuk berteman, bahkan untuk dekat (lagi) dengan teman baru dan percaya akan terasa sangat sulit. Selalu membawa perasaan curiga dan waspada. Sebenarnya baik jika masih dalam taraf kewajaran, jika berlebihan akan menggangu sosialisasi dan kita akan benar-benar tak punya teman.
Saya pernah mendengar kata-kata bijak seperti
"Kawan atau teman berpotensi kuat untuk menjadi musuh, karena dia tahu banyak hal tentang kita"

Saya rasa ada benarnya kata bijak tersebut. Terkadang dari kita lebih memilih curhat dengan temannya dibanding dengan orang tua atau keluarga, terutama para remaja yang sedang menginjak dewasa. Saya dulu juga begitu, saya lebih memilih curhat ke teman daripada keluarga. Entah apa sebabnya saya agak sedikit "sungkan" untuk bercerita dengan keluarga. Baru ketika salah satu teman saya "menikung" dari belakang, saya baru tahu bahwa tidak seharusnya kita curhat dengan teman, jika suatu saat mereka menjadi "musuh", mereka tidak akan tahu kartu AS kita.
Saya tidak hanya sekali dikhianati, disakiti oleh teman saya. Bahkan dihitung sering, ketika saya baik sekali dengan mereka, mereka malah jahat sama saya. Sebaliknya, saat saya banyak menaruh curiga, malah orang yang saya curigai tersebut sangat baik terhadap saya. Dan saya berfikir, bagaimana harusnya mempercayai seseorang? Dalam hal ini saya menyaring hal-hal yang perlu dan tidak perlu saya sharing kepada mereka. Memproteksi diri lebih baik, daripada buntutnya akan ada hal negative yang kita terima karena terlalu percaya dengan orang lain.