Beberapa hari ini saya kerja keras, tepatnya menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Dari pagi ngurusin si kecil, sampai nyuci baju, piring, ngepel dll. Bener-bener jadi Inem, hihihihi.. Berat, badan saya masih pegel-pegel juga saat nulis ini, makan juga jadi ga teratur, ini saya benar-benar mengeluh bukan berarti saya tidak bersyukur sih tapi karena pekerjaan-pekerjaan ini membuat saya mengingatkan tugas mbak-mbak pembantu yang bekerja berat seperti ini, apalagi menjadi pembantu di negara ini yang semua orang juga tahu berapa sih gaji pembantu sekarang?!
Saya sih belum seberapa ini sudah ngeluhnya seperti kerja non stop, padahal untuk ngurusin si kecil ada bantuan dari ibu mertua. Kalau semua diserahkan kepada saya, wwuiih bisa-bisa saya jatuh sakit. Saya capek sedikit sudah sakit, entah itu flu atau masuk angin, dan belum lagi kalau telat makan maag saya bisa kambuh, kalau kambuh saya bisa sampai sesak nafas dan ulu hati terasa nyeri sekali. Ah, saya tahu kenapa Tuhan memberikan dan menjajikan surga untuk seorang istri yang taat kepada suami, meskipun suaminya suka banget nyuruh ini itu tanpa mengerti betapa lelahnya menjadi seorang istri dan ibu. Bahkan ada lho tipe suami yang tak cuma nyuruh, tapi juga "merasa kurang". Istri sudah capek membersihkan rumah, tapi masih aja dibilang kurang bersihlah, kurang inilah dam masih banyak kurangnya. Untungnya suami saya sangat membantu saya, dalam artian suami mau berbagi tugas mengerjakan tugas rumah.
Saya tidak heran jika jaman sekarang banyak pembantu yang kemudian nekat pergi keluar negeri demi mencari "uang besar" meskipun resiko yang mereka tanggung sangat besar. Mengalami kekerasan, fitnahan, bahkan pelecehan yang harus mereka terima. Demi membuat keluarga di dalam negeri menjadi sejahtera, mereka menerima semua siksaan ini. Saya heran, dijaman sekarang kok masih ada majikan yang jahat sama pembantu, menyiksa mereka hingga ada yang meninggal dunia dengan cara mengenaskan. Teringat saya dengan teman yang pernah menjadi TKW di negara sebelah, mungkin sangking tertekannya dia, hingga jalan pintas dia tempuh. Bunuh diri menjadi jalan yang mudah untuk menyelesaikan siksaannya. Kasian, perlindungan negara ini sangat kurang terhadap pahlawan devisa kita.
Melihat jauh dan mendalami pekerjaan istri dan sekaligus ibu memang sangat tidak mudah. Lelah selalu menghampiri. Saya seharusnya tadi tidak mengeluh, seharusnya juga kalau merasakan pegel-pegel tinggal panggil tukang pijit langganan :)
Dari profesi bernama ibu rumah tangga kerap kali dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Padahal tugas wanita yang paling baik dan banyak pahala adalah inu rumah tangga. Ketika melayani suami, dihitung pahala mereka, ketika melayani anak-anak tak luput juga hitungan pahala yang kita dapat. Saya juga kurang mengerti apa salahnya menjadi ibu rumah tangga? Istri yang setia melayani 24 jam tanpa merasakan lelah, istri yang selalu tersenyum meskipun dia harus menunggu bahkan ketika rindu itu tak mampu dibendung hanya air mata yang melegakan hatinya hanya untuk menunggu suami pulang kerumah.
Ada beberapa teman saya yang sabarnya luar biasa ketika menghadapi sifat suami yang keras. Setiap hari dia harus mengerjakan tugas rumah dengan sempurna, tak pernah berhenti, istirahat pun hanya ketika malam tiba, dan itu pun subuh dia juga harus bangun karema menyiapkan semua sarapan untuk suami dan anak-anak. Sekeras dia bekerja, dia tidak dipercaya untuk memanage keuangan, bahkan suami cenderung sedikit tertutup. Hanya diberi sekian untuk keperluan belanja sehari-hari setiap bulannya. Jika seperti itu apa bedanya istri dengan pembantu? Yang setiap bulan diberi sekian dan harus mengerjakan tugas rumah yang biasanya ditugaskan kepada pembantu. Paling tidak kan suami tidak memperlakukan istri seperti itu, keuangan pun seharusnya istrimyang mengelola walaupun uang dari kerja suami. Atau at least terbuka sebagai suami, dia mendapat gaji berapa, pengeluaran untuk apa saja, biar si istri pun merasa terhormati karena sebagai suami dia bisa berbagi dan percaya kepada istri. Dan sebagai istri, jika sudah mendapat kepercayaan penuh sebaiknya dijaga baik-baik.
Saya pernah dulu punya pembantu, duuh sering banget saya suruh ini dan itu, bahkan dia pun menjalani semua tanpa pernah mengeluh dan protes sama saya. Sekarang semua urusan rumah saya yang mengerjakan, jadi nyesel sendiri kenapa dulu seenaknya nyuruh-nyuruh mbak pembantu saya, pasti capek deh dulu, hehehe... Hidup tanpa yang membantu memang berat yah, cari pembantu jaman sekarang juga ga gampang, yang sulit itu mencari pembantu yang gampang dipercara dan telaten. Tapi meski kerjaan rumah ditangani sendiri, akan terasa ringan saat dikerjakan ikhlas tanpa mengeluh, apalagi ada suami yang sedikit meringankan beban.. :)
Read More
Loading
Manusia Adalah Makhluk Sosial
*Picture from here
Di perumahan saya tinggal ini sebenernya saya kurang betah sih, rasa sosialnya masih kurang dibanding dengan tempat tinggal saya dulu. Anak-anak perumahan sini lebih seneng main gadget daripada main peak umpet, hide and seek, lompat tali dan mainan tradisional lainnya yang pernah saya mainkan ketika waktu masih kecil dulu. Memang perkembangan jaman sekarang memudahkan kita untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga atau teman yang jarang ketemu, namun setiap hal pasti akan ada sisi negatifnya. Dibalik semua kemudahan kecanggihan teknologi untuk kita menjalin komunikasi dengan keluarga dan teman, ada kelemahan yang kita dapatkan. Sering kan kita mendengar kata-kata "Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat"? Kata-kata tersebut memang benar adanya.
Kita ambil contoh misal, ketika saya makan malam dengan keluarga di rumah makan, datang sekelompok anak SMA yang masih menggunakan seragam sekolah, mungkin memang begitu kebijakan sekolah yang mengharuskan anak didik mereka keluar dari asrama sekolah menggunakan seragam. Setelah mereka pesan makanan kepada pelayan, mereka pun malah asyik dengan gadget masing-masing, ada yang masang earphone, ada yang asyik pencat-pencet tombol, mungkin chatting atau bermain media social yang lain bahkan asyik ber-selfie ria. Padahal kenyataannya mereka sedang berkumpul bersama, tapi malah asyik dengan gadget masing-masing.
Dulu ketika jaman saya sekolah, berlum ada gadegt secanggih ini, persahabatan kita sangat seru, bukan seperti anak-anak SMA tadi. Komunikasi secara langsung tanpa diganggu gadget, menjadikan persahabatan kami lebih bermakna. Saling tukar pikiran, berdiskusi, dan bercanda, tidak disibukan dengan yang namanya HP, tablet dll, jadi waktu kami berkumpul menjadi sangat intens sekali tanpa ada gangguan. Dan saya sebal juga, ada nih salah satu teman yang dulu asyik banget diajak ngobrol, diajak curhat, eh sekarang malih sebaliknya gara-gara dikit-dikit balesin BBM, *lap keringet dan air mata*, jadi konsentrasinya akhirnya buyar dan bikin sebel kan?! Belum lagi sekarang ada aplikasi telepon gratis, alias free call, jadi ya dikit-dikit telepon, bahkan ketika ada tamu meskipun itu tamunya teman dekat atau bahkan keluarga, si dia malah asyik telepon daripada ngobrol sama tamu. Kasian kan jadi tamu, udah jauh-jauh datang dia malah asyik dengan gadgetnya.
Saya juga tidak menyalahkan kecanggihan teknologi sekarang, toh saya juga pakai. Tapi, ada saat kita harus bisa membedakan kapan kita harus sibuk dengan gadget, kapan kita harus berinteraksi dengan dunia nyata. Teman di twitter saya sedikit, karena apa? Mereka sedikit yang menggunakan twitter, mungkin gaptek (tapi baguslah, jadi ga ngerti apa itu tweet), kalau mereka banyak ngerti twitter, yang saya takutkan ketika lagi ngumpul, ngobrolnya malah lewat twitter, hahahaha.... Teman FB saya? Semua teman yang saya kenal, 95% teman dunia nyata saya, yang 5% teman dunia maya yang saya kenal dengan baik. Saya menggunakan twitter hanya untuk update informasi terbaru dari dunia news, fashion dll, dan saya menggunakan FB untuk mempererat silaturahmi dengan teman lama.
Itu pembahasan saya tentang social media. Diluar social media terutama dilingkungan perumahan saya ini ya, sebenernya ada banyak hal yang menarik sih tentang hubungan sosial antar tetangga komplek saya, salah satunya tetangga depan rumah saya, hanya gara-gara tidak cocok dengan rumah depannya (hal ini adalah rumah sebelah saya), dia memutuskan untuk pindah RT (Rukun tetangga), padahal keamanan, penerangan dan kebersihan dia ikut RT kami, dan uniknya ketika diminta iuran rutin dia tidak memberikan iuaran tersebut alasan RT sudah pindah, hihihihi.. Kalau begitu orang seperti ini pindah aja ke hutan, kok maunya gratisan. Setelah itu dia menarik diri dari lingkungan komplek kami.. Nah menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap saling menghormati, jikalau ada tetangga yang senewen dengan kita, mending jangan ambil pusing deh, kalau bisa sih dibaikin orangnya biar tengsin, bukan malah bersifat seperti tadi, toh akhirnya yang ga enak juga dia sendiri. Saat sang kepala rumah tangga alias suami kecelakaan tidak ada yang jenguk kecuali Mama saya, karena mama saya di sini yang dituakan otomatis mereka respect sama Mama.
Tapi terkadang saya juga menghindari tetangga yang lagi gerombol di salah satu rumah warga. Saya jadi pekewuh, atau tidak enak saja, harus nyapa mereka. Bukannya saya di sini saya ga mau nyapa sih, bukan, karena saat siapa pun yang lewat depan mereka jadi serba salah. Maksudnya gini, di sapa pun terkadang balasnya ga ngenakin, kaya senyumnya ga ikhlas atau memang dasarnya seperti itu, kalau ga di sapa juga kan ga enak, apalagi harus tiap hari lewat jalan itu kalau mau pergi kemana-mana, berbeda nyapa orang yang tinggal bukan di perumahan (KAMPUNG), saat kita nyapa, malah disuruh mampir meskipun basa basi tapi tetap enak kan hubungan dengan tetangga. Untungnya sekarang sudah banyak akses untuk keluar dari "GOA" ini tanpa harus "MONGGO"-in genk ibu-ibu tadi. Yaaaa sesekali lewat juga nggak apa-apa, sambil obral senyum dengan ibu-ibu itu, show that I have better smile... hehehehe..
Bergaul di mana saja memang harus ada tata caranya, tidak seenaknya sendiri. Jangan dicampur adukan dengan dunia nyata dan maya, ya harus tahu situasi, asyiknya ngumpul sama teman dan saudara malah asyik dengan gadget buntutnya malah ga nyambung apa yang dibicarain. Bertetangga memang tidak gampang yang saya kira, karena saya sedikit mengalami susah bersosialisasi, tapi jika ada usaha untuk "mempermudah" kita bersosialisasi akan gampang kan dekat dengan tetangga? Jangan menarik diri dari lingkungan mentang-mentang ada yang iri dengan kita, justru ketika ada tetangga iri dengan kita, berarti kita memiliki lebih, wong tetangga sampai iri gitu, hihihi.. Toh kalau saya lagi ga suka sama seseorang, lebih baik diam KECUALI kalau orang itu "NYUBIT" saya, saya balas "NAMPAR", hahahahaha.. becanda ah..
Read More
Bekas Luka
Wanita biasanya cenderung rewel kalau soal penampilan, apalagi kulit. Semulus apapun kulit kita pasti pernah terluka, bahkan hingga membekas entah itu kecil atau besar. Luka yang timbul pada kulit biasanya terjadi karena terjatuh, tergores, kena knalpot atau kena kena setrika panas yang menyebabkan luka itu harus membekas pada kulit kita. Saya dulu pernah ketika masih SMA, hari senin, datang hampir telat dan terburu-buru akhirnya ketika parkir sepeda motor, kaki saya kena knalpot, panas, bahkan saat upacara bendera berlangsung saya menahan sakitnya kaki saya, meringis. Gampang sih, setelah upacara selesai, saya langsung kabur ke kantin sekolah, minta pasta gigi. Untung kantin sekolah saya saat itu ada kamar mandi kecil dan tersedialah pasta gigi yang saya cari. Hanya modal pasta gigi sih, luka bakar yang saya alami saat itu agak mendingan. Membekas? Iyalah, dua tahun masih aja exist, tapi alhamdulillah sekarang luka bakar akibat nyentuh knalpot sekarang hilang.
Saya punya seorang teman yang mengalami kecelakaan dan mengalami trauma psikis, bahkan dia ketika dia harus berhadapan pada suatu peristiwa yang mengingatkan saat dia terjadi kecelakaan saat itu, dia bisa menangis tiba-tiba. Iya, luka yang dia alami tak hanya membekas pada fisik tapi juga jiwanya.
Memang saat kita mengalami "terluka", saat itu kita diberi suatu pilihan, tetap meratapi dan membiarkan luka itu membekas atau berusaha untuk menghilangkan luka. Jika pertanyaan ini saya ajukan untuk menggambarkan kondisi fisik, saya lebih memilih menghilangkan luka. Paling tidak menyamarkan luka itu agar tidak selalu "menghiasi" kulit. Tapi, jika pernyataan tersebut saya ajukan untuk menggambarkan kondisi batin atau jiwa, saya lebih memilih jalan lain, yaitu tetap membiarkan luka itu ada, meski sakit, bekas luka itu bisa membuat saya kuat dan lebih kuat.
Mereka yang mengalami luka serius, pasti akan banyak jalan yang akan ditempuh demi menyembuhkan luka tersebut. Untuk luka serius pada kulit, sekarang sudah banyak dokter spesialis kulit yang menanganinya. Saat jiwa kita terluka, sekarang sudah ada psikiater yang bisa menyemangati dan menyembuhkan trauma kita. Tapi yang paling utama yang harus kita lakukan dan kita ingat adalah selalu minta kesembuhan pada Tuhan.
Tidak munafik, dan jujur, saya juga masih ada luka trauma yang mungkin masih menganga di hati saya. Seiring waktu berjalan luka itu semakin mengecil. Luka yang saya alami tidak membuat saya lalu menyerah pada hidup, meskipun pernah saya "putus asa" saat itu, saya pikir saat itu banyak keluarga yang sangat peduli terhadap saya dan bahkan sahabat memberikan perhatian yang extra ketika itu, kemudian dalam hati saya, saya harus bangkit, dan harus mengobati luka saya.. Saya tak akan membiarkan sakit luka ini terus memgikuti saya hingga saya mati. Dengan berjalannya waktu, sedikit sedikit saya berhasil menyembuhkan luka, meskipun sekali lagi luka ini masih berbekas. At least, saya sudah tidak merasakan sakit karena luka ini.
Luka tentu akan membekas, bekas luka itulah yang membuat saya mampu bertahan, survive, dan bekas luka inilah yang akan membuktikan kekuatan saya. Kekuatan untuk terus bertahan untuk terus menyongsong hari yang baru, tanpa harus mempedulikan bekas luka yang saya alami. Yang terpenting saat ini buat saya adalah saya bersyukur sekali menemukan sosok yang mau menerima saya apa adanya, tanpa melihat kecacatan saya, dan saya bersyukur dia juga menjadi orang yang turut andil mengobati rasa sakit saya. Thank you so much my hubby.. Read More
Presiden Pilihan Rakyat, Siapakah Mereka??
Tak mau kalah dengan ibu-ibu pedagang sayur di pasar, kontak BBM pun jadi ajang kampanye. Akhir-akhir ini saya sering dapat BM (Broadcast Message) dari beberapa teman pendukung salah satu pasangan capres-cawapres, isi BM tersebut tak lain dan tak bukan adalah perbandingan track record yang saya juga kurang tahu benar atau tidaknya isi BM tersebut. Saya sih hanya bisa membaca, tanpa ada greget untuk kembali mengirim BM tersebut. Karena saya tidak terlalu tertarik sih dengan isi BM itu. Menurut saya, kalau kampanye dengan cara membandingkan antara capres satu dengan satunya itu bukan kampanye sehat, karena apa? Isi BM tersebut sudah menjatuhkan atau menjelekan (meskipun berdasarkan fakta), kecuali kalau mereka nge-BM visi misi sang capres dan cawapres.
Melihat siapa yang saya pilih nantinya, saya sih masih belum menjatuhkan pilihan siapa yang harus saya "coblos" di pemilu presiden nanti. Saya dan mungkin masyarakat Indonesia sendiri juga mengharapkan kepada Presiden RI yang kelak menjadi pilihan rakyat bisa memperbaiki keadaan Indonesia, terutama kasus korupsi yang sepertinya sudah mendarah daging. Tak hanya memperhatikan Pegawai Negeri yang tiap tahunnya gaji selalu naik, tanpa memperhatikan nasib petani, nelayan dan pengusaha kecil. Tak hanya memikirkan setifikasi guru, tapi harus memperhatikan kualitas pendidikan di negara tercinta ini agar pendidikan di Indonesia semakin merata dan tak ada lagi alasan ekonomi untuk tidak melanjutkan sekolah. Wah, garapan presiden banyak sekali yah... Maka itu, menjadi presiden tidak semudah yang kita lihat. Naik mobil mewah, tinggal di istana, bahkan Presiden yang mati-matian memikirkan negara saja masih banyak orang yang mengeluhkan cara kerja presiden, masih banyak yang menghujat presiden. Saya membayangkan orang-orang yang seneng banget menghujat presiden, bisa ga ya mereka memimpin dan memperbaiki negara ini???? hihihihi... Apapun usaha sang presiden, besar atau kecil, sebaiknya kita hargai, karena memimpin suatu negara tidaklah mudah.
Kita sebagai masyarakat hanya bisa berdoa, semoga negara NKRI ini bisa menjadi lebih baik, dan semakin jauh dari korupsi (KKN). Dan semoga calon presiden dan wakil presiden bisa berkerja nyata untuk Indonesia Raya dan menjadikan Indonesia Hebat.
Read More
Photostory: Love
Foto ini saya ambil di depan rumah saat pagi. Si kecil lagi asyik-asyiknya bersepeda.
Lokasi: Sarangan, Magetan, Jawa Timur Read More
Michael Jackson, Justin Timberlake - Love Never Felt So Good
AGEE COMPUTER |
3:37 AM |
Music
"Love Never Felt So Good"
(with Justin Timberlake)
[Justin Timberlake:]
Dance!
Let me see you move...
C'mon!
Dance!
Let me see you move...
[Michael Jackson:]
Baby, love never felt so good
And I'd die if it ever could
Not like you hold me,
Hold me
Oh, baby, love never felt so fine
And I'd die if it's ever mine
Not like you've hold me,
Hold me
And the night is gonna be just fine
Gotta fly
Gotta see
Can't believe
I can't take it!
Cause baby every time
I love you
It's in and out my life,
In-out baby
Tell me, if you really
Love me
In and out my life,
In-out baby
'Cause baby,
Cause, love never felt so good
[Justin Timberlake:]
Ooh baby, love never felt
So fine
And I'd die if it was ever mine
Not like you hold me,
Hold me
Ooh baby, love never felt
So good
And I'd die if it ever could
Not like you hold me,
Hold me
And the night through the
Thick and thin
Gotta fly
Gotta see
Can't believe
I can't take it!
[Michael Jackson:]
Cause baby every time
I love you
It's in and out my life,
In-out baby
Tell me, if you really
Love me
It's in and out my life,
In-out baby
'Cause baby,
Love never felt so good
[Justin Timberlake:]
Break it down!
Dance!
Let me see you move...
Let me see you move...
Dance!
Let me see you move, c'mon!
I said, let me see you move...
Michael!
[Michael Jackson:]
And the nights
That feels good
(Feels good)
Gotta fly
Gotta see
Can't believe
I can't take it
Cause baby every time
I love you
It's in and out my life,
In-out baby
Tell me, if you really love me
It's in and out my life,
Drivin me, baby
'Cause baby,
Love never felt so good
Baby, every time
I love you
In and out my life,
In-out baby
Tell me, if you really love me
It's in and out my life,
Drivin me, baby
'Cause baby,
Love never felt so good
Never felt so good, oh
It never felt so good
Never felt so... no
It never felt so good
Never felt so, yeah yeah
It never felt so good
Oh, ooh!
It never felt so good
Alright, it's fine.
(source of azlyric.com)
Read More
Kepercayaan
AGEE COMPUTER |
7:56 PM |
Coretan Kehidupan
|
Sharing
Semenjak banyak pihak menyakiti saya, kali ini saya ingin membicarakan tentang kepercayaan. Saya rasa untuk percaya dan membuat orang lain percaya itu memang tidak mudah. Apalagi kita yang sudah sering dikhianati oleh pasangan, teman bahkan mungkin saudara, kepercayaan menjadi harga yang sangat mahal untuk orang-orang disekitar kita. Rasa kewaspadaan akan meningkat seiiringnya kita sering dikhianati.
Berdasar pengalaman saya yang pernah dikhianati teman, saya menjadi sulit untuk berteman, bahkan untuk dekat (lagi) dengan teman baru dan percaya akan terasa sangat sulit. Selalu membawa perasaan curiga dan waspada. Sebenarnya baik jika masih dalam taraf kewajaran, jika berlebihan akan menggangu sosialisasi dan kita akan benar-benar tak punya teman.
Saya pernah mendengar kata-kata bijak seperti
Saya rasa ada benarnya kata bijak tersebut. Terkadang dari kita lebih memilih curhat dengan temannya dibanding dengan orang tua atau keluarga, terutama para remaja yang sedang menginjak dewasa. Saya dulu juga begitu, saya lebih memilih curhat ke teman daripada keluarga. Entah apa sebabnya saya agak sedikit "sungkan" untuk bercerita dengan keluarga. Baru ketika salah satu teman saya "menikung" dari belakang, saya baru tahu bahwa tidak seharusnya kita curhat dengan teman, jika suatu saat mereka menjadi "musuh", mereka tidak akan tahu kartu AS kita.
Saya tidak hanya sekali dikhianati, disakiti oleh teman saya. Bahkan dihitung sering, ketika saya baik sekali dengan mereka, mereka malah jahat sama saya. Sebaliknya, saat saya banyak menaruh curiga, malah orang yang saya curigai tersebut sangat baik terhadap saya. Dan saya berfikir, bagaimana harusnya mempercayai seseorang? Dalam hal ini saya menyaring hal-hal yang perlu dan tidak perlu saya sharing kepada mereka. Memproteksi diri lebih baik, daripada buntutnya akan ada hal negative yang kita terima karena terlalu percaya dengan orang lain.
Read More
Berdasar pengalaman saya yang pernah dikhianati teman, saya menjadi sulit untuk berteman, bahkan untuk dekat (lagi) dengan teman baru dan percaya akan terasa sangat sulit. Selalu membawa perasaan curiga dan waspada. Sebenarnya baik jika masih dalam taraf kewajaran, jika berlebihan akan menggangu sosialisasi dan kita akan benar-benar tak punya teman.
Saya pernah mendengar kata-kata bijak seperti
"Kawan atau teman berpotensi kuat untuk menjadi musuh, karena dia tahu banyak hal tentang kita"
Saya rasa ada benarnya kata bijak tersebut. Terkadang dari kita lebih memilih curhat dengan temannya dibanding dengan orang tua atau keluarga, terutama para remaja yang sedang menginjak dewasa. Saya dulu juga begitu, saya lebih memilih curhat ke teman daripada keluarga. Entah apa sebabnya saya agak sedikit "sungkan" untuk bercerita dengan keluarga. Baru ketika salah satu teman saya "menikung" dari belakang, saya baru tahu bahwa tidak seharusnya kita curhat dengan teman, jika suatu saat mereka menjadi "musuh", mereka tidak akan tahu kartu AS kita.
Saya tidak hanya sekali dikhianati, disakiti oleh teman saya. Bahkan dihitung sering, ketika saya baik sekali dengan mereka, mereka malah jahat sama saya. Sebaliknya, saat saya banyak menaruh curiga, malah orang yang saya curigai tersebut sangat baik terhadap saya. Dan saya berfikir, bagaimana harusnya mempercayai seseorang? Dalam hal ini saya menyaring hal-hal yang perlu dan tidak perlu saya sharing kepada mereka. Memproteksi diri lebih baik, daripada buntutnya akan ada hal negative yang kita terima karena terlalu percaya dengan orang lain.
Read More
Balas Dendam Itu Menyakitkan
AGEE COMPUTER |
7:49 PM |
Coretan Kehidupan
|
Sharing
Setiap manusia diciptakan dengan ketidaksempurnaannya. Banyak kekurangan manusia namun luput dari itu semua, manusia juga memiliki kelebihan. Tuhan menciptakan kekurangan dan kelebihan untuk kita sesama manusia saling melengkapi satu sama lain. Sore ini di teras rumah ditemani makanan kesukaan saya, tahu goreng, sambil merenungkan sesuatu. Setelah sekian tahun saya telat nonton City Hunter, akhrnya saya menamatkan menonton 20 episode. Merasakan ketegangan cerita yang sedang berjalan, kesedihan dan keceriaan. Akhirnya ceritanya seperti yang saya duga. Ketidak puasaan saya dengan ending cerita ini seperti dibuat sangat tidak jelas.
Whatever dengan ending ceritanya. Yang saya petik dari cerita ini adalah tentang pembalasan dendam dengan akhir kematian sang target. Dalam cerita ini, Lee Joung Soo (Lee Min Ho), sebenarnya tidak ingin membunuh target sasarannya hanya saja ayah angkatnya yang jahatlah yang membunuh mereka dengan keji. Ada salah satu quote dari Lee Joung Soo
"Tidak peduli seperti apa kau menginginkannya, aku tidak akan membunuh siapapun. ~ City Hunter"
Cerita yang penuh konflik pemerintahan dan pembalasan dendam juga tak lupa diberi bumbu romatis, percintaan antara dua lakon yang cakep dan cantik yang selalu ada dalam drama Korea. Cerita ini, terutama buat saya memang dikupas sangat apik. Dengan cerita dan perlajaran yang kita petik dari setiap episodenya.
Iya, membalas dendam bukanlah jalan keluar yang terbaik. Begitu pun saya yang baru menyadari dan merasakan, perasaan sakitnya balas dendam. Bukannya hati semakin lega, malah semakin menambah rasa bersalah. Otomatis saya juga menyakiti hati orang yang pernah berbuat salah sama saya. Meskipun memang ketika kita disakiti orang lain akan merasak rasa marah, kecewa dan sebal, namun sekali lagi balas dendam bukan jalan yang terbaik. Bukan hak kita untuk membalas semua rasa sakit hati, tapi Tuhanlah yang berhak menghukum seseorang yang berbuat dzolim. Jadi, kita tak usah perlu repot-repot membalas semua sakit hati yang pernah mita rasakan. Memang melupakan rasa benci, kecewa dan marah memanglah tidak mudah, namun jika dari lubuk hati yang terdalam kita berusaha memaafkan alangkah damainya hidup ini.
Read More
Pertahanan Hidup
AGEE COMPUTER |
7:42 AM |
Coretan Kehidupan
|
Sharing
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita sudah wajib bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita diberikan tangan untuk menggenggam dan menyentuh, diberikan mulut untuk berbicara, diberikan kaki untuk berjalan yang paling utama dan yang membedakan manusia dengan makhlu lainnya adalah akal. Meski begitu setiap maklhuk ciptaannya juga diberi kekuatan yang berbeda untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Seperti kejadian pagi tadi, saya melihat seekor cicak kecil yang "tersesat" dalam kamar mandi. Saya awalnya mengira cicak kecil itu sudah mati, maka saya tak segan untuk menyiramnya sampai pada lubang aliran air (drain). Kebetulan lubang aliran air di kamar mandi saya lubangnya ada yang patah, jadi ada kemungkinan si cicak tadi bisa langsung terbuang melalui lubang yang patah itu tadi. Tapi perkiraan saya salah, cicak itu ternyata belum mati. Ketika saya siram, tangan cicak itu tadi seperti memegang lubang-lubang air tersebut. Dia berusaha keluar dari sana, badannya yang kecil sepertinya membuat si cicak itu sedikit kesusahan. Saya seketika itu langsung berhenti menyiram air. Saya jadi kasihan melihat usaha si cicak kecil itu. Akhirnya saya tinggal, kalaupun saya tolong, wong saya juga jijik yang namanya hewan melata. Sore harinya saya lihat cicak tadi, ternyata sudah menjadi bangkai. Tubuhnya kaku. Wajar sajalah, berapa orang yang sudah masuk keluar ke kamar mandi, berapa orang itu juga yang sudah menyiram air dinkamar mandi, tanpa mau tahu ada cicak yang sedang berjuang dalam hidupnya saat itu.
Begitulah hidup, hidup penuh dengan tantangan dan ujian. Setiap makhluknya disiapkan Tuhan dengan kemampuan bertahan hidup. Kita sebagai manusia untuk mempertahankan hidup dengan makan, dan untuk mendapatkan makanan kita berkerja. Hewan, banyak khas dari mereka untuk senjata mempertahankan hidup, contoh saja ular, ular mempunyai bisa untuk melumpuhkan musuhnya ketika sedang menyerangnya. Berbeda dengan tumbuhan, mungkin ada beberapa tumbuhan yang beracun dan banyak tumbuhan yang mengandung banyak vitamin di dalamya.
Dari semua makhluk hidup yang hampir sempurna adalah manusia. Manusia diberi akal dan hati untuk berfikir dan merasakan juga untuk membedakan yang baik dan benar. Manusia diberikan rasa cinta untuk saling melengkapi. Namun, terkadang manusia juga tidak menyadarinya , hingga mereka melakukan sesuatu hal yang menurut saya konyol. Ketika harimau melindungi anaknya dari bahaya, ada ibu yang tega membuang bayinya, ada bapak yang menyiksa anaknya, bahkan ada orangbtua yang tidak segan membunuh anaknya hanya alasan sederhana, kekurangan ekonomi. Ketika semut-semut kecil berjalan beriringan dan bergotong royong, justru banyak manusia di dunia ini saling menyerang dan baku hantam. Ketika burung dara setia dengan pasangannya, kenapa masih ada perselingkuhan di dunia ini.
Kita manusia seharusnya tidak melakukan hal yang positif. Saling memberi inspirasi, dan saling tolong menolong juga menhormati. Tidak mencaci, tidak memaki dan tidak saling memusuhi. Yang utama jangan memancing seseorang untuk berbuat jahat, jangan memancing utnuk memaki dan memusuhi, jangan mengadu domba.
Hiduplah selayaknya manusia, karena manusia makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Dan kita sebagai manusia harus bersyukur diberikan hidup yang cukup dan tidak seganas kehidupan hewan, yang mana ketika hewan tersebut lapar, dia tak segan mengejar mangsanya hingga dapat dan memangsanya tanpa ampun. Read More
Seperti kejadian pagi tadi, saya melihat seekor cicak kecil yang "tersesat" dalam kamar mandi. Saya awalnya mengira cicak kecil itu sudah mati, maka saya tak segan untuk menyiramnya sampai pada lubang aliran air (drain). Kebetulan lubang aliran air di kamar mandi saya lubangnya ada yang patah, jadi ada kemungkinan si cicak tadi bisa langsung terbuang melalui lubang yang patah itu tadi. Tapi perkiraan saya salah, cicak itu ternyata belum mati. Ketika saya siram, tangan cicak itu tadi seperti memegang lubang-lubang air tersebut. Dia berusaha keluar dari sana, badannya yang kecil sepertinya membuat si cicak itu sedikit kesusahan. Saya seketika itu langsung berhenti menyiram air. Saya jadi kasihan melihat usaha si cicak kecil itu. Akhirnya saya tinggal, kalaupun saya tolong, wong saya juga jijik yang namanya hewan melata. Sore harinya saya lihat cicak tadi, ternyata sudah menjadi bangkai. Tubuhnya kaku. Wajar sajalah, berapa orang yang sudah masuk keluar ke kamar mandi, berapa orang itu juga yang sudah menyiram air dinkamar mandi, tanpa mau tahu ada cicak yang sedang berjuang dalam hidupnya saat itu.
Begitulah hidup, hidup penuh dengan tantangan dan ujian. Setiap makhluknya disiapkan Tuhan dengan kemampuan bertahan hidup. Kita sebagai manusia untuk mempertahankan hidup dengan makan, dan untuk mendapatkan makanan kita berkerja. Hewan, banyak khas dari mereka untuk senjata mempertahankan hidup, contoh saja ular, ular mempunyai bisa untuk melumpuhkan musuhnya ketika sedang menyerangnya. Berbeda dengan tumbuhan, mungkin ada beberapa tumbuhan yang beracun dan banyak tumbuhan yang mengandung banyak vitamin di dalamya.
Dari semua makhluk hidup yang hampir sempurna adalah manusia. Manusia diberi akal dan hati untuk berfikir dan merasakan juga untuk membedakan yang baik dan benar. Manusia diberikan rasa cinta untuk saling melengkapi. Namun, terkadang manusia juga tidak menyadarinya , hingga mereka melakukan sesuatu hal yang menurut saya konyol. Ketika harimau melindungi anaknya dari bahaya, ada ibu yang tega membuang bayinya, ada bapak yang menyiksa anaknya, bahkan ada orangbtua yang tidak segan membunuh anaknya hanya alasan sederhana, kekurangan ekonomi. Ketika semut-semut kecil berjalan beriringan dan bergotong royong, justru banyak manusia di dunia ini saling menyerang dan baku hantam. Ketika burung dara setia dengan pasangannya, kenapa masih ada perselingkuhan di dunia ini.
Kita manusia seharusnya tidak melakukan hal yang positif. Saling memberi inspirasi, dan saling tolong menolong juga menhormati. Tidak mencaci, tidak memaki dan tidak saling memusuhi. Yang utama jangan memancing seseorang untuk berbuat jahat, jangan memancing utnuk memaki dan memusuhi, jangan mengadu domba.
Hiduplah selayaknya manusia, karena manusia makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Dan kita sebagai manusia harus bersyukur diberikan hidup yang cukup dan tidak seganas kehidupan hewan, yang mana ketika hewan tersebut lapar, dia tak segan mengejar mangsanya hingga dapat dan memangsanya tanpa ampun. Read More
Bahagia Itu Sederhana
AGEE COMPUTER |
4:58 AM |
Life and Love
|
Sharing
Kebahagian itu memang tidak bisa dibeli dengan uang. Salah satunya adalah cinta. Tak akan ada stu pun yang bisa membayar cinta. Saya merasakannya. Perbedaan rasa ketika saya harus jauh dan ketika saya dekat seseorang yang saya sangat cintai.d
Ketika jauh, saya merasa sangat tertekan, dan sepertinya saya memikul beban yangbsangat berat sekali, bahkan jika saya tak sanggup memikul beban itu sendiri, saya hanya bisa menangis saat malam menjelang.tidak hanya rasa rindu yang saya rasakan tapi juga rasa sepi. Dan saat aku dekat dengan dia, rasa nyaman dan senang yang saya rasakan, seperti beban yang saya pikul menajdi sangat lebih ringan bahkan seperti saya tak punya beban. Bahkan menangis pun tak sanggup, padahal saya orang yang termasuk cengeng, lihat drama korea yang menyedihkan saja saya ikutan nangis.
Meskipun saya tidak tinggal di rumah yang mewah dan besar, saya cukup bersyukur karena saya masih tinggal bersama orang-oorang yang saya sayangi. Saat tidur bersma mereka, meski panas dan gerah cukup saya nikmati, karena pelukan dari anak dan suami lah yang buat saya tenang dan nyaman. Apalagi saat melihat wajah ketika mereka terlelap, saya senyum sendiri, damainya mereka tertidur, tenangnya mereka bermimpi. Saya sangat bersyukur sekali diberikan keluarga yang bahagia, melihat di luar sana masih banyak terjadi pertengkaran dengan pasangan masing-masing, meskipun jujur kita juga pernah bertengkar tapi kami selalu mengusahakan agar pertengkaran ini tidak berlarut-larut. Alhamdulillah juga punya suami yang ga suka marahan dengan istrinya.
Iya, bahagia memang tak perlu harus punya mewah, kemdaraan bagus atau jabatan tertinggi. Cukup bersama dengan orang-orang yang dicintai itu adalah hal yang paling bahagia yang saya rasankan. A
Saya juga membayangkan bagaimana hidup mewah, dan jabtan tinggi, tapi jika mereka tidak mempunyai rasa dan seseorang untuk dicintai. Apakah mereka akan merasakan kehampaan? Apa mereka juga akan bahagia dibandingkan mereka yang hidup sederhana tapi dipenuhi dengan rasa cinta? Kebahagiaan seseorang yang bisa mengukur adalah pribadi masing-masing, kalau saya hidup dengan suami dan anak meski di rumah yang mungil ini, saya sudah bahagia. Bahagia melihat mereka bercanda, bahagia melihat tertawa dan saya juga bahagia ketika mereka tersenyum. Saya juga akan sakit hati jika mereka disakiti.
Kunci kebahagiaan itu sendiri adalah rasa syukur. Jika kita tidak mempunyai rasa sykur semuanya akan menjadi nikmat. Read More
Ketika jauh, saya merasa sangat tertekan, dan sepertinya saya memikul beban yangbsangat berat sekali, bahkan jika saya tak sanggup memikul beban itu sendiri, saya hanya bisa menangis saat malam menjelang.tidak hanya rasa rindu yang saya rasakan tapi juga rasa sepi. Dan saat aku dekat dengan dia, rasa nyaman dan senang yang saya rasakan, seperti beban yang saya pikul menajdi sangat lebih ringan bahkan seperti saya tak punya beban. Bahkan menangis pun tak sanggup, padahal saya orang yang termasuk cengeng, lihat drama korea yang menyedihkan saja saya ikutan nangis.
Meskipun saya tidak tinggal di rumah yang mewah dan besar, saya cukup bersyukur karena saya masih tinggal bersama orang-oorang yang saya sayangi. Saat tidur bersma mereka, meski panas dan gerah cukup saya nikmati, karena pelukan dari anak dan suami lah yang buat saya tenang dan nyaman. Apalagi saat melihat wajah ketika mereka terlelap, saya senyum sendiri, damainya mereka tertidur, tenangnya mereka bermimpi. Saya sangat bersyukur sekali diberikan keluarga yang bahagia, melihat di luar sana masih banyak terjadi pertengkaran dengan pasangan masing-masing, meskipun jujur kita juga pernah bertengkar tapi kami selalu mengusahakan agar pertengkaran ini tidak berlarut-larut. Alhamdulillah juga punya suami yang ga suka marahan dengan istrinya.
Iya, bahagia memang tak perlu harus punya mewah, kemdaraan bagus atau jabatan tertinggi. Cukup bersama dengan orang-orang yang dicintai itu adalah hal yang paling bahagia yang saya rasankan. A
Saya juga membayangkan bagaimana hidup mewah, dan jabtan tinggi, tapi jika mereka tidak mempunyai rasa dan seseorang untuk dicintai. Apakah mereka akan merasakan kehampaan? Apa mereka juga akan bahagia dibandingkan mereka yang hidup sederhana tapi dipenuhi dengan rasa cinta? Kebahagiaan seseorang yang bisa mengukur adalah pribadi masing-masing, kalau saya hidup dengan suami dan anak meski di rumah yang mungil ini, saya sudah bahagia. Bahagia melihat mereka bercanda, bahagia melihat tertawa dan saya juga bahagia ketika mereka tersenyum. Saya juga akan sakit hati jika mereka disakiti.
Kunci kebahagiaan itu sendiri adalah rasa syukur. Jika kita tidak mempunyai rasa sykur semuanya akan menjadi nikmat. Read More
Serakah!!!
AGEE COMPUTER |
10:58 PM |
Coretan Kehidupan
|
Sharing
Tau gak sih namanya berbagi itu bagaimana?
Tau gak sih siapa dan apa aja yang perlu dibagi?
Tau gak sih yang namanya serakah itu seperti apa?
Tau gak sih namanya sok kaya apa?
Tau gak sih kalau kamu itu tipe cewek munafik?
Tau gak sih kalau kamu itu udah nyakitin orang lain?
Tau gak sih kalau kamu itu dzolim sama orang lain?
Loe itu bagi gue udah kaya orang yang ga laku di dunia ini. Iya itu loe?!
Tau berterima kasih dikitlah jadi perempuan. Udah dikasih malah nglabrak. Ga salah tu?? Jadi perempuan itu yang tau diri, jangan kurang ajar.
Gue cuma bisa doain semoga yang udah loe rebut itu bisa setia sama loe, gak direbut lagi sama cewek kaya loe.
Mimpi apa gue semalem, harus berurusan sama cewek kaya loe. Bagus deh kalau loe ngrebut "SAMPAH" dari gue, kan loe emang "TEMPAT SAMPAH"!!
Catatan ini udah ga ada pantesnya, label aja pada ga ada yang cocok buat catatan kemarahanku ini!! Tapi perlu ga sih saya marah??
*CALM DOWN*
Mengingat enam tahun yang lalu, sebelum saya ketemu calon suami saya, mungkin kemarahan saya ini memang pantas untuk saya ungkapkan. Whatever, saya sekarang sudah tidak peduli lagi dengan dia yang sudah berkhianat. Sudah berkhianat, masih menjadikan saya kambing hitam atas pengkhianatan dia terhadap saya. Saya menulis catatan ini hanya untuk mengambil hikmah atas kejadian yang emnimpa saya 6 tahun yang lalu.
Jika kalian dikhianati pacar kalian, kalian cukup bersyukur atas perpisahan kalian. Tuhan telah menunjukan laki-laki brengsek dan laki-laki brengsek untuk perempuan berengsek pula. sejujurnya saya masih marah jika teringat kejadian ini. Saya ingin menghilangkan memory yang tak mengenakkan ini. Hanya dengan menulis ini saya bisa menumpahkan dendam saya, kebencian saya, dan amarah saya, meski pun ada orang yang mungkin tidak terima jika saya menulis catatan ini, kali ini saya tidak peduli, yang penting saya plong dengan catatan saya ini.
Berbicara tentang hikmah yang saya dapat dari kejadian ini, saya bersyukur sekali, Tuhan tidak menyandingkanku dengan seorang pengkhianat. Dan Tuhan telah memberiku seseorang yang jauh lebih baik darinya. Saya juga bersyukur sekali, dengan kejadian ini Tuhan menunjukan bahwa teman dan khususnya keluarga saya masih peduli dengan saya. Mereka merangku saya dan memberi support yang luar biasa kepada saya. Terutama keluarga, mereka jadi lebih melindungi saya, mereka jadi lebih protektif kepada saya, dan saya menjadi sangat nyaman dengan keadaan ini. Tak lama setelah itu Tuhan mengirimkan saya lelaki yang akan menjadi pendamping hidupku. Dikala saya belum siap membuka hati saya untuk lelaki lain, lelaki ini sangat berjuang, berusaha membuat pintu hati saya terbuka kembali.
Tuhan mempertukan jodohnya dengan cara yang luar biasa. Alhamdulillah, saya diberi keluarga yang bahagia, semoga akan selalu seperti ini. Selalu menerima segala kekurangan kami. Yang selalu menjadi doa saya, semoga Allah menjauhkan wanita-wanita seperti dia dari suami saya. Amiin. Read More
Westlife - If I Let You Go
[Shane:]
Day after day
Time passed away
And I just can't get you off my mind
Nobody knows, I hide it inside
I keep on searching but I can't find
[Mark:]
The courage to show to letting you know
I've never felt so much love before
[All (Shane lead):]
And once again I'm thinking about
Taking the easy way out
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be holding you close to me
Will I ever see you smiling back at me? ([Shane:] oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go?
[Bryan:]
Night after night I hear myself say
Why can't this feeling just fade away
There's no one like you (no one like you)
You speak to my heart (speak to my heart)
It's such a shame we're worlds apart
[Shane:]
I'm too shy to ask, I'm too proud to lose
But sooner or later I gotta choose
And once again I'm thinking about
Taking the easy way out
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be, holding you close to me
Will I ever see you smiling back at me? (oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go ?
[Shane:]
If I let you go ooooh baby
Ooooooooohhhhh
[Bryan:]
Once again I'm thinking about
Taking the easy way out
Ooooooooohhhhh
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be, holding you close to me
([Mark:] close to me)
Will I ever see you smiling back at me?
([Shane:] oh yeah)
How will I know
([Bryan:] if I let you go?)
But if I let you go I will never know
([Mark:] oh baby)
Will I ever see you smiling back at me?
([Shane:] oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go ?
Day after day
Time passed away
And I just can't get you off my mind
Nobody knows, I hide it inside
I keep on searching but I can't find
[Mark:]
The courage to show to letting you know
I've never felt so much love before
[All (Shane lead):]
And once again I'm thinking about
Taking the easy way out
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be holding you close to me
Will I ever see you smiling back at me? ([Shane:] oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go?
[Bryan:]
Night after night I hear myself say
Why can't this feeling just fade away
There's no one like you (no one like you)
You speak to my heart (speak to my heart)
It's such a shame we're worlds apart
[Shane:]
I'm too shy to ask, I'm too proud to lose
But sooner or later I gotta choose
And once again I'm thinking about
Taking the easy way out
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be, holding you close to me
Will I ever see you smiling back at me? (oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go ?
[Shane:]
If I let you go ooooh baby
Ooooooooohhhhh
[Bryan:]
Once again I'm thinking about
Taking the easy way out
Ooooooooohhhhh
[All:]
But if I let you go I will never know
What my life would be, holding you close to me
([Mark:] close to me)
Will I ever see you smiling back at me?
([Shane:] oh yeah)
How will I know
([Bryan:] if I let you go?)
But if I let you go I will never know
([Mark:] oh baby)
Will I ever see you smiling back at me?
([Shane:] oh yeah)
How will I know
[Shane:] if I let you go ?
Lagu ini mengingatkanku saat saya masih SMP kelas 1. Saat mendengarkan lagu ini saya selalu teringat perkenalan saya dengan teman-teman baru saja di SMP. Perkenalan denga teman-teman sekelas, 1B dan perkenalan teman-teman satu sekolah dari kelas 1A hingga 1H. Lumayan banyak ketika saya harus menghafal satu per satu nama-nama mereka, untunglah saat itu saya masih muda jadi untuk menghafal satu sekolah pun saya mudah-mudah saja. Ajang perkenalan ini bukan berarti saya diharuskan kenal satu sekolah, itu tidak mungkin bagi saya yang seorang pemalu. Hanya teman-teman yang pertama membuka hati dan pikiran untuk berkenalan dengan saya, maksudnya mereka dulu yang ngajak kenalan saya, hehehehe.. Alhamdulillah saat itu banyak sekali teman yang tertarik untuk mengajak saya berkawan, entah itu perempuan maupun laki-laki. Banyak keseruan saat itu, teman baru saya banyak..
Jadi ingin memutar waktu kembali ke masa-masa itu lagi. Sangat indah dikenang bersama teman-teman yang baik, dan mendapatkan pengalaman lucu, senang juga sedih. Bagi saya masa-masa SMP sangat indah untuk dikenang dibandingkan masa SMA. Kangen juga dengan guru-guru saya SMP, guru agama saya, guru bahasa Inggris, guru matematika, yang paling dikangenin guru BP yang galaknya minta ampun, judesnya luar biasa, hihihihi...
Sayang saat itu saya tidak punya foto sebagai dokumen saya. :(
Read More
Anugerah Terindah
Tidak terasa semakin hari dia semakin beranjak besar. Banyak hal-hal yang baru dia pahami. Saya sangat bersyukur sekali mempunyai anak yang pintar dan cerdas. Terkadang celotehnya selalu membuat kami tertawa. Anak sepolos itu bisa mengungkapkan hal-hal yang sering dibicarakan orang dewasa. Banyak "kata bijak" yang sering dia ucapkan, saya terkadang sampai "speechless" mendengar ucapannya. Tingkahnya bikin saya geleng kepala, apalagi jika si kecil lagi bercanda sama papanya, pasti terdengar suara cekikikan yang imut keluar dari mulutnya. Iya, dia memang cintanya papanya, menggeser posisi saya, hihihihi... Rambut curly-nya selalu bikin orang lain tersenyum bahkan kagum, tak heran ketika orang yang pertama kali bertemu dengan Sasha selalu berkomentar tentang rambutnya yang seperti pegas ini. "Lucu." setiap orang yang berkomentar.
Waktu berjalan begitu cepat, sudah hampir 4 tahun dia berada di dunia ini. Masih ingat dalam benak saya ketika masih mengandung Sasha, saya harus berjuang juga menyelesaikan study saya ketika itu. Saya ajak ke kampus, ke sekolah tempat saya penelitian dan saya ajak bergadang mengerjakan tugas akhir, juga saya ajak KKN. Banyak keluhan ketika saya mengandung Sasha, tapi keluhan-keluhan itu tidak saya anggap menjadi beban namun saya nikmati hingga melahirkan. Rencana saya ingin sekali menambah momongan lagi, saya rindu menggendong bayi, dan saya ingin punya anak laki-laki yang kelak selalu melindungi ibunya dan kakaknya. :)
Renungan Sepertiga Malam
AGEE COMPUTER |
11:00 AM |
Little Note
Mengapa masih bertanya
"Jika hidupmu seperti ini."
Tangis dan tawa datang silih berganti.
Disepertiga malam ini, aku ingin bersimpuh pada-Nya. Meminta jawaban atas doa-doaku.
Tersadar kemudian,
Bahwa hidup ini, kita tidak memiliki apa-apa.
Read More
Puisi Sepenggal Malam
AGEE COMPUTER |
10:10 AM |
Little Note
Malam semakin larut
Terdiam lirih mendengar suara malam
Sayup-sayup terdengar sesorang membaca lantunan ayat-ayatu Tuhan
Sekejap terasa tak asing
Seperti dejavu masa lalu mampir ke dalam ingatan
Seperti mencari kepingan yang telah hilang
Satu persatu dipersatukan
Namun tak akan bisa hilang sisa retaknya
Dalam hening malam
Terbaur pada mimpi masa lalu
Malam telah membisikanku kalimat terindah
Sejajar keindahan senyum dan cintamu
Aku bersyukur
Alunan ayat-ayat Tuhan telah menyadarkanku
bahwa aku adalah wanita yang beruntung telah memilikimu
Read More
Mie XP (Xtra Pedassss)
AGEE COMPUTER |
7:33 AM |
Daily life
|
Kuliner
Sore perut sudah merasa keroncongan, bingung mau makan apa, mau makan nasi rasanya kok nggak begitu nafsu yah, pengennya makan cemilan, tapi di rumah sama sekali nggak ada yang dimakan. Kebetulan nyokap nyuruh saya beli minyak goreng sekalian beli susunya si kecil yang persediaan mulai menipis. Cuuussss akhirnya keduanya sudah terbeli juga, tinggal nyari cemilan lah ini yang belum. Saya putuskan keliling kota Madiun sambil "menghukum" si Blacky yang beberapa hari ini ngambek, sering ngadat. Tiba-tiba aja saya langsung kepikiran buat beli yang pedes-pedes, dan tujuan akhir saya adalah di MIE XP atau Xtra Pedas.
Ini kedua kali saya makan mie xp ini. Awalnya saya memang sangat penasaran sekali dengan makanan yang ramai sekali pengunjungnya ini, sempat saya pernah beberapa kali kehabisan gara-gara dateng kemalaman. Suatu hari saya merengek minta sama suami agar saya diajak makan Mie pedes, kebetulan suami saya hobi banget makan yang pedes-pedes, klop deh, langsung berangkat ke MIE XP!! Saya waktu itu membayangkan bentuk dan rasa sang mie pedas ini, dan ternyataaaaaa..... Hanya mie instan doank niiieee.... (ketipu bingitsss), tapi tak apalah toh Mie XP ini dikemas sedikit menarik, berbeda dengan rasa pedas bumbu mie instan yang biasanya, kali ini ditambah sambel berlevel. Semakin levelnya naik semakin pedaaasss rasanya, dan jika kalian minta level 6 sampai 10 akan kena biaya Rp. 2000 lagi... Gillaaa, pedesss banget tuh.. Cabe mahal hooyyy!! :p
Saya yang tidak terlalu suka makan pedes, akhirnya mencoba level 5. Beuh,,, lidah saya bagaikan makan api nih, pedes banget. Saya paling nggak tahan makan pedes bukan karena lidah saya terasa kepedesan, tapi perut saya nih yang ngrasain panasnya, dan saya sudah mengidap maag sejak SMA dulu. Padahal dokter sudah berpesan sama saya, jangan makan pedes, dan kecut juga makan harus teratur. Tapi sayanya saja yang lagi doyan makan, apa-apa dilahap, dan nggak mau tahu nanti jadinya kayak apa, hihihihi.. Dan beneran loh, perut saya langsung ngerasain panas karena kepedesan. Eh, hari ini pun masih ngeyel nyoba lagi, sampai saya nulis ini pun saya masih merasakan panasnya perut saya. Agaknya maag saya agak sedikit kambuh, cuma saya nggak berani ngomong sama nyokap, pasti kena omel ntar, hahahaha... cuma bisa nyengir sendiri...
Yang namanya mie pasti banyak disukai apalagi kalau yang pedes-pedes gini pasti banyak yang memburunya. Ditambah nilai plusnya ada wifi gratis yang disedian oleh Mie XP itu sendiri. Harga juga menjangkau kantong siswa dan mahasiswa, setiap saya lewat di Jl. Slamet Riyadi pasti banyak tuh anak-anak muda seumuran anak SMA atau mahasiswa yang nongkrong di Mie XP ini. Tak sedikit mereka yang memanfaatkan wifi gratis di sana. Meskipun rasanya sama saja seperti mie instan kebanyakan, MIE XP ini spertinya bikin ketagihan untuk mereka atau kita untuk balik mencobanya kembali, dan tentu saja harus menambah levelnya. Percuma donk, balik ke sana kalau yang dipesan cuma level 1 melulu, hehehehe...
Read More
Ini kedua kali saya makan mie xp ini. Awalnya saya memang sangat penasaran sekali dengan makanan yang ramai sekali pengunjungnya ini, sempat saya pernah beberapa kali kehabisan gara-gara dateng kemalaman. Suatu hari saya merengek minta sama suami agar saya diajak makan Mie pedes, kebetulan suami saya hobi banget makan yang pedes-pedes, klop deh, langsung berangkat ke MIE XP!! Saya waktu itu membayangkan bentuk dan rasa sang mie pedas ini, dan ternyataaaaaa..... Hanya mie instan doank niiieee.... (ketipu bingitsss), tapi tak apalah toh Mie XP ini dikemas sedikit menarik, berbeda dengan rasa pedas bumbu mie instan yang biasanya, kali ini ditambah sambel berlevel. Semakin levelnya naik semakin pedaaasss rasanya, dan jika kalian minta level 6 sampai 10 akan kena biaya Rp. 2000 lagi... Gillaaa, pedesss banget tuh.. Cabe mahal hooyyy!! :p
Saya yang tidak terlalu suka makan pedes, akhirnya mencoba level 5. Beuh,,, lidah saya bagaikan makan api nih, pedes banget. Saya paling nggak tahan makan pedes bukan karena lidah saya terasa kepedesan, tapi perut saya nih yang ngrasain panasnya, dan saya sudah mengidap maag sejak SMA dulu. Padahal dokter sudah berpesan sama saya, jangan makan pedes, dan kecut juga makan harus teratur. Tapi sayanya saja yang lagi doyan makan, apa-apa dilahap, dan nggak mau tahu nanti jadinya kayak apa, hihihihi.. Dan beneran loh, perut saya langsung ngerasain panas karena kepedesan. Eh, hari ini pun masih ngeyel nyoba lagi, sampai saya nulis ini pun saya masih merasakan panasnya perut saya. Agaknya maag saya agak sedikit kambuh, cuma saya nggak berani ngomong sama nyokap, pasti kena omel ntar, hahahaha... cuma bisa nyengir sendiri...
Yang namanya mie pasti banyak disukai apalagi kalau yang pedes-pedes gini pasti banyak yang memburunya. Ditambah nilai plusnya ada wifi gratis yang disedian oleh Mie XP itu sendiri. Harga juga menjangkau kantong siswa dan mahasiswa, setiap saya lewat di Jl. Slamet Riyadi pasti banyak tuh anak-anak muda seumuran anak SMA atau mahasiswa yang nongkrong di Mie XP ini. Tak sedikit mereka yang memanfaatkan wifi gratis di sana. Meskipun rasanya sama saja seperti mie instan kebanyakan, MIE XP ini spertinya bikin ketagihan untuk mereka atau kita untuk balik mencobanya kembali, dan tentu saja harus menambah levelnya. Percuma donk, balik ke sana kalau yang dipesan cuma level 1 melulu, hehehehe...
Read More
Harapan Di Hardiknas
AGEE COMPUTER |
10:08 PM |
Sharing
|
Short Note
Sebetulnya hari kemarin adalah haru Jumat, 2 Mei (iya terus kenapa?). Lupa kan? iya saya juga lupa, kalau bukan karena teman BBM saya update status tentang "HARDIKNAS" (Hari Pendidikan Nasional), "jadi petugas ngibarin bendera, #HARDIKNAS". Status BBM itulah yang mengingatkan saya tentang pendidikan di Indonesia yang menurut kacamata saya semakin tak terarah. Banyak masalah yang terjadi di dalam lingkup pendidikan di Indonesia. Baru-baru ini yang masih hangat adalah kasus kekerasan seksual yang menimpa anak TK di sekolah bertaraf Internasional, Jakarta International School.
Sekolah yang dari namanya sudah elite dan menurut media, uang yang dikeluarkan untuk anak-anak mereka di sekolah ini tidak tanggung-tanggung loh, katanya sih bisa mencapai angka 100 juta lebih. Wooow!!! Sekolahnya pun dari segi keamanan juga bisa tergolong baik, contohnya setiap masuk kendaraan diperiksa oleh security sekolah. Tapi kenapa kok ya sampai ada kejadian yang saya sebagai orang tua juga ikutan miris. Anak TK yang masih kecil dan lugu-lugunya harus mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh penjaga kebersihan toilet. Yang menjadi pertanyaan saya dan mungkin oleh orang lain adalah ketika si anak pergi ke toilet, apakah tidak ada guru yang mendampingi si anak? Padahal anak umur segitu seharusnya perlu pendamping ketika si anak ingin ke toilet. Saya jadi ikutan paranoid yah menjadi seorang ibu yang anak saya juga akan masuk sekolah. Mungkin dari kasus ini pihak JIS bisa memperbaiki lagi keamanan untuk si anak agar kejadian serupa tidak terus terulang kembali.
Permasalahan lain, setiap tahunnya anak kelas 3 SMA atau SMP pasti akan menempuh UN (Ujian Nasional), jika tidak bisa mencapai target nilai yang ditentukan anak tersebut tidak lulus sekolah. Jaman saya sekolah saya juga begitu, kita menyebutkan sebagai kelinci percobaan, dan terbukti banyak diantara kami yang tidak lulus sekolah. Mungkin pemerintah membuat kebijakan seperti ini agar kami, para siswa bisa belajar lebih baik dan lebih rajin lagi. Tapi, apakah pemerintah ingat mata pelajaran yang diajarkan di setiap sekolah itu berbeda? Diliat dari segi SDM masing-masing sekolah pun juga berbeda. Sekolah yang dipelosok otomatis juga berbeda dengan sekolah kota yang fasilitas sekolahnya mencukupi. Apa ini adil untuk mereka yang sekolahnya mempunyai fasilitas yang kurang mumpuni? Saya rasa kurikulum yang sedang berjalan sekarang juga belum siap untuk di aplikasikan di negara ini. Saya dan teman-teman saya pun mempunya pendapat, 3 tahun belajar tetapi hanya ditentukan 3 hari, dan itu bagi kami saat itu sungguh tidak adil.
Sumber daya tenaga guru sekarang ini, saya rasa juga sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, tes untuk calon guru pun hanya berbekal segepok uang, tanpa melihat isi otak yang ada pada calon guru. Alhasil banyak oknum guru yang bertingkah semacam kriminal. Contoh lain saja, tidak usah jauh-jauh, saya punya teman guru bahasa inggris, salah satu status dia menulis seperti ini "Noting useless", suami saya yang mahir berbahasa asing pun bertanya, maksudnya apa? Kok bisa seorang guru bahasa inggris menulis seperti itu? Pernah juga saya iseng bertanya salah satu kawan saya yang kebetulan juga seorang guru di sekolah yang katanya bertaraf international juga. Waktu itu saya nanya, apa sih bedanya "Thank God", sama "Thank's God", dan yang bikin saya kaget dia tidak bisa menjelaskan tentang keduanya. Itu kenapa?? ya karena segepok uang tadi.... Saya juga tidak menyalahkan teman-teman saya tadi, toh mereka niatnya nyari kerja, yang bikin saya heran praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme kenapa masih ada di negara ini, bahkan untuk tenaga keguruan juga masih banyak yang begitu, bagaimana nasib anak didiknya kalau ada guru macam begitu? Yang dikhawatirkan bukannya pendidikan makin maju tapi malah makin merosot tajam. Saya sebagai calon wali murid juga khawatir tentang hal ini, apalagi iming-iming sertifikasi dari pemerintah membuat para guru semakin tidak konsentrasi dengan anak didiknya.
Semoga prasangka saya terlalu berlebihan ya, dan saya juga berharap HARDIKNAS ini bisa membuat para guru semakin berprestasi dan semakin meningkatkan kinerja atas anak didiknya, bukan hanya untuk mencari materi semata. Dan semoga kurikulum yang dihadirkan di Indonesia ini tidak membuat anak didik semakin menderita, karena diharuskan memperlajari materi yang berat dikala mereka masih ditingkat yang belum mewadai utnuk menerima materi-materi tersebut. Saat saya sekolah dulu, saya tidak pernah pulang hingga sore, saya lihat anak jaman sekrang terlalu banyak les dan les, parahnya para orang tua terkadang mendorong mereka untuk terus belajar, belajar tanpa ada waktu bermain atau refreshing bersama teman-teman mereka.
Read More
Stop Nyinyir!!!
Yang biasanya main twitter, pasti tahu apa itu nyinyir. Yups, nyinyir itu nyindir, ngomongin orang dengan kata-kata tidak langsung. Saya pernah kok dinyinyirin sama seseorang, atau saya aja yang berasa dinyinyirin? Pas saya lagi GR tingkat dewi mungkin. Tapi kemungkinan banyak benernya deh..
Ceritanya berawal dari sini, temen saya ini memang bisnis craft dari awal, saya kemudian tertarik ingin mencoba gara-gara saya diminta tolong kakak perempuan saya untuk membuatkan kerajinan tangan anaknya. Berawal dari situ, saya kok mulai seneng yah bikin "sesuatu". Awalnya saya beli beberapa "barang" dari dia, kemudian saya mencoba membuatnya, eg tahu-tahu saya kok bisa. Sebenernya saya tidak berniat untuk menyaingi dia sih, cuma saya bikin bonekanya saja, toh itu pun saya hanya iseng buat, bukan untuk nyari uang. Tahu-tahu pas saya buka FB, dia nulis status seperti ini,
"Jangan marah kalo hasil karya kita ditiru banyak org... tp berbanggalah karena kita udah jd trendsetter & bs menginspirasi orang lain....hehehe... yakin deh... rejeki ga akan salah jalan....#positive-thinking#"
Dia nulis status seperti itu semenjak saya juga menggeluti bidang craft. Entah dia bertujuan apa nulis seperti itu. Lalu ada status lagi yang dia tulis, saya lupa dan saya cari-cari sudah tidak menemukan status itu lagi. Mungkin saya aja kali yang lagi ga mood atau PMS jadi bawaannya kena nyinyir. Saya pun langsung kepo (pengen ngerti), siapa sih yang dia maksud? Kalau benar itu saya, okay, saya mundur saja toh sekali lagi saya buat boneka seperti itu bukan untuk nyari duit, tapi karena saya lagi seneng ajah. Jikalau dia memang merasa saya saingi, berarti karya saya juga tidak bisa dianggap remeh sama dia donk.. :) Sebenernya bisnis itu harus siap menerima pesaing baru. Contoh saja sekarang sudah banyak designer baju muslim, bukan hanya Dian Pelangi, tapi sudah banyak sekarang yang terjun di dunia mode. Apakah, Dian Pelangi dan yang lain juga akan "nyinyir"in mereka yang sedang dan baru menekuni bidang design? Enggaklah, saya yankin Dian Pelangi, Jenahara, dll tidak akan merasa begitu, karena apa?! Karena mereka yakin karya mereka akan berbeda dengan yang lain.. Iya kan?! Kalau salah, berarti saya yang sok tahu, hihihi..
Sebenernya orang berhak dan bebas mau nulis apa saja di wall atau timeline mereka, termasuk mau nyinyir di twitter atau FB dengan hashtag yang bermacam-macam. Jujur saja saya pernah juga seperti itu, nyinyir gak karuan, marah-marah ga karuan di Wall FB dan suami saya lah yang mengingatkan saya bahwa itu buruk dan ga pantes kalau saya yang melakukan seperti itu. Suami saya selalu menasihati saya yang masih labil ini (ciye, ciyeeee yang lagi labil, udah kaya ABG aja nie....), menjaga sikap itu perlu dilakukan, ini bisa dikatakan "personal branding". Sampai suatu saat, suami saya memberikan contoh "kalimat ga pantas" kepada saya dan suami saya bilang, "Pantes ga nulis kaya gini?" atau "Baik ga kalau kamu baca tulisan seperti ini?" Dari situ saya mulai berfikir, oh iya ya kalau begini saya kan jadi punya image buruk, kalau saya begitu kan jadinya kaya bla bla bla...
Belum lagi kalau kita ikut komunitas dan menjadi salah satu member aktif atau pengurus komunitas tersebut, pasti ada yang bilang deh, "loh kok itu suka nyinyirin orang yah, padahal dia kan anggota komunitas ini, padahal dia kan pengurus komunitas itu." Nah kaaaan... Langsung anjlok deh reputasi kalian bahkan bisa-bisa komunitasnya juga ikutan runtuh gara-gara pengurusnya/panitianya seneng nyinyir. Dan balik lagi, kita kalau di"nyinyirin" mau ga yah?? Gak mau kan..
Alhamdulillah peran suami saya di sini sangat membantu saya menemukan jalan yang terbaik untuk saya. Mengingatkan saya untuk selalu berkata baik, meskipun melalui suatu kalimat di media social.
Dari situlah setidaknya teman dari dunia maya kita bisa menilai bagaimana kita, mengenal kita melalui kata, kalimat dan tata bahasa disampaikan melalui status atau tweet. Semenjak saat itu, setiap kali saya pengen nyinyirin orang saya berfikir dua kali, lebih baik kan saya tulis dalam bentuk jurnal agar kita tahu sisi negatif dan hikmah apa saja yang kita peroleh dari kejadian ini. Dan yang paling baik adalah kita bisa sharing sama teman atau bahkan pasangan kita.
Kalau kalian kesel, bete, sebel sama seseorang, mending deh dibikin karya melalui tulisan, fiksi atau bahkan puisi. Membangun personal branding tidak semudah yang kita kira, sekali kita "khilaf" semua yang sudah kalian bangun selama ini akan sia-sia saja hanya karena satu kalimat nyinyir. Kita menulis sesuatu yang meminimaliskan prasangka terhadap orang lain kan baik dan sebagai balasannya kita juga akan diterima baik oleh orang lain. Jika saya disuruh membuka catatan lama atau membaca status lama saya di FB, mungkin rasa malu itu pun mampir dalam diri saya, betapa ALAY-nya saya dulu, hihihihi...
Note: Kalau postingan saya ini berupa sindiran untuk seseorang, saya minta maaf. Bukan niat saya untuk nyinyir, tapi niat saya untuk nyindir.. hahaha.. Ga ding, untuk kita berkaca diri saja. Peace!!
Read More
Note: Kalau postingan saya ini berupa sindiran untuk seseorang, saya minta maaf. Bukan niat saya untuk nyinyir, tapi niat saya untuk nyindir.. hahaha.. Ga ding, untuk kita berkaca diri saja. Peace!!
Demi Lovato - Let It Go (from "Frozen")
AGEE COMPUTER |
1:00 AM |
Music
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door
The snow glows white on the mountain tonight
Not a footprint to be seen.
A kingdom of isolation and it looks like I'm the queen
The wind is howling like this swirling storm inside
Couldn't keep it in, Heaven knows I tried.
Don't let them in, don't let them see
Be the good girl you always have to be
Conceal, don't fel, don't let them know
Well, now they know.
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door
And here I stand and here I'll stay
Let it go, let it go
The cold never bother anyway
The funny how some distance makes everything seem small
And the fears that once controlled me can't get to me at all.
Up here in the cold thin air I finally can breathe.
I know I left a life behind but I'm too relieved to grieve.
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door
And here I stand and here I'll stay
Let it go, let it go
The cold never bother anyway
Standing frozen
In the life I've chosen
You won't find me
The past is all behind me
Buried in the snow.
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door
And here I stand and here I'll stay
Let it go, let it go
The cold never bother me anyway, yeah, whoa
(Na, na, na, na, na, na, na, na) 4x
Let it go yeah
Na, na
Here I stand
Let it go, oh
Let it go
Best Job Of Mom
Dari kejauhan saya melihat seorang ibu menggendong anaknya. Ibu yang sudah tua, ah ternyata yang digendongnya bukan anaknya, melainkan cucunya. Saya pun bertanya keberadaan ibunya, ibu itu bilang ibunya sedang bekerja, jadi ibu ini yang juga neneknya lah yang mengasuh anak kecil ini.
"kalau bunda dan ayah nya sedang bekerja, apakah ibu terus yang menjaganya?" Rasa penasaran saya mendorong untuk bertanya lebih lanjut.
"Tidak mbak, ada pembantu kok yang bantuin saya. Untung ada pembantu mbak yang bantu saya, dia sedang cuci pakaian, jadi saya yang ngajak anak ini." Jawabnya ibu itu.
"Untung ya bu ada pembantu jadi ibu tidak terlalu capek." Ungkap saya ketika itu.
"Iya mbak, bundanya saya suruh berhenti bekerja, biar dia bisa konsentrasi sama anak, tapi dia belum bisa mengajukan resign ke tempat kerjanya. Dia sebenernya ingin berhenti dan bisa mengasuh anaknya sendiri, tapi kalau jagain gajinsuaminya saja tidak cukup, apalagi anak ini sakit-sakitan mbak." Cerita ibu itu.
"Mashallah." Ungkapku dalam hati. Saya tidak bisa ngomong apa-apa, dan todak mampu bertanya sebenarnya si kecil ini menderita penyakit apa.
"Maaf bu saya lancang bertanya soal keluarga ibu." Saya meminta maaf.
"Tidak apa-apa mbak. Kalau anak saya bisa sepenuhnya bisa merawat si kecil ini, dia pasti senang sekali. Karena itu lah keinginan dia yang sesungguhnya."
"Saya doakan bu, semoga si kecil semakin sehat, dan bundanya bisa setiap saat bersama dia."
"Terima kasih mbak, saya kembali dulu ya mbak, saya juga mau lihat mbaknya sudah selasai nyuci atau belum." Pamit ibu itu.
"Iya bu, mangga." Jawabku.
Dari percakapan saya itu, diingatkan tentang ibu saya. Melihat sosok ibu itu, beliau mirip sekali dengan ibu saya. Ibu saya yang sekarang juga tinggal bersama saya, dikarenakan saya harus hidup jarang bersama suami, ibu saya juga membantu saya ngurusin rumah. Sebenernya saya juga tidak tega sih dengan beliaunyang sudah "sepuh" harus membantu saya masakin sayur dan lauk pauk untuk konsumsi sehari-hari, dan saya bertugas ngemong anak. Saya ingin sekali meringankan beban beliau, tapi mencari pembantu rumah tangga tidak semudah memcari gorengan dipinggir jalan. Hingga sampai saat ini, saya juga belum menemukan sosok pembantu yang pas sesuai dengan kriteria saya.
Menceritakan tentang ibu saya, mungkin tak akan ada habisnya, karena banyak sekali cerita tentang beliau, entah itu cerita yang indah maupin cerita yang buruk.
Mama saya itu beliau orangnya lembut, tapi juga keras. Sampai saat ini, jika subuh sudah memanggil tapi saya belum bangun juga, Mama lah yang membangunkan saya untuk cepat sembahyang. Kalau saya malas, beliau bisa ngomel-ngomel sampai telinga saya risih dan bangun lalu sembahyang, hahaha... Pernah kesel sih sama nyokap, ada suatu hal yang bikin saya sebel juga, mungkin niat beliau baik, tapi pas itu saya masih egois pun memyela pendapat Mama. Belakangan ada rasa nyesel kudu ngajak berantem Mama. Banyak cara seorang ibu menjaga anaknya. Saya juga seorang inu, dan saya suka overprotective sama anak saya, dan paling ga tega kalau anak saya dimusuhi dan disuruh-suruh sama temannya, kalau sudah begitu saya sebagai seorang ibu yang punya cara lain menjaga anak saya langsung ngajak pulang anak saya.
Pengalaman saya yang pernah menjadi anak kecil pun turut menjadi trauma. Saya saat kecil dulu sering dimusuhi teman sepermainan saya. Jadi saya jarang sekali main dengan anak tetangga, saya lebih memilih bermain dengan teman sekolah saya waktu itu. Saat itu saya seperti dibully, cekcok mulut, saling menghina. Namanya juga anak kecil, menjelang remaja kita tak lagi bermusuhan lagi. Mungkin saling menyadari kalau sudah dewasa, dan itu sangat merugikan.
Mama sering sekali memberi saya nasihat, salah satu nasihat yang pernah saya ingat adalah saat saya putus asa karena harus kehilangan orang-orang yang saya cintai. Mulai kehilangan Papa, dan sebulan kemudian saya diputus pacar yang selingkuh. Mama waktu itu bilang,
"kalau ada laki-laki seperti itu, harusnya kamu bersyukur karena dia pergi jauh dari kamu, dan jangan pernah kamu sesali. Jika dia tetap dalam kehidupanmu, maka celakalah kamu. Dia tidak pantas bersama kamu, perempuan itulah yang pantas mendampingi seorang pengkhianat seperti dia."
Kata-kata mama waktu itu bener-bener menyakitkan dan sekaligus benar. Setelah kejadian itu, Mama menambah pengawasannya kepadaku. Bahkan Mama pernah mengusir dia saat meminta maaf sama saya (pengen ketawa juga sih kau inget kejadian ini, tapi juga sangat menyakitkan buat saya). Terkadang saat merenung, banyak pertanyaan saya tentang seorang Mama,
Maunya kita apa? Toh orang tua kita juga sudah berusaha mewujudkan keinginan kita.
Kita bertanya Mama sudah makan atau belum hari ini pun kadang kita lupa, padahal Mama rajin sekali mengingatkan kita supaya jangan lupa makan.
Mama orang yang paling perhatian sama saya, saya saja yang kurang menyadarinya, dan sering kali saya masih merasa kurang diperhatikan oeh beliau. Perkerjaan sebagai seorang ibu sangatlah berat, dari membuka mata hingga menutup mata untuk tidur. Itu pun sering diremehkam sebgian orang. Saya sangat tersentuh keinginan bunda anak tadi untuk keluar dari pekerjaan hanya untuk mengasuh anaknya yang sakit-sakitan, saya tidak habis pikir pasti setelah pulang kerja bunda anak tadi juga berlanjut mengasuh anaknya.
Saya sebagai anak masih belum bisa membalas kebaikan-kebaikan beliau, Bahkan masih sering merepotkan Mama. Mama pernah mengungkapkan, bahwa Mama tak butuh balasan berupa materi, Mama hanya ingin cintanya dibalas dengan doa, karena doa dari anak-anaknya yang dibutuhkan Mama, doa anak soleh/solehah lah yang mampu membalas "pekerjaan" Mama sebagai seorang ibu.
Saya masih belum mengucapkan terima kasih atas segalanya untuk Mama. Terima Kasih Mama atas segalanya yang sudah diberikan kepadaku.
LOVE YOU
Read More
"kalau bunda dan ayah nya sedang bekerja, apakah ibu terus yang menjaganya?" Rasa penasaran saya mendorong untuk bertanya lebih lanjut.
"Tidak mbak, ada pembantu kok yang bantuin saya. Untung ada pembantu mbak yang bantu saya, dia sedang cuci pakaian, jadi saya yang ngajak anak ini." Jawabnya ibu itu.
"Untung ya bu ada pembantu jadi ibu tidak terlalu capek." Ungkap saya ketika itu.
"Iya mbak, bundanya saya suruh berhenti bekerja, biar dia bisa konsentrasi sama anak, tapi dia belum bisa mengajukan resign ke tempat kerjanya. Dia sebenernya ingin berhenti dan bisa mengasuh anaknya sendiri, tapi kalau jagain gajinsuaminya saja tidak cukup, apalagi anak ini sakit-sakitan mbak." Cerita ibu itu.
"Mashallah." Ungkapku dalam hati. Saya tidak bisa ngomong apa-apa, dan todak mampu bertanya sebenarnya si kecil ini menderita penyakit apa.
"Maaf bu saya lancang bertanya soal keluarga ibu." Saya meminta maaf.
"Tidak apa-apa mbak. Kalau anak saya bisa sepenuhnya bisa merawat si kecil ini, dia pasti senang sekali. Karena itu lah keinginan dia yang sesungguhnya."
"Saya doakan bu, semoga si kecil semakin sehat, dan bundanya bisa setiap saat bersama dia."
"Terima kasih mbak, saya kembali dulu ya mbak, saya juga mau lihat mbaknya sudah selasai nyuci atau belum." Pamit ibu itu.
"Iya bu, mangga." Jawabku.
Dari percakapan saya itu, diingatkan tentang ibu saya. Melihat sosok ibu itu, beliau mirip sekali dengan ibu saya. Ibu saya yang sekarang juga tinggal bersama saya, dikarenakan saya harus hidup jarang bersama suami, ibu saya juga membantu saya ngurusin rumah. Sebenernya saya juga tidak tega sih dengan beliaunyang sudah "sepuh" harus membantu saya masakin sayur dan lauk pauk untuk konsumsi sehari-hari, dan saya bertugas ngemong anak. Saya ingin sekali meringankan beban beliau, tapi mencari pembantu rumah tangga tidak semudah memcari gorengan dipinggir jalan. Hingga sampai saat ini, saya juga belum menemukan sosok pembantu yang pas sesuai dengan kriteria saya.
Menceritakan tentang ibu saya, mungkin tak akan ada habisnya, karena banyak sekali cerita tentang beliau, entah itu cerita yang indah maupin cerita yang buruk.
Mama saya itu beliau orangnya lembut, tapi juga keras. Sampai saat ini, jika subuh sudah memanggil tapi saya belum bangun juga, Mama lah yang membangunkan saya untuk cepat sembahyang. Kalau saya malas, beliau bisa ngomel-ngomel sampai telinga saya risih dan bangun lalu sembahyang, hahaha... Pernah kesel sih sama nyokap, ada suatu hal yang bikin saya sebel juga, mungkin niat beliau baik, tapi pas itu saya masih egois pun memyela pendapat Mama. Belakangan ada rasa nyesel kudu ngajak berantem Mama. Banyak cara seorang ibu menjaga anaknya. Saya juga seorang inu, dan saya suka overprotective sama anak saya, dan paling ga tega kalau anak saya dimusuhi dan disuruh-suruh sama temannya, kalau sudah begitu saya sebagai seorang ibu yang punya cara lain menjaga anak saya langsung ngajak pulang anak saya.
Pengalaman saya yang pernah menjadi anak kecil pun turut menjadi trauma. Saya saat kecil dulu sering dimusuhi teman sepermainan saya. Jadi saya jarang sekali main dengan anak tetangga, saya lebih memilih bermain dengan teman sekolah saya waktu itu. Saat itu saya seperti dibully, cekcok mulut, saling menghina. Namanya juga anak kecil, menjelang remaja kita tak lagi bermusuhan lagi. Mungkin saling menyadari kalau sudah dewasa, dan itu sangat merugikan.
Mama sering sekali memberi saya nasihat, salah satu nasihat yang pernah saya ingat adalah saat saya putus asa karena harus kehilangan orang-orang yang saya cintai. Mulai kehilangan Papa, dan sebulan kemudian saya diputus pacar yang selingkuh. Mama waktu itu bilang,
"kalau ada laki-laki seperti itu, harusnya kamu bersyukur karena dia pergi jauh dari kamu, dan jangan pernah kamu sesali. Jika dia tetap dalam kehidupanmu, maka celakalah kamu. Dia tidak pantas bersama kamu, perempuan itulah yang pantas mendampingi seorang pengkhianat seperti dia."
Kata-kata mama waktu itu bener-bener menyakitkan dan sekaligus benar. Setelah kejadian itu, Mama menambah pengawasannya kepadaku. Bahkan Mama pernah mengusir dia saat meminta maaf sama saya (pengen ketawa juga sih kau inget kejadian ini, tapi juga sangat menyakitkan buat saya). Terkadang saat merenung, banyak pertanyaan saya tentang seorang Mama,
Maunya kita apa? Toh orang tua kita juga sudah berusaha mewujudkan keinginan kita.
Kita bertanya Mama sudah makan atau belum hari ini pun kadang kita lupa, padahal Mama rajin sekali mengingatkan kita supaya jangan lupa makan.
Mama orang yang paling perhatian sama saya, saya saja yang kurang menyadarinya, dan sering kali saya masih merasa kurang diperhatikan oeh beliau. Perkerjaan sebagai seorang ibu sangatlah berat, dari membuka mata hingga menutup mata untuk tidur. Itu pun sering diremehkam sebgian orang. Saya sangat tersentuh keinginan bunda anak tadi untuk keluar dari pekerjaan hanya untuk mengasuh anaknya yang sakit-sakitan, saya tidak habis pikir pasti setelah pulang kerja bunda anak tadi juga berlanjut mengasuh anaknya.
Saya sebagai anak masih belum bisa membalas kebaikan-kebaikan beliau, Bahkan masih sering merepotkan Mama. Mama pernah mengungkapkan, bahwa Mama tak butuh balasan berupa materi, Mama hanya ingin cintanya dibalas dengan doa, karena doa dari anak-anaknya yang dibutuhkan Mama, doa anak soleh/solehah lah yang mampu membalas "pekerjaan" Mama sebagai seorang ibu.
Saya masih belum mengucapkan terima kasih atas segalanya untuk Mama. Terima Kasih Mama atas segalanya yang sudah diberikan kepadaku.
LOVE YOU
Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)
Blog Archives
-
▼
2014
(81)
-
▼
May
(20)
- Beratnya Tugas Mbak Pembantu
- Manusia Adalah Makhluk Sosial
- Bekas Luka
- Presiden Pilihan Rakyat, Siapakah Mereka??
- Photostory: Love
- Michael Jackson, Justin Timberlake - Love Never Fe...
- Kepercayaan
- Balas Dendam Itu Menyakitkan
- Pertahanan Hidup
- Bahagia Itu Sederhana
- Serakah!!!
- Westlife - If I Let You Go
- Anugerah Terindah
- Renungan Sepertiga Malam
- Puisi Sepenggal Malam
- Mie XP (Xtra Pedassss)
- Harapan Di Hardiknas
- Stop Nyinyir!!!
- Demi Lovato - Let It Go (from "Frozen")
- Best Job Of Mom
-
▼
May
(20)