Loading



Pohon di Balik Jendela

AGEE COMPUTER | 5:55 AM | |


Aku masih mengintip pada sisi jendela kamarku, sekedar meletakkan untaian rindu padamu.
Aku tak pernah tahu, engkau yang mengendap-endap di jendela kamarku,
dan mencuri untaian rinduku;
rindu atau sekedar embun masa lalu.
Bagiku, bagimu, cinta adalah rumah penuh rindu, tempat pulang dengan tenang.
Aku selalu tersenyum ketika melihat diriku, sendiri di dalam pikiranmu.

Namun ketika cinta itu telah tiada dan karam, entah siapa yang akan menggoreskan lukisan pada kanvas kebahagiaan.
Hatiku adalah ruang tersunyi dalam riuh rindumu, tergelap dalam gemerlap harapmu.
Ada saat dimana, sajak akan berguguran dari matamu,
dan kamu akan sadar, namanya tak lagi tertulis; bahkan di ingatanmu.
Aku beriak, tak ingin dalam-dalam, menenggelamkanmu.
Apa yang layak kaukenang dariku selain kesedihan yang sudah tentu.