Loading



4 Lilin

AGEE COMPUTER | 11:58 PM | | |


Ada 4 lilin yang menyala di dalam sebuah kamar, sedikit demi sedikit lilin tersebut habis meleleh dan suasana terasa begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja. Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin Damai padam.

Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkan Lilin Iman tersebut.

Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku tetap menyala. Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya. Tanpa menunggu lama, maka matilah Lilin Cinta tersebut.



Tanpa terduga, anak pemilik rumah itu masuk ke dalam kamar untuk mengambil benda-benda miliknya yang ada di sana, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena dia tidak bisa melihat dengan jelas dalam gelap, ia berkata: “Apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, Aku tidak mau rumah-Ku gelap.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam diri kita. Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, dan Cinta dengan HARAPAN-Nya.

**cerita diatas aku ambil dari sebuah buku di Rumah Makan sederhana di Madiun. Sangat menginspirasi sekali. Kemudian aku mengetiknya dan memuatnya. Cerita tadi sebelumnya memang sudah pernah aku dengar dari seorang kawan lama, dengan versi cerita yang berbeda namun inti yang sama. Sempat dulu aku menyimpan tulisan dia, namun hilang entah kemana. Namun sekarang aku menemukan cerita itu lagi, meski dengan versi berbeda, cerita diatas sangatlah menginspirasi, dan menyenangkan untuk dibaca. Apalagi tulisan-tulisan tersebut diletakkan pada sebuah meja rumah makan, ketika kita menunggu menu yang dipesan, kita disuguhkan pada ungkapan-ungkapan yang menyejukkan jiwa. :D