Loading
Layang-Layang
Sore hari ini indah sekali langit Tuhan, dengan tiupan angin yang ramah membelai setiap ciptaan-Nya. Sore ini pun banyak anak-anak khususnya laki-laki bermain layang-layang di belakang rumahku, ada tanah lapang yang luas, cocok untuk mereka bermain layang-layang.
Layang-layang, awalnya memang permainan yang begitu saja, tapi ada nilai-nilai yang kita petik dari layang-layang. Aku mengamati permainannya, dan semakin menikmati. Yap, layang-layang itu bagaikan atau penggambaran dari harapan dan cinta. Kenapa? Okay, I will explain it. Kita pasti pernah mencintai dan memberikan harapan bagi seseorang kan? Terkadang memberikan rasa itu seperti menarik ulur benang layangan. Disaat layang-layang itu kita tarik, pastinya akan mendekat ke kita, tentu itu. Tapi disaat diulur tentunya akan jauh layang itu, sama dengan sebuah harapan.
Kita memberikan harapan kepada seseorang tetapi kita ulur harapan itu menjadi jauh, disaat jauh kita tarik lagi agar dekat dengan kita (jenenge wong GeJe..). Semakin jauh kita mengulur sebuah harapan, akan menarik lawan untuk memutuskan harapan (kesempatan lawan untuk memutus dan mengambil harapan kita).
Ketika layang itu putus, maka harapan itu juga putus. Ketika ini terjadi jangan salahkan orang atau lawan jika layang atau harapan itu tertangkap oleh orang lain, ataupun tersangkut ditempat lain. Kita pun juga akan susah mengejarnya, karena angin membawa sang layang-layang ke tempat yang jauh dan akan menjadi rebutan.
Kita bermain layang-layang akan tentu sangat senang jika terbang sangat tinggi langit, karena kondisi layang-layang kita akan tenang dan kita sendiri tidak khawatir. Berbeda dengan layang-layang kita naikkan tidak terlalu tinggi, karena layang-layang kita akan selalu kesana kemari. Demikian juga dengan cinta, kita mencintai seseorang akan merasa tenang jika kita naikkan cinta kita setinggi-tingginya (kata Ada Band, setinggi Nirwana) kepada seseorang itu. Apabila kita mencintai seseorang dengan biasa, akan banyak godaan dikanan dan kiri yang siap menjatuhkan cinta kita. Maksudnya disini adalah kita jangan menarik ulur harapan kita atau harapan seseorang yang mencintai kita, karena pada akhirnya akan putus dan sulit untuk mendapatkannya kembali. Cintailah dengan perasaan cinta yang tinggi-tingginya nirwana (kata ada band) agar kita bisa tenang untuk merasakan artinya cinta. Jadi teringat cerita Meteor Garden, yang pas Shan Chai main layang-layang sama Hua Ce Lei… Hehehe..
Selain itu layang-layang mampu membuat kita dekat dengan alam. Ketika kita mencari bambu untuk membuat suatu kerangka layangan, kita harus mencari bambu-bambu di alam kan?! Layang-layang juga mampu mengatasi Global Warming, dari pada plastik dibuang, lebih baik kita gunakan untuk membuat layang-layang. Sifat lain dari layang-layang adalah ADIL. Kita membuat layang-layang pada sisi kanan dan kiri harus sama, intinya harus seimbang. Begitupun dengan hidup, must be balanced. Seni dan kreatifitas kita temukan juga pada layang-layang. Banyak bentuk dan warna yang dibuat untuk layang-layang, sehingga kita berminat untuk membeli atau membuatnya juga memainkannya.
Layang-layang sama seperti manusia, butuh pertolongan pihak lain. Angin contohnya, layang-layang tak akan bisa terbang jika tidak ada angin. Ini mengisyaratkan bahwa we need somebody else. Jika kita menerbangkan layang-layang dengan sangat tinggi, maka kepuasan hati dan kegembiraan muncul dalam senyum hati kita. Kita merasa sangat bahagia.
Begitulah sekilas tentang layang-layang, jangan mengantuk lho bacanya… Akeh soale, hehehe… Read More
True Friend
AGEE COMPUTER |
1:05 AM |
Little Note
I need to know if you are my true friend,
will you be by my side until the end?
Can I tell you my secrets deep,
and trust them in your heart you will keep?
We are neither of us without our flaws,
can you accept mine as I will yours?
I will be a shoulder to cry on when you are blue,
will you be there for me when I need you?
No matter how busy I will make time for you,
if you are busy will you make time for me too?
I will take your hand and comfort your tears,
will you hold me and soothe my fears?
I will give you joy and many warm smiles,
can we share that even across many miles?
I will not forget what is important to you,
will you remember what is important to me too?
With you my most favourite things I will share,
If only I know do you truly care?
If you can accept me as I do you,
then I will know you are a friend most true
.
.
By Anonymous
Read More
will you be by my side until the end?
Can I tell you my secrets deep,
and trust them in your heart you will keep?
We are neither of us without our flaws,
can you accept mine as I will yours?
I will be a shoulder to cry on when you are blue,
will you be there for me when I need you?
No matter how busy I will make time for you,
if you are busy will you make time for me too?
I will take your hand and comfort your tears,
will you hold me and soothe my fears?
I will give you joy and many warm smiles,
can we share that even across many miles?
I will not forget what is important to you,
will you remember what is important to me too?
With you my most favourite things I will share,
If only I know do you truly care?
If you can accept me as I do you,
then I will know you are a friend most true
.
.
By Anonymous
Read More
Kawan Dan Lawan
Percaya atau tidak, kawan yang selama ini kita percaya, kita anggap baik, dan bahkan kawan yang tahu semua rahasia kita mampu menjadi musuh kita. Begitu juga sebaliknya, lawan yang kita anggap hina, buruk, dan sering kita maki-maki mampu menjadi teman baik kita, bahkan lebih baik dari teman kita sendiri.
Aku mengalami kejadian tersebut. Kawan tempat di mana biasa aku sharing, dan sangat aku percaya ternyata dia tega menusukku dari belakang. Aku mungkin tidak tahu sebabnya kenapa. Permasalahannya mungkin untuk sekarang adalah masalah sepele, tapi tidak untuk masa lalu yang ketika itu masalah tersebut muncul. Perkaranya hanya seorang “Cowok”, bayangin saja, hanya seorang laki-laki mampu membuat kita menjadi musuh, tidak saling sapa, dan buruknya malah menjelekan namaku.
Dia sebenarnya tahu kalau aku naksir A (sebut namanya A, tapi bukan Awan.. Note: hanya sebutan saja). Aku sering curhat mengenai itu, dan dia juga mengerti sikapku kepada A. Yang aku heran setiap aku dekat dengan A, temanku ini juga gak mau ketinggalan, seolah mencuri perhatian si A juga. Dasarnya mas A ini baik hati dan tidak sombong (beeeh…), ya mau-mau aja dideketin (bahasa gaulnya gitooo..). Lama-lama aku risih ya, sepertinya dia gak mau kalah ambil perhatian si A, (resek banget kan?). Fine, akhirnya aku mengalah saja, pas waktu itu aku mutusin gak ingin berteman dengan orang yang sok baik, sok dengar curhatku, tapi dibelakang dia “nusuk”.
“kenapa sih, harus aku yang mengalah??” Pun ketika kekasihku direbut oleh perempuan lain, aku juga mengalah. Aku tak mau mencari jawabannya, masa bodoh. Ketika aku sedang down, aku ingin menangis di ruang itu sendiri. Ada seseorang yang aku benci memberikan tissue padaku, dan mengatakan “Ikhlaskan saja. Dia toh bukan yang terbaik untukmu. Jangan cengeng kayak sinetron.” Pengen nabok nih, tapi dia benar. Aku hanya bisa diam, dan menerima tissue yang diberikan padaku.
Lalu dia (anggap saja namanya B) berkata lagi padaku:
“Kamu tidak cocok pacaran sama dia. Dia itu belagu, banyak tingkah dan liat aja gayanya, sok cakep.”
Mulai deh.. Tapi aku gak bisa perang kata dengan dia waktu itu. Hatiku hancur, karena penghianatan sahabat, bukan karena laki-laki itu.
“Apalagi kamu punya sahabat yang tidak tahu malu, kayak temanmu itu. Dia bukan sahabat yang sering kamu gandeng, peluk, sharing. Dia musuh dalam selimut. Sudahlah, buka lembaran baru lagi. Toh teman tidak hanya mereka saja”Dia tidak salah paham rupanya.Sejak itu, aku dekat dengan B ini, hanya sebatas teman saja. Padahal sebelum itu, kami bagai kucing dan anjing, tak pernah akur.
Diantara kebencian dan cinta sebenarnya tipis tembok pemisahnya, lebih tipis dari kain atau benang. Buktinya, B tahu tentangku, gerak-gerikku. Matanya yang tajam sebenarnya memperhatikanku, hatinya yang membenciku sebenarnya ingin memperhatikanku, dan mendapat perhatianku. Itulah ketika dia membenciku.
Maka ada pepatah yang mengatakan: “Sayangi kawanmu sewajarnya, suatu saat dia mampu menjadi musuhmu. Bencilah musuhmu sewajarnya, suatu saat dia akan menjadi kawan buatmu.”
.
.
By Merry Indria, Friday, May 27, 2011 at 8:20 pm.
Note: coba deh kata KAWAN dan LAWAN huruf awalnya dihilangkan…. Jadinya….
Read More
Kenangan SMA
Sebenernya ini catatan udah ngendon agak lama di draft sejak anak-anak SMA pada nerima pengumuman kelulusan, cuma sebagian tulisan masih “…..to be continued”.
May 16, 2011, siswa-siswi SMA (senior high school) di seluruh Indonesia menerima pengumuman. Teringat jaman aku masih SMA dulu, deg-degan campur aduk, dan sedih (padahal belum nerima surat kelulusan) sampai aku gak berani membuka amplop coklat berisikan pengumuman masa depanku. Kata guruku, aku harus hati-hati kalau-kalau jantungku kumat, dan mungkin pingsan, hadeeeh… Meski begitu teman-temanku bilang aku LULUS dan memberi selamat, berjabat tangan dan berpelukan. Weeeh, suratnya dibuka aja belum… Hehehe.. Tapi gak apa-apa, aku lega mendengarnya.. Namun disisi kegembiraan kami ada kesedihan, salah dua teman sekelas TIDAK LULUS ujian. Mereka termasuk siswa yang pandai, dan berprestasi, tapi tak ada gurat sedih di wajah mereka, berlapang dada mereka menerima nasib, tegar tersenyum bahkan tertawa bersama. Duh, kangen sama teman-teman IPA 2… Baju yang aku coret-coret dulu aku simpan di mana ya?? Banyak tanda tangan dan coretan pilox di baju, semua kenangan dari mereka, tapi di mana ya… Lupa nyimpen.. Hiks hiks..
Kelas 3 IPA 2 2004, kelas yang paling kompak dan solid. Saat guru ada yang telat datang atau bahkan tidak datang, kita sekelas semua ke kantin bareng, di marahi sekelas, dihukum sekelas.. Hahaha… Ada cinta lokasi, CLBK, tapi tak pernah ada permusuhan, pun ketika ada yang marahan pasti berakhir dengan damai, dan dengan waktu yang tidak lama. Kelasku kelas yang gak jelas, hehehe, kita dibilang kelas IPA yang notabene kata orang kelas orang-orang pinter, dan pendiam. Tapi tidak dengan kelas kami, 3 IPA 2 kelas sebelah 3 IPA 1 yang paling pendiam ketika pelajaran berlangsung, dan seharusnya kelasku seperti itu. Nah, ini sebaliknya, mungkin kelas kami tidak terpengaruh dengan 3 IPA 1 tapi 3 IPS 1, karena kelas kami ditengah-tenganya between of 3 IPA 1 and 3 IPS 2.
Kelas 3 IPA 2 yang mirip sekali dengan 3 IPS 2 yang suka gaduh, tapi jangan kira kita bodoh, Tidak, kita kita bodoh, hanya saja suka clometan, crigis, tapi sebanding dengan kepandaian kami (ya agak memuji dikit….).
Ini kelebihan lain dari kelasku, mereka saling mengerti satu sama lain, saling tenggang rasa, dan mengutamakan kebersamaan. Ujian berakhir bukan berarti semua berakhir, kami masih mengadakan “pertemuan” kecil di rumah salah satu dari kami. Saling membicarakan hal-hal yang mungkin buat kelas lain merasa iri. Setelah acara pengumuman kelulusan, kami sepakat untuk membuat acara kelulusan di SARANGAN, bersama wali kelas tentunya. Wali kelasku yo rada suwung, gaul abeees…. Hahaha… Pak Heru wali kelas dan guru biologi, jangan galak lagi ya, kalau ngurutin ranking yang jelas, trus kalau menjelaskan teori jangan sambil liat luar jendela pak, gak gak kalau mobilnya dicolong.. Hahahaha… Peace.. Banyak kenangan indah bersama kawan-kawan di SMA, dan aku tak menemukan kawan baik seperti mereka ketika kuliah. Teman SMA yang terbaik, dan yang paling mengerti. “Your college friends know who you are, but your highschool friends know why” said Poconggg.
Selamat untuk yang lulus ujian, jalan kalian masih panjang, masih banyak cobaan. Yang belum lulus, sabarkan hatimu, masa depan masih menantimu..
Buat kawan-kawanku di 3 IPA 2 (tak perlulah aku menyebut nama SMA… Dilarang sebut merk).. I miss you a lot.. Eva, Yusmaniar, Bambang, teman 3 tahun yang selalu menemaniku, thanks buat contekannya, hehehe… Buat Erna, Gery, Fajar, Dewi, Yanti, Nonik, Hesti, Andika, Sayfudin, dan yang lain tidak bisa disebut satu-satu, beeuh teman-teman I miss you… Yuk kumpul lagi.. Hehehe..
Dedicated to best friends of mine.. You know without you I never know what life of friendship is. Read More
Usah Kau Lara Sendiri
Put your hand on my shoulder, judul lagu dari Paul Anka or Michael Buble dan “Usah Lara Sendiri” by Katon Bagaskara dan Ruth Sahanaya mengingatkan aku pada peristiwa setahun yang lalu ketika aku masih mengandung anak pertamaku. Peristiwa yang tak mungkin aku lupakan.
Saat itu aku merasakan aneh pada seorang teman baikku, teman kuliah namun berbeda kelas. Kami dekat saat ikut team ekstra di kampus kami. Dia seorang anak yang sangat ceria, setiap ketemu tak pernah aku melihat dia murung. Tapi, hari ini aku rasakan berbeda pada dia. Wajahnya bagai tertutup awan mendung, tak ada senyum manisnya kala itu. Tiba-tiba dia bilang padaku, “Aku bisa bertahan gak ya?” Seketika itu aku langsung terdiam, apa maksudnya? Aku tak berani bertanya langsung, takut dibilang ikut campur. Awalnya dia urung ingin bercerita, aku baca dari gurat-gurat wajahnya, ragu untuk menceritakan bebannya, ingin menyimpan laranya sendiri. Melihat wajahku yang penuh tanda tanya, dia menceritakan semua pahit hidup yang dia rasakan dan dialaminya. Jika aku menjadi dia, aku juga akan bilang seperti apa yang dia katakan.
Kejadian itu di lantai dua kampus kami. Aku berdiri di samping dia, melihat bercerita dan tetesan air matanya. Kala itu aku ingin memeluk dia, namun perutku yang membuncit membuatku mengurungkan niat. Lalu, aku merangkulnya, meletakkan segenap kasih pada bahunya untuk sekedar meringankan bebannya. Kuraih tangannya, dan meminta dia untuk meletakkan tangannya pada bahuku, agar ringan dia menjalani semua. Kemudian aku hantarkan dia pada doa-doa dan ayat-ayat agar dia mampu bertahan, bertahan pada semua cobaan hidup dan mempercayakan semua pada Tuhan.
Setelah dua minggu aku tak bertemu dengannya, pada hari yang sama, dua minggu setelah itu dia menghampiri aku yang sedang akan menghadap dosen pembimbing. Kali ini dia tersenyum dan memberikan ice cream favorite aku. Awalnya aku tak tahu kenapa dia bersikap begitu. Dia kemudian mengucap terima kasih telah memberikan bahuku untuk dia, semua masalah telah dia lewati. Dan kini, aku temukan dia yang ceria seperti dulu. Senang bukan main, melihat dia seperti ini.
.
.
** terkadang kita tak harus membantu seseorang dengan turut membawa bebannya. Keberadaan kita memberikan bahu, untuk tempatnya menangis dan berkeluh kesah, dan memberikan ungkapan semangat juga doa-doa mampu meringankan beban seseorang dan itu baginya sangatlah berarti. Kita pun sama, ketika sedang menanggung cobaan, jangan memendam semuanya sendiri, adakalanya kita bisa berbagi dengan seseorang yang kita sangat percaya agar ringan beban kita.
.
Ketika mendengarkan sebuah lagu dari Katon Bagaskara & Ruth Sahanaya ~ Usah Lara Sendiri, aku teringat kejadian itu dan menuliskannya… Lagu untuk sahabat yang dirundung lara.. Read More
Saat itu aku merasakan aneh pada seorang teman baikku, teman kuliah namun berbeda kelas. Kami dekat saat ikut team ekstra di kampus kami. Dia seorang anak yang sangat ceria, setiap ketemu tak pernah aku melihat dia murung. Tapi, hari ini aku rasakan berbeda pada dia. Wajahnya bagai tertutup awan mendung, tak ada senyum manisnya kala itu. Tiba-tiba dia bilang padaku, “Aku bisa bertahan gak ya?” Seketika itu aku langsung terdiam, apa maksudnya? Aku tak berani bertanya langsung, takut dibilang ikut campur. Awalnya dia urung ingin bercerita, aku baca dari gurat-gurat wajahnya, ragu untuk menceritakan bebannya, ingin menyimpan laranya sendiri. Melihat wajahku yang penuh tanda tanya, dia menceritakan semua pahit hidup yang dia rasakan dan dialaminya. Jika aku menjadi dia, aku juga akan bilang seperti apa yang dia katakan.
Kejadian itu di lantai dua kampus kami. Aku berdiri di samping dia, melihat bercerita dan tetesan air matanya. Kala itu aku ingin memeluk dia, namun perutku yang membuncit membuatku mengurungkan niat. Lalu, aku merangkulnya, meletakkan segenap kasih pada bahunya untuk sekedar meringankan bebannya. Kuraih tangannya, dan meminta dia untuk meletakkan tangannya pada bahuku, agar ringan dia menjalani semua. Kemudian aku hantarkan dia pada doa-doa dan ayat-ayat agar dia mampu bertahan, bertahan pada semua cobaan hidup dan mempercayakan semua pada Tuhan.
Setelah dua minggu aku tak bertemu dengannya, pada hari yang sama, dua minggu setelah itu dia menghampiri aku yang sedang akan menghadap dosen pembimbing. Kali ini dia tersenyum dan memberikan ice cream favorite aku. Awalnya aku tak tahu kenapa dia bersikap begitu. Dia kemudian mengucap terima kasih telah memberikan bahuku untuk dia, semua masalah telah dia lewati. Dan kini, aku temukan dia yang ceria seperti dulu. Senang bukan main, melihat dia seperti ini.
.
.
** terkadang kita tak harus membantu seseorang dengan turut membawa bebannya. Keberadaan kita memberikan bahu, untuk tempatnya menangis dan berkeluh kesah, dan memberikan ungkapan semangat juga doa-doa mampu meringankan beban seseorang dan itu baginya sangatlah berarti. Kita pun sama, ketika sedang menanggung cobaan, jangan memendam semuanya sendiri, adakalanya kita bisa berbagi dengan seseorang yang kita sangat percaya agar ringan beban kita.
.
Ketika mendengarkan sebuah lagu dari Katon Bagaskara & Ruth Sahanaya ~ Usah Lara Sendiri, aku teringat kejadian itu dan menuliskannya… Lagu untuk sahabat yang dirundung lara.. Read More
Ruang Kosong
AGEE COMPUTER |
5:26 AM |
Little Note
Ku menatap rinai hujan yang turun rintik,
Gemericik suara airnya berjatuhan membelai bumi
Melayang pada ruang kosong ilusi berpenjaga sepi
Menemui persimpangan hati yang sunyi
Aku duduk berdiam pada tempat ini
Tempat aku yang selalu tersesat tak henti
Terjebak pada masa-masa silam yang kelam tak berarti
Kembali aku duduk di sini, tempat ini, sepi
Berkenala dalam angkasa ruang kosongku
Menyusur melodi desah nafas bersamamu dan menari-nari tak terlerai
Senyummu rimba pesona tak tergapai, membasuh rindu yang kelu
Di sudut jendela ruang kosong, kembali pada sendiriku
Cahya bintangku redup karena mendung menghujan
Di pesimpangan bimbang menghantarkan jiwa perindu
Merana lengang, melayang pada hampa menanti yang tak pernah datang
Aku dan kamu…. Maya semata
.
.
By Merry Indria, Tuesday, May 17, 2011 at 7:38 am.
Read More
Gemericik suara airnya berjatuhan membelai bumi
Melayang pada ruang kosong ilusi berpenjaga sepi
Menemui persimpangan hati yang sunyi
Aku duduk berdiam pada tempat ini
Tempat aku yang selalu tersesat tak henti
Terjebak pada masa-masa silam yang kelam tak berarti
Kembali aku duduk di sini, tempat ini, sepi
Berkenala dalam angkasa ruang kosongku
Menyusur melodi desah nafas bersamamu dan menari-nari tak terlerai
Senyummu rimba pesona tak tergapai, membasuh rindu yang kelu
Di sudut jendela ruang kosong, kembali pada sendiriku
Cahya bintangku redup karena mendung menghujan
Di pesimpangan bimbang menghantarkan jiwa perindu
Merana lengang, melayang pada hampa menanti yang tak pernah datang
Aku dan kamu…. Maya semata
.
.
By Merry Indria, Tuesday, May 17, 2011 at 7:38 am.
Read More
Tentang Lara Hati
Kenangan ini hanya sejarah tentang sisi sudut hatiku yang mendung. Kenangan bertahun yang lalu, ketika kekasih menghilang tak berjejak. Dua angsa memadu rindu bercumbu, dan aku cemburu mengadu dalam bahasa kalbu.
Menatap rinai-rinai hujan yang luruh ke bumi,
merasakan dinginnya hawa yang merasuk dalam dada, perih.
Bermusim berganti aku tak mampu melupakanmu, melupakan kotak kenangan yang dirakit dan diukir oleh dua hati pecinta yang elok. Separuh jiwaku hilang, tanpa jejak yang pasti.
Gerimis langit itu, dan ombak menghempaskan, menghancurkan semua tanda kasih.
Aku ingin melepas semua luka dalam ruang hati.
Kotak yang kosong yang selalu tak terisi, dan tak ingin terisi.
Tak ada gurat wajahmu pada rindu sang bulan malam, sepi.
Cakrawala, aku menatap langit birumu.
Setelah badai itu datang merenggut kekasih hati, tak aku menemukan jejaknya,
pergi.
Aku bersimpuh pada butiran pasir di tepi pantai kelu.
Ku lihat lengkungan pelangi,
langit biru menyapaku, awan lembut membelaiku.
Aku membutuhkan kehangatan kasih yang setia, tak tak mampu berpaling, yang mampu mengisi ruang hatiku yang kosong, aku tak kuasa menanggung beban kesendirian.
Ku letakkan potongan hati yang luka dalam kotak kenangan,
terbawa ombak pantai menuju pusaramu yang dalam di samudera perpisahan.
Read More
Menatap rinai-rinai hujan yang luruh ke bumi,
merasakan dinginnya hawa yang merasuk dalam dada, perih.
Bermusim berganti aku tak mampu melupakanmu, melupakan kotak kenangan yang dirakit dan diukir oleh dua hati pecinta yang elok. Separuh jiwaku hilang, tanpa jejak yang pasti.
Gerimis langit itu, dan ombak menghempaskan, menghancurkan semua tanda kasih.
Aku ingin melepas semua luka dalam ruang hati.
Kotak yang kosong yang selalu tak terisi, dan tak ingin terisi.
Tak ada gurat wajahmu pada rindu sang bulan malam, sepi.
Cakrawala, aku menatap langit birumu.
Setelah badai itu datang merenggut kekasih hati, tak aku menemukan jejaknya,
pergi.
Aku bersimpuh pada butiran pasir di tepi pantai kelu.
Ku lihat lengkungan pelangi,
langit biru menyapaku, awan lembut membelaiku.
Aku membutuhkan kehangatan kasih yang setia, tak tak mampu berpaling, yang mampu mengisi ruang hatiku yang kosong, aku tak kuasa menanggung beban kesendirian.
Ku letakkan potongan hati yang luka dalam kotak kenangan,
terbawa ombak pantai menuju pusaramu yang dalam di samudera perpisahan.
Read More
Rindu
Aku merindukanmu. Tinggal beberapa bulan hidup tanpamu, seperti aku terpasung pada jerit hati yang tak terdengar oleh siapapun. Rindu yang tak tertahan, namun harus bertahan untuk segera bertemu denganmu, dan berlari memelukmu. Banyak kata untuk menggambarkan tentang rindu, namun semua kata tak mampu mewakilkan perasaanku kali ini. Rindu yang tak terkatakan, hanya mampu aku ucapkan “Aku merindukanmu”.
Semoga engkau mengerti tentang kerinduan yang semakin membara dan semakin menguat, rindu yang ingin terlepas terhempas.
.
.
Teruntukmu kekasihku, Awan.
Thursday, May 12, 2011 at 7:45 am. Pada pagi yang sunyi berteman rindu.
Read More
Capung
Capung, bagiku serangga ini termasuk serangga yang lucu dan paling tidak menjijikan. Dari ribuan jenis serangga, capung yang aku suka (eh, emang jenis serangga ada ribuan ya?). Capung memiliki banyak nama, seperti: titik-i-yik (hahaha, lucu ya..), gantrung, semprang atau cedhok (nama-nama yang aneh, hehehe…).
Dulu ketika aku kecil, kalau ada capung bermain di halaman atau pekarangan, di rumahkonon katanya kita akan mendengar berita baik dari seseorang yang jauh dari kita. Sebaliknya, jika kita menemukan capung yang mati di rumah, di halaman, di kaca jendela (kayaknya aneh, mati di kaca jendela? Masa capungnya lengket di kaca?? Hahaha.. Maksudnya, mati di sekitar jendela kaca), konon katanya kita akan menerima kabar duka dari seseorang. Entah mitos-mitos tersebut datang darimana, yang pasti semua tabir kehidupan kita serahkan sama Tuhan Yang Maha Esa, Dia yang menentukan semua, bukan mitos.
Capung adalah penerbang yang sangat fantastik. Capung memiliki kemampuan terbang yang tanpa cacat, sedemikian sehingga dapat berhenti tiba-tiba dan mulai terbang ke arah berlawanan pada kecepatan berapapun atau ke arah manapun yang dipilihnya. Lebih lanjut lagi, capung dapat bergantung di udara di dalam posisi yang tepat untuk menyerang mangsanya. Lagi pula, capung dapat menuju langsung kepada mangsanya, berbelok dengan tangkas untuk melakukan hal itu. Keren ya…… If I could fly like a dragonfly.. *mbayangke*
Capung, yang memiliki warna bervariasi, dari biru es sampai merah tua, memiliki dua pasang sayap pada punggungnya, sepasang di depan dan sepasang lagi di belakang. Sayap bekerja secara terkoordinasi. Dengan kata lain, sewaktu kedua sayap depan terangkat, kedua sayap di belakang pun turun. Gerakan sayap dilaksanakan dengan gerakan dua kelompok otot yang saling berlawanan. Salah satu ujung otot melekat ke tonjolan tubuh berbentuk tuas. Sewaktu satu kelompok otot berkontraksi dan menyebabkan terangkatnya sepasang sayap, kelompok otot lainnya mengendur dalam derajat yang setara dan menyebabkan pasangan sayap yang kedua turun. Benar-benar ciptaan Tuhan yang keren…
Mata capung diperhitungkan, dalam lingkungan ilmuwan, sebagai mata serangga terbaik di dunia. Setiap mata mengandung 30.000 lensa tersendiri. Mata ini tampak seperti dua kubah (hemisphere) yang menutupi setengah bagian kepalanya, dan mata ini memberikan bidang pandangan yang sangat luas bagi serangga. Dengan mata yang luar biasa ini, capung hampir dapat melihat apa yang terjadi di belakangnya.
(Courtesy of This Site)
.
.
Wow, aku tidak bisa membayangkan menjadi capung yang keren ini. Selama aku hidup, aku juga tidak pernah bisa menangkap satu ekor capung, selalu gagal. Karena capung memiliki mata yang super keren.. Halah, isaku cuma ngomong keren.. Hehehe, speechless lho ngomongin tentang capung..
.
Read More
Dulu ketika aku kecil, kalau ada capung bermain di halaman atau pekarangan, di rumahkonon katanya kita akan mendengar berita baik dari seseorang yang jauh dari kita. Sebaliknya, jika kita menemukan capung yang mati di rumah, di halaman, di kaca jendela (kayaknya aneh, mati di kaca jendela? Masa capungnya lengket di kaca?? Hahaha.. Maksudnya, mati di sekitar jendela kaca), konon katanya kita akan menerima kabar duka dari seseorang. Entah mitos-mitos tersebut datang darimana, yang pasti semua tabir kehidupan kita serahkan sama Tuhan Yang Maha Esa, Dia yang menentukan semua, bukan mitos.
Capung adalah penerbang yang sangat fantastik. Capung memiliki kemampuan terbang yang tanpa cacat, sedemikian sehingga dapat berhenti tiba-tiba dan mulai terbang ke arah berlawanan pada kecepatan berapapun atau ke arah manapun yang dipilihnya. Lebih lanjut lagi, capung dapat bergantung di udara di dalam posisi yang tepat untuk menyerang mangsanya. Lagi pula, capung dapat menuju langsung kepada mangsanya, berbelok dengan tangkas untuk melakukan hal itu. Keren ya…… If I could fly like a dragonfly.. *mbayangke*
Capung, yang memiliki warna bervariasi, dari biru es sampai merah tua, memiliki dua pasang sayap pada punggungnya, sepasang di depan dan sepasang lagi di belakang. Sayap bekerja secara terkoordinasi. Dengan kata lain, sewaktu kedua sayap depan terangkat, kedua sayap di belakang pun turun. Gerakan sayap dilaksanakan dengan gerakan dua kelompok otot yang saling berlawanan. Salah satu ujung otot melekat ke tonjolan tubuh berbentuk tuas. Sewaktu satu kelompok otot berkontraksi dan menyebabkan terangkatnya sepasang sayap, kelompok otot lainnya mengendur dalam derajat yang setara dan menyebabkan pasangan sayap yang kedua turun. Benar-benar ciptaan Tuhan yang keren…
Mata capung diperhitungkan, dalam lingkungan ilmuwan, sebagai mata serangga terbaik di dunia. Setiap mata mengandung 30.000 lensa tersendiri. Mata ini tampak seperti dua kubah (hemisphere) yang menutupi setengah bagian kepalanya, dan mata ini memberikan bidang pandangan yang sangat luas bagi serangga. Dengan mata yang luar biasa ini, capung hampir dapat melihat apa yang terjadi di belakangnya.
(Courtesy of This Site)
.
.
Wow, aku tidak bisa membayangkan menjadi capung yang keren ini. Selama aku hidup, aku juga tidak pernah bisa menangkap satu ekor capung, selalu gagal. Karena capung memiliki mata yang super keren.. Halah, isaku cuma ngomong keren.. Hehehe, speechless lho ngomongin tentang capung..
.
Read More
Semut
.
Ada gula ada semut. Setiap ada makanan manis dia selalu menggerombol memenuhi makanan manis itu. Atau ketika aku menemukan mereka bergerombol sangat banyak dan aku tak tahu apa yang sedang mereka kerumuni. Merinding melihat banyak semut mengerumuni sesuatu, dan aku tak menyukai semut, sangat tak suka. Ant Bully, bisa dibilang begitu. Si kecil Sasha mungkin juga sama seperti aku, dia suka “memukul” semut yang lewat depannya ketika dia sedang merangkak.
Membahas tentang semut kali ini, karena si kecil Sasha-ku tergigit semut di tangan mungilnya. Dia tidak menangis, tapi aku tahu rasanya digigit semut itu tidak enak sama sekali. Lalu semut itu aku singkirkan dari tangan mungilnya Sasha. Kasian, dia digigit semut. I hate Ant..
Tapi mengenai semut ini, ternyata dia sangat unik. Selain dia hewan yang ramah pada sesamanya (semut), semut juga hewan yang menakjubkan (jika kalian tahu seluk beluk semut, hehehe…). Semut TIDAK PERNAH BERHENTI DAN MENYERAH — Bila kita menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya. Keren kan?!
Keunikan semut yang lain adalah semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Perspektif yang sangat bagus — mengajari kita untuk tidak bisa begitu naif berfikir tentang musim panas tidak akan berlangsung lama.
— Semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.
— Seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! — singkatnya semut itu tidak mengenal musim, mereka akan terus menerus bekerja dan bergerak. Semut binatang yang sangat pantang menyerah, dan binatang yang suka bergotorong royong “Semampu mereka”, bersama-sama mengumpulkan makanan.
.
.
— Sangat panjang ya, capek juga nulisnya. Maklum, lagi nganggur, dari pada gosip dan pamer ala ibu-ibu, lebih baik berbagi ilmu.. Hehe..
.
::: Dari filosofi semut diatas, kita sebagai manusia dapat mencontoh sifat semut. Dengan kata lain, filosof tentang semut dapat menjadi teladan bagi kita. Dengan menjaga kebersamaan, saling peduli, kerja keras, pantang menyerah, dan optimis. Melakukan sesuatu dalam hidup kita, kegiatan yang positif dalam lingkungan sekitar. Saling menjaga, dan peduli. Bukan saling menjatuhkan satu sama lain, pamer, atau membuka aib teman sendiri. Jika kita mencintai, membantu, memberi pada orang lain, maka hidup kita akan semakin bernilai. ~ Merry Indria ~ ~ (btw, semut yang sedang bergerombol masih membuatku merinding ga ya?)
Read More
Ada gula ada semut. Setiap ada makanan manis dia selalu menggerombol memenuhi makanan manis itu. Atau ketika aku menemukan mereka bergerombol sangat banyak dan aku tak tahu apa yang sedang mereka kerumuni. Merinding melihat banyak semut mengerumuni sesuatu, dan aku tak menyukai semut, sangat tak suka. Ant Bully, bisa dibilang begitu. Si kecil Sasha mungkin juga sama seperti aku, dia suka “memukul” semut yang lewat depannya ketika dia sedang merangkak.
Membahas tentang semut kali ini, karena si kecil Sasha-ku tergigit semut di tangan mungilnya. Dia tidak menangis, tapi aku tahu rasanya digigit semut itu tidak enak sama sekali. Lalu semut itu aku singkirkan dari tangan mungilnya Sasha. Kasian, dia digigit semut. I hate Ant..
Tapi mengenai semut ini, ternyata dia sangat unik. Selain dia hewan yang ramah pada sesamanya (semut), semut juga hewan yang menakjubkan (jika kalian tahu seluk beluk semut, hehehe…). Semut TIDAK PERNAH BERHENTI DAN MENYERAH — Bila kita menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya. Keren kan?!
Keunikan semut yang lain adalah semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Perspektif yang sangat bagus — mengajari kita untuk tidak bisa begitu naif berfikir tentang musim panas tidak akan berlangsung lama.
— Semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.
— Seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! — singkatnya semut itu tidak mengenal musim, mereka akan terus menerus bekerja dan bergerak. Semut binatang yang sangat pantang menyerah, dan binatang yang suka bergotorong royong “Semampu mereka”, bersama-sama mengumpulkan makanan.
.
.
— Sangat panjang ya, capek juga nulisnya. Maklum, lagi nganggur, dari pada gosip dan pamer ala ibu-ibu, lebih baik berbagi ilmu.. Hehe..
.
::: Dari filosofi semut diatas, kita sebagai manusia dapat mencontoh sifat semut. Dengan kata lain, filosof tentang semut dapat menjadi teladan bagi kita. Dengan menjaga kebersamaan, saling peduli, kerja keras, pantang menyerah, dan optimis. Melakukan sesuatu dalam hidup kita, kegiatan yang positif dalam lingkungan sekitar. Saling menjaga, dan peduli. Bukan saling menjatuhkan satu sama lain, pamer, atau membuka aib teman sendiri. Jika kita mencintai, membantu, memberi pada orang lain, maka hidup kita akan semakin bernilai. ~ Merry Indria ~ ~ (btw, semut yang sedang bergerombol masih membuatku merinding ga ya?)
Read More
Sepi
AGEE COMPUTER |
11:56 PM |
Little Note
:::
Tentang kesepian dan sepotong sunyi yang menyelinap di dinding hatiku yang kosong. Aku ingin menceritakan kepadamu tentang rasa ini, rasa yang selalu bergejolak ketika kau tak hadir dalam mimpiku. Namun, aku menghentikan setiap inginku, aku ingin merasakan kesunyianku sendiri. Menata kembali mimpi-mimpi sunyi yang aku telan sendiri, biarkan aku merasakannya sendiri.
Tak akan siapapun yang ingin membelai airmataku, merasakan getirnya kehidupan sepiku. Aku hanya ingin mengenang perjalanan hidupku, memory yang tak akan habis aku ingat, aku rasakan. Cinta, cinta mengajarkanku menepis semua mimpi-mimpi yang sepi, mengajarkanku mencinta, mengajarkanku tentang hidup, dan cinta selalu mempertemukanku dengan Tuhan pada setiap sujudku, setiap dzikirku, dan setiap ayat-ayat yang aku lantukan ketika sepi menggelayutiku.
.
.
Sepi, hanya ada aku dan Tuhan memperbincangkan segala keluh kesahku pada perjalanan hidupku.
.
.
Merry Indria, May yang semakin terlelap pada kesunyian..
Read More
Tentang kesepian dan sepotong sunyi yang menyelinap di dinding hatiku yang kosong. Aku ingin menceritakan kepadamu tentang rasa ini, rasa yang selalu bergejolak ketika kau tak hadir dalam mimpiku. Namun, aku menghentikan setiap inginku, aku ingin merasakan kesunyianku sendiri. Menata kembali mimpi-mimpi sunyi yang aku telan sendiri, biarkan aku merasakannya sendiri.
Tak akan siapapun yang ingin membelai airmataku, merasakan getirnya kehidupan sepiku. Aku hanya ingin mengenang perjalanan hidupku, memory yang tak akan habis aku ingat, aku rasakan. Cinta, cinta mengajarkanku menepis semua mimpi-mimpi yang sepi, mengajarkanku mencinta, mengajarkanku tentang hidup, dan cinta selalu mempertemukanku dengan Tuhan pada setiap sujudku, setiap dzikirku, dan setiap ayat-ayat yang aku lantukan ketika sepi menggelayutiku.
.
.
Sepi, hanya ada aku dan Tuhan memperbincangkan segala keluh kesahku pada perjalanan hidupku.
.
.
Merry Indria, May yang semakin terlelap pada kesunyian..
Read More
Mengalah Unyuk Menang
Aku hanya menuangkan uneg-uneg yang aku rasakan dua hari ini. Sebuah pengalaman hidup yang pahit, dan sangat menjengkelkan aku rasa. Namun semua ada hikmah, dan aku belajar “mengalah” pada kejadian ini. Menepiskan semua ego yang aku rasakan, memadamkan kemarahan yang membara, merendahkan harga diri seseorang, semua aku lepas dari diriku hari ini.
Kata “mengalah” sebenarnya memang susah dilakukan, mengingat aku orang yang gampang terpancing emosinya. Siang ini hampir aja ada orang yang ingin buat aku meladeni amarahnya, namun aku ingat ungkapan, Diam itu emas. Selain itu aku sudah lelah, dan tidak mau adu mulut, dan buntut-buntutnya dosa yang aku tanggung. Meski rasanya nyesek juga liat kata-katanya, tapi beberapa menit juga hilang, karena berfikir “ngapain meladeni orang seperti itu?”, biarlah aku sudahi semua perang sindir di twitter aku hentikan, sudah cukup, meski aku rasa sindiranku “mungkin” mengena karena aku rumangsa juga, tapi sudahlah waktuku terbuang sia-sia, lebih baik mengalah. Toh, mengalah bukan berarti kalah. Seperti aku katakan, aku hanya lelah, gak pengen ribut, apalagi ribut sama orang yang gak pernah merasa.
Aku rasa mengalah sudah menjadi bagian sifat orang yang banyak mengalami kesulitan, sudah mengalami pahit getirnya kehidupan, makanya lebih baik mengalah daripada ribut dengan hal yang tak penting. Mengalah juga bukan berarti lemah, ataupun penuh keterbatasan, jika kita diserang, disengsarakan, disakiti, dizolimi, apa kita terus mengalah? Tidak, kita bisa melawannya dengan tanpa merendahkan harkat martabat orang yang sudah menyakiti kita. Mengalah itu ibaratkan seperti air, seperti filosof dari Tao Te Ching. Seperti air, air itu bersifat mengalah, namun selalu tidak pernah kalah. Air itu mematikan api, dan membersihkan kotoran. Jika sekiranya akan dikalahkan, air akan menguap dan menjadi embun. Air juga mampu merapuhkan besi, hingga rapuh. Air juga mampu menjernihkan udara sehingga angin menjadi mati (ketika hujan).
**Mulai sekarang, belajar untuk lebih mengalah, sabar dan ikhlas guna untuk menentramkan hati. Tanamkan sifat mengalah di hati, sifat air yang selalu mengalah dan menang pada akhir pejuangannya menuju ke laut.
.
Read More
Kata “mengalah” sebenarnya memang susah dilakukan, mengingat aku orang yang gampang terpancing emosinya. Siang ini hampir aja ada orang yang ingin buat aku meladeni amarahnya, namun aku ingat ungkapan, Diam itu emas. Selain itu aku sudah lelah, dan tidak mau adu mulut, dan buntut-buntutnya dosa yang aku tanggung. Meski rasanya nyesek juga liat kata-katanya, tapi beberapa menit juga hilang, karena berfikir “ngapain meladeni orang seperti itu?”, biarlah aku sudahi semua perang sindir di twitter aku hentikan, sudah cukup, meski aku rasa sindiranku “mungkin” mengena karena aku rumangsa juga, tapi sudahlah waktuku terbuang sia-sia, lebih baik mengalah. Toh, mengalah bukan berarti kalah. Seperti aku katakan, aku hanya lelah, gak pengen ribut, apalagi ribut sama orang yang gak pernah merasa.
Aku rasa mengalah sudah menjadi bagian sifat orang yang banyak mengalami kesulitan, sudah mengalami pahit getirnya kehidupan, makanya lebih baik mengalah daripada ribut dengan hal yang tak penting. Mengalah juga bukan berarti lemah, ataupun penuh keterbatasan, jika kita diserang, disengsarakan, disakiti, dizolimi, apa kita terus mengalah? Tidak, kita bisa melawannya dengan tanpa merendahkan harkat martabat orang yang sudah menyakiti kita. Mengalah itu ibaratkan seperti air, seperti filosof dari Tao Te Ching. Seperti air, air itu bersifat mengalah, namun selalu tidak pernah kalah. Air itu mematikan api, dan membersihkan kotoran. Jika sekiranya akan dikalahkan, air akan menguap dan menjadi embun. Air juga mampu merapuhkan besi, hingga rapuh. Air juga mampu menjernihkan udara sehingga angin menjadi mati (ketika hujan).
“Air memberikan jalan pada hambatan dengan
segala kerendahan hati, karena dia sadar bahwaAir memang selalu mengalah, dia tidak pernah menyerang namun selalu menang saat akhir perjuangannya.
tak ada satu kekuatan apapun yang dapat
mencegah perjalanannya menuju lautan..”
**Mulai sekarang, belajar untuk lebih mengalah, sabar dan ikhlas guna untuk menentramkan hati. Tanamkan sifat mengalah di hati, sifat air yang selalu mengalah dan menang pada akhir pejuangannya menuju ke laut.
.
Read More
4 Lilin
Ada 4 lilin yang menyala di dalam sebuah kamar, sedikit demi sedikit lilin tersebut habis meleleh dan suasana terasa begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja. Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin Damai padam.
Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkan Lilin Iman tersebut.
Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku tetap menyala. Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya. Tanpa menunggu lama, maka matilah Lilin Cinta tersebut.
Tanpa terduga, anak pemilik rumah itu masuk ke dalam kamar untuk mengambil benda-benda miliknya yang ada di sana, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena dia tidak bisa melihat dengan jelas dalam gelap, ia berkata: “Apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, Aku tidak mau rumah-Ku gelap.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam diri kita. Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, dan Cinta dengan HARAPAN-Nya.
**cerita diatas aku ambil dari sebuah buku di Rumah Makan sederhana di Madiun. Sangat menginspirasi sekali. Kemudian aku mengetiknya dan memuatnya. Cerita tadi sebelumnya memang sudah pernah aku dengar dari seorang kawan lama, dengan versi cerita yang berbeda namun inti yang sama. Sempat dulu aku menyimpan tulisan dia, namun hilang entah kemana. Namun sekarang aku menemukan cerita itu lagi, meski dengan versi berbeda, cerita diatas sangatlah menginspirasi, dan menyenangkan untuk dibaca. Apalagi tulisan-tulisan tersebut diletakkan pada sebuah meja rumah makan, ketika kita menunggu menu yang dipesan, kita disuguhkan pada ungkapan-ungkapan yang menyejukkan jiwa. Read More
The Puzzle of My Heart
AGEE COMPUTER |
2:59 AM |
Little Note
It is a feeling that can not be said with words.
I just borrow the words of which I know and I understand to represent my feelings.
When your smile graced your handsome face, I knew it was a smile of love for me.
When you kiss my lips, I feel the pounding in my heart, feel a strong love of your blood vessels and your blood stream in each stream.
The feeling created by God is the most beautiful gift I have ever felt, feeling very strong, and very deep.
Your presence as a complement in my life, my life without you there are some missing.
And every little piece of you is right.
Just thinking about you, take me through the night.
Every time we meet, the picture is complete, and every time we touch, the feeling is too much.
You are the puzzle of my heart.
.
Read More
I just borrow the words of which I know and I understand to represent my feelings.
When your smile graced your handsome face, I knew it was a smile of love for me.
When you kiss my lips, I feel the pounding in my heart, feel a strong love of your blood vessels and your blood stream in each stream.
The feeling created by God is the most beautiful gift I have ever felt, feeling very strong, and very deep.
Your presence as a complement in my life, my life without you there are some missing.
And every little piece of you is right.
Just thinking about you, take me through the night.
Every time we meet, the picture is complete, and every time we touch, the feeling is too much.
You are the puzzle of my heart.
.
Read More
Rumangsa
::
Dasar aku nulis ini karena kata-kata “rumangsa” tadi. Rumangsa itu merasa. Karena hari ini aku benar-benar dihadapkan pada seseorang yang kurang bisa rumangsa. Kenapa saya bilang kurang rumangsa? Jawabnya rasakan sendiri… Hahaha..
Well, ibaratkan saya sebagai penjual on line dan “A” itu sebagai si pembeli. Saya sebagai penjual hanya mendapat untung 10.000 rupiah, kemudian teman A ingin membeli barang jualan saya, dia minta ongkos kirimnya gratis a.k.a free ongkir. Sebagai pedagang yang baik, saya kasih free ongkir. Kemudian dia minta potongan harga, aku hitung-hitung laba yang aku dapat hanya 5000 rupiah, belum lagi ongkos kirim yang seharusnya dibebankan pada pembeli, ini harus saya yang give free ongkir, ini berarti saya minus (bukan kenthir atau gila lho, minus artinya merugi).
Ternyata tidak semua orang bisa rumangsa atau merasa dan memilah perasaan, kendati umurnya sudah banyak, dapat dikatakan dewasa dan tanpa disadari hal ini membuat orang-orang disekitarnya kecewa. Mengingatkanku pada kata pepatah yang menyebutkan: jadi orang jangan selalu merasa bisa, lebih baik menjadi orang yang bisa merasa. Versi Jawanya : dadi uwong ojo rumangsa
bisa, luwih becik sing bisa rumangsa. Kalimat terakhir, lebih baik yang bisa merasa sangat cocok untuk orang-orang yang kurang merasa, khususnya perasaan orang lain. Orang yang tidak bisa rumangsa bisa disebut tidak mempunyai perasaan. Belum tentu yang orang yang kita ajak komunikasi mau menerima ketidakrumangsa-an tadi, ini juga bisa disebut dengan sombong, karena merasa bisa melakukan apapun, hingga pada hal tawar menawar seperti contoh diatas yang mungkin harus ada ilmu “rumangsa” untuk pembeli seperti A ini.
Dalam hal ini, si A memang kurang bisa rumangsa dan hanya memikirkan kesenangan pribadi. Penjual itu juga manusia yang mencari nafkah untuk menyambung hidup, dia mendapatkan uang dari laba yang ia peroleh, jika semua pembeli seperti A ini, kasihan juga sang penjual, sama sekali tidak diberi laba atau keuntungan malah dia “tombok” (apa sih bahasa Indonesianya “tombok”?? Oh ya, artinya tambah, bener kan?!). Penjual juga seperti pegawai lain, making money, bahkan penjual lebih mandiri daripada pegawai yang masih patuh pada peraturan dan kebijakan perusahaan atau instansi yang berkaitan. Seharusnya sebagai pembeli jangan terlalu menawar yang too much, apalagi sudah diberi keringanan masih saja minta keringanan yang lain. Ini bisa saja disebut egois dan tidak rumangsa, coba posisi kita tukar, bagaimana dia menanggapi hal ini??..
Lebih baik kita menyadari akan empati, merasakan juga arti “rumangsa” dan belajar rumangsani wong liyo (merasakan perasaan orang lain), itu lebih baik daripada kita selalu mementingkan keuntungan pribadi. [MIF]
*aja tansah kepengin diemong, nanging kepara bisa a dadi pamong, wondene yen ora kuwagang, pancen wis prayoga yen awake dhewe ora gawe seriking liyan… (kalimat temanku, tentunya. Hehehe..) Read More
Dasar aku nulis ini karena kata-kata “rumangsa” tadi. Rumangsa itu merasa. Karena hari ini aku benar-benar dihadapkan pada seseorang yang kurang bisa rumangsa. Kenapa saya bilang kurang rumangsa? Jawabnya rasakan sendiri… Hahaha..
Well, ibaratkan saya sebagai penjual on line dan “A” itu sebagai si pembeli. Saya sebagai penjual hanya mendapat untung 10.000 rupiah, kemudian teman A ingin membeli barang jualan saya, dia minta ongkos kirimnya gratis a.k.a free ongkir. Sebagai pedagang yang baik, saya kasih free ongkir. Kemudian dia minta potongan harga, aku hitung-hitung laba yang aku dapat hanya 5000 rupiah, belum lagi ongkos kirim yang seharusnya dibebankan pada pembeli, ini harus saya yang give free ongkir, ini berarti saya minus (bukan kenthir atau gila lho, minus artinya merugi).
Ternyata tidak semua orang bisa rumangsa atau merasa dan memilah perasaan, kendati umurnya sudah banyak, dapat dikatakan dewasa dan tanpa disadari hal ini membuat orang-orang disekitarnya kecewa. Mengingatkanku pada kata pepatah yang menyebutkan: jadi orang jangan selalu merasa bisa, lebih baik menjadi orang yang bisa merasa. Versi Jawanya : dadi uwong ojo rumangsa
bisa, luwih becik sing bisa rumangsa. Kalimat terakhir, lebih baik yang bisa merasa sangat cocok untuk orang-orang yang kurang merasa, khususnya perasaan orang lain. Orang yang tidak bisa rumangsa bisa disebut tidak mempunyai perasaan. Belum tentu yang orang yang kita ajak komunikasi mau menerima ketidakrumangsa-an tadi, ini juga bisa disebut dengan sombong, karena merasa bisa melakukan apapun, hingga pada hal tawar menawar seperti contoh diatas yang mungkin harus ada ilmu “rumangsa” untuk pembeli seperti A ini.
Dalam hal ini, si A memang kurang bisa rumangsa dan hanya memikirkan kesenangan pribadi. Penjual itu juga manusia yang mencari nafkah untuk menyambung hidup, dia mendapatkan uang dari laba yang ia peroleh, jika semua pembeli seperti A ini, kasihan juga sang penjual, sama sekali tidak diberi laba atau keuntungan malah dia “tombok” (apa sih bahasa Indonesianya “tombok”?? Oh ya, artinya tambah, bener kan?!). Penjual juga seperti pegawai lain, making money, bahkan penjual lebih mandiri daripada pegawai yang masih patuh pada peraturan dan kebijakan perusahaan atau instansi yang berkaitan. Seharusnya sebagai pembeli jangan terlalu menawar yang too much, apalagi sudah diberi keringanan masih saja minta keringanan yang lain. Ini bisa saja disebut egois dan tidak rumangsa, coba posisi kita tukar, bagaimana dia menanggapi hal ini??..
Lebih baik kita menyadari akan empati, merasakan juga arti “rumangsa” dan belajar rumangsani wong liyo (merasakan perasaan orang lain), itu lebih baik daripada kita selalu mementingkan keuntungan pribadi. [MIF]
*aja tansah kepengin diemong, nanging kepara bisa a dadi pamong, wondene yen ora kuwagang, pancen wis prayoga yen awake dhewe ora gawe seriking liyan… (kalimat temanku, tentunya. Hehehe..) Read More
Kerendahan Hati
Kerendahan hati diharuskan dimiliki oleh semua manusia, namun untuk mendapatkan rasa rendah hati sangat sulit. Jauh dari sifat sombong, karena sombong dapat menjadikan bumerang dalam diri setiap manusia.
Terkadang manusia lupa akan asalnya ketika telah meraih kesuksesan, mendapat pekerjaan yang diinginkan, jabatan yang bagus, dan gaji yang lumayan besar. Semua itu terkadang membuat silau dan lupa akan sekeliling dan kebaikan orang-orang yang pernah membantunya. Tak jarang mereka sering pamer, pamer kekayaan, pamer pekerjaan, dll. Sifat-sifat yang seperti itu sama halnya sifat setan, sifat yang tak disukai orang, bahkan termasuk golongan iblis. Semua yang kita raih tidak ada yang abadi, dan sifatnya hanyalah titipan.
Jika semua telah kembali pada-Nya, kita tak bisa berbuat apa-apa. Ketika rasa itu nempel pada kepribadian kita (semoga tidak), dan semua yang dipamerkan hilang, apa yang akan kita rasakan? Malu… Terutama malu sama Gusti Allah.
Semua manusia diciptakan untuk saling membantu, kata-kata di waktu SD dulu, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka tiada guna untuk memamerkan sesuatu namun membuat orang merasa jengah dengan apa yang dilakukan, jika manusia lain merasa jengah, keengganan bergaul dengan orang-orang yang senang pamer tadi akan pergi dan sudah benar-benar tak ingin mendengar apapun (wong isine yo cuma pamer).
Maka itu, sifat kerendahan hati sangat dianjurkan pada insan manusia, agar tidak menyakiti perasaan orang lain.
**dengan semua kerendahan hati itu mengajarku untuk tetap melangkah dan menatap dengan optimis, dengan kesederhanaan. Kerendahan hati selalu identik dengan kesederhanaan, bukan keglamouran. Kerendahan hati menjadikan dasar dari sebuah hati, menuju jati diri dan kesuksesan. Semoga kita selalu menjadi pribadi yang rendah hati. Amin. Read More
Terkadang manusia lupa akan asalnya ketika telah meraih kesuksesan, mendapat pekerjaan yang diinginkan, jabatan yang bagus, dan gaji yang lumayan besar. Semua itu terkadang membuat silau dan lupa akan sekeliling dan kebaikan orang-orang yang pernah membantunya. Tak jarang mereka sering pamer, pamer kekayaan, pamer pekerjaan, dll. Sifat-sifat yang seperti itu sama halnya sifat setan, sifat yang tak disukai orang, bahkan termasuk golongan iblis. Semua yang kita raih tidak ada yang abadi, dan sifatnya hanyalah titipan.
Jika semua telah kembali pada-Nya, kita tak bisa berbuat apa-apa. Ketika rasa itu nempel pada kepribadian kita (semoga tidak), dan semua yang dipamerkan hilang, apa yang akan kita rasakan? Malu… Terutama malu sama Gusti Allah.
Semua manusia diciptakan untuk saling membantu, kata-kata di waktu SD dulu, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka tiada guna untuk memamerkan sesuatu namun membuat orang merasa jengah dengan apa yang dilakukan, jika manusia lain merasa jengah, keengganan bergaul dengan orang-orang yang senang pamer tadi akan pergi dan sudah benar-benar tak ingin mendengar apapun (wong isine yo cuma pamer).
Maka itu, sifat kerendahan hati sangat dianjurkan pada insan manusia, agar tidak menyakiti perasaan orang lain.
**dengan semua kerendahan hati itu mengajarku untuk tetap melangkah dan menatap dengan optimis, dengan kesederhanaan. Kerendahan hati selalu identik dengan kesederhanaan, bukan keglamouran. Kerendahan hati menjadikan dasar dari sebuah hati, menuju jati diri dan kesuksesan. Semoga kita selalu menjadi pribadi yang rendah hati. Amin. Read More
Hujan Dan Aku
AGEE COMPUTER |
3:25 AM |
Little Note
|
Rain
::: Hujan rintik-rintik menapaki bumi dengan segala keindahan pada tetesan airnya. Ketika tangan ini menyentuh tetesan hujan, airnya bagainya menyerap pada pori-pori kulit hingga pada jantung, dingin serasa menyejukkan rongga-rongga tubuh yang mendidih. Pada sebuah payung berwarnakan pelangi aku teduhkan kepala, berlindung. Meski begitu aku sangat menikmati kucuran air yang menetes deras.
Hujan, suara tetesan air yang jatuh pada atap-atap persinggahan manusia, membawaku pada suasana yang magis. Membawaku pada memory indah bersama dengan orang-orang tercinta.
::: Di sini hujan turun, dan tak perlu bersembunyi. Aku tahu sinar matahari masih pada sisi lain langit, dan tak akan membiarkan badai menggulung kita, tidak akan badai.
Read More
Hujan, suara tetesan air yang jatuh pada atap-atap persinggahan manusia, membawaku pada suasana yang magis. Membawaku pada memory indah bersama dengan orang-orang tercinta.
::: Di sini hujan turun, dan tak perlu bersembunyi. Aku tahu sinar matahari masih pada sisi lain langit, dan tak akan membiarkan badai menggulung kita, tidak akan badai.
Read More
Catatan Lama
AGEE COMPUTER |
5:28 AM |
Coretan Kehidupan
|
Daily life
::: hanya mampir singgah sebentar aku ingin mengintip kenangan lamaku. Kenangan yang aku tulis dengan tinta kebahagiaan dan kesedihan, berpenakan hati dan jiwa, beralaskan ingatan.
Hari ini aku buka kembali catatan-catatan lamaku. Catatan di mana setiap nafas aku tuliskan pada secarik kertas ingatan.
Di tempat ini, aku selalu menjadi pejalan kaki kehidupan yang penuh dengan senyum dan tawa. Tempat itu pula aku menapaki getir-getir hidup yang perih, hingga menjadika aku dewasa. Masih teringat jelas, di bawah pohon mangga depan rumah, aku selalu bermain bersama dengan temanku, atau di bawah pohon mangga di belakan rumahku yang menjadi tempat naungan imajinasiku. Lalu, halaman kecil di samping rumah yang buatku teduh bersama permainan semasa kecilku.
Di rumah itu banyak sekali jenis pohon mangga, setiap musim mangga tak perlu kami pergi ke pasar untuk membeli buahnya. Kami hanya perlu memetik jika kami ingin menikmati buah favorite-ku. Di belakan rumah ada banyak jenis pohon pisang, dan rambutan. Belum lagi pohon jeruk pecel, pepaya, dan lain-lain. Dulu aku sering bermain di halaman belakang, bermain sendirian. Dari kecil aku selalu nyaman jika aku bermain sendiri, sangat leluasa tak ada yang bisa mengatur aku. Sifat buruk ini aku bawa hingga sekarang.
Aku hanya bisa melihat dari luarnya. Rumah itu, bukan milikku lagi. Aku merindukan kamarku, kamar yang penuh kenangan. Sebelum aku meninggalkan rumah itu, aku meninggalkan kenangan indah. Aku tak mungkin bisa mengembalikan waktu, karena waktu tak bisa aku putar kembali.
Aku merindukan setiap detik pada kenangan di rumahku dulu. Semua berubah karena nafsu seseorang yang tak bisa mensyukuri nikmat kehidupan. Nafsu syetan yang selalu menghampiri setiap detik kehidupannya, dan kerakusan pada harta dan duniawi, manusia yang hidup pada keegoisan dan kegengsian. Naudzubillah, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya agar tak seperti orang-orang yang mudharat hidupnya. Amin.
.
*lagi kumat dendamnya, astaghfirullah…
. Read More
Hari ini aku buka kembali catatan-catatan lamaku. Catatan di mana setiap nafas aku tuliskan pada secarik kertas ingatan.
Di tempat ini, aku selalu menjadi pejalan kaki kehidupan yang penuh dengan senyum dan tawa. Tempat itu pula aku menapaki getir-getir hidup yang perih, hingga menjadika aku dewasa. Masih teringat jelas, di bawah pohon mangga depan rumah, aku selalu bermain bersama dengan temanku, atau di bawah pohon mangga di belakan rumahku yang menjadi tempat naungan imajinasiku. Lalu, halaman kecil di samping rumah yang buatku teduh bersama permainan semasa kecilku.
Di rumah itu banyak sekali jenis pohon mangga, setiap musim mangga tak perlu kami pergi ke pasar untuk membeli buahnya. Kami hanya perlu memetik jika kami ingin menikmati buah favorite-ku. Di belakan rumah ada banyak jenis pohon pisang, dan rambutan. Belum lagi pohon jeruk pecel, pepaya, dan lain-lain. Dulu aku sering bermain di halaman belakang, bermain sendirian. Dari kecil aku selalu nyaman jika aku bermain sendiri, sangat leluasa tak ada yang bisa mengatur aku. Sifat buruk ini aku bawa hingga sekarang.
Aku hanya bisa melihat dari luarnya. Rumah itu, bukan milikku lagi. Aku merindukan kamarku, kamar yang penuh kenangan. Sebelum aku meninggalkan rumah itu, aku meninggalkan kenangan indah. Aku tak mungkin bisa mengembalikan waktu, karena waktu tak bisa aku putar kembali.
Aku merindukan setiap detik pada kenangan di rumahku dulu. Semua berubah karena nafsu seseorang yang tak bisa mensyukuri nikmat kehidupan. Nafsu syetan yang selalu menghampiri setiap detik kehidupannya, dan kerakusan pada harta dan duniawi, manusia yang hidup pada keegoisan dan kegengsian. Naudzubillah, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya agar tak seperti orang-orang yang mudharat hidupnya. Amin.
.
*lagi kumat dendamnya, astaghfirullah…
. Read More
Selembar Kertas
AGEE COMPUTER |
12:02 AM |
Lighthouse
|
Little Note
— pada lembaran kosong akan aku isi ungkapan rasa cintaku padamu, Sayang. Pada lembaran kosong itu, ada bait-bait puisi sederhana untukmu. Tercurah semua rasa yang aku rasakan pada setiap detail kata dan kalimat.
— pada selembar kosong akan aku isi doa-doa untukmu. Doa pada dasar cinta dan kasih, berdzikir menyebut nama-Nya hanya untukmu, keagungan cinta yang kau beri untukku. Ku melantunkan ayat-ayat cinta untukmu dan akan hanya untukmu melaskarkan pelangi pada sisi keajaiban kasihmu.
By Merry Indria, Saturday May 7, 2011 at 8:40 pm
Read More
— pada selembar kosong akan aku isi doa-doa untukmu. Doa pada dasar cinta dan kasih, berdzikir menyebut nama-Nya hanya untukmu, keagungan cinta yang kau beri untukku. Ku melantunkan ayat-ayat cinta untukmu dan akan hanya untukmu melaskarkan pelangi pada sisi keajaiban kasihmu.
By Merry Indria, Saturday May 7, 2011 at 8:40 pm
Read More
Short Note: Natashaku
::: Aku tak tahu persis, banyak sekali yang aku ucapkan tentangmu. Gadis kecil yang selalu tertawa menghiasi hari-hariku kini. Banyak cerita tentangmu, polah tingkahmu yang lucu dan anggun. Sekian lama kita bersama, sembilan bulan kita tak pernah berpisah, bernafas bersama, bergerak bersama, dan berjuang bersama. Hingga kau lahir dengan suara tangismu yang membuat damai.
Perjalananmu tak hanya di dalam rahimku, ketika kau melihat dunia, inilah awal perjalananmu. Perjalanan dari jejak kaki yang mungil hingga jejak kaki wanita hebat yang membuatku bangga mempunyai gadis sepertimu. Kau mampu mendamaikan orang-orang yang berperang, kau mampu mendekatkan orang-orang yang berjauhan, dan kau mampu menggembirakan orang-orang yang sedih, kau adalah malaikat kecilku.
Seiring waktu berganti, perkembanganmu makin membanggakanku. Dengan gelak tawa yang kau berikan mampu menentramkanku. Tangisanmu, membuatku kelu tak berdaya, senyummu menguatkanku pada badai yang menerjang karam kehidupan. Bidadari kecil tercipta bagai malaikat dari surga, memelukku, menciumku dan menyebutku “Mama”.
::: Venetia-ku, kau adalah pantai yang tak bertepi selalu memberi angin kesejukan di mana aku berpijak pada pasir-pasir putih yang halus dan debur ombak yang menentramkan. I love you, my Little daughter..
.
.
By Merry Indria, Sunday, May 8, 2011 at 8:15pm.
Read More
Perjalananmu tak hanya di dalam rahimku, ketika kau melihat dunia, inilah awal perjalananmu. Perjalanan dari jejak kaki yang mungil hingga jejak kaki wanita hebat yang membuatku bangga mempunyai gadis sepertimu. Kau mampu mendamaikan orang-orang yang berperang, kau mampu mendekatkan orang-orang yang berjauhan, dan kau mampu menggembirakan orang-orang yang sedih, kau adalah malaikat kecilku.
Seiring waktu berganti, perkembanganmu makin membanggakanku. Dengan gelak tawa yang kau berikan mampu menentramkanku. Tangisanmu, membuatku kelu tak berdaya, senyummu menguatkanku pada badai yang menerjang karam kehidupan. Bidadari kecil tercipta bagai malaikat dari surga, memelukku, menciumku dan menyebutku “Mama”.
::: Venetia-ku, kau adalah pantai yang tak bertepi selalu memberi angin kesejukan di mana aku berpijak pada pasir-pasir putih yang halus dan debur ombak yang menentramkan. I love you, my Little daughter..
.
.
By Merry Indria, Sunday, May 8, 2011 at 8:15pm.
Read More
Sebuah Sudut
AGEE COMPUTER |
5:31 AM |
Life and Love
|
Little Note
::: Sebuah sudut sebagai tempat peraduan dikala sang hati sedang gundah menatap lelahnya sang dunia. Pada tempat yang kecil aku menyandarkan sekeping hati untuk melewati waktu yang sulit berputar, sudut yang menjadikan tempat mimpi ketika aku menemukan mimpi indah di waktu lelapku. Pada hati yang sendiri, terpaku sunyi pada sebuah sudut kerinduan, menanti senyuman yang khas darinya. Sebuah sudut dimana aku juga meletakkan kesedihan, kesepian, kegembiraan, ketakutan pada rasa kehilangan — sebuah sudut sebagai tempat menyimpan simpul senyum yang menawan, tatap mata yang tajam bagai elang dan teduh bagai berpayung awan — sebuah sudut untuk menyimpan berbagai asa, harapan tentang cerita dan gambaran kehidupan.
::: sudut itu sedang sunyi, sepi, dan hanya hatiku yang ingin bersandar padanya. Saat aku membuka album-album sepanjang lembar kehidupan.
Read More
::: sudut itu sedang sunyi, sepi, dan hanya hatiku yang ingin bersandar padanya. Saat aku membuka album-album sepanjang lembar kehidupan.
Read More
Miss You
::: Ketika raga sempat jauh membentang jarak memisahkan segenap cinta dan sayang, rindu ini terasa seperti teman karib sejati yang setia menemani hari-hari yang sepi. Malam ketika bintang tiada cahaya di langit gelap, tak menghiaskan alam malam yang jinak.
Suara burung hantu bernyanyi pada suatu malam, dan aku pun termenung menantimu. Ingin aku bersandar pada bahumu untuk sejenak menghilangkan peluh hari-hariku yang berat. Memelukmu untuk meringankan beban pada pundak jiwaku yang lelah ini.
Wajah lelah pada orang-orang pada gurat di dahi mereka, tak mencerminkan pada jiwaku yang membara untuk selalu menanti senyum indah pada wajahmu tanpa lelah karena kau adalah mimpiku. Menantimu adalah suatu kebiasaanku, sebab itu aku tak akan pernah untuk merindukanmu.
::: aku merindukan setiap jejak kakimu yang melangkah, aku merindukan setiap detail senyum dan suaramu. Aku merindukan semua hal tentangmu.
Read More
Kuncup Bunga Merah Muda
AGEE COMPUTER |
5:33 AM |
Life and Love
|
Little Note
.
Indah warnamu,
Semerbak harummu
Kuncup bunga yang digayuti akar tua
Menunggu mekar dan menghias halaman hati yang terkapar
Kuncup bunga, mekar dan berkembang,
menebarkan wangi bersama sinar matahari yang menusuk tajam pada mata jendela kamarku.
Ku menulis sebait-demi bait untukmu
Dengan kata-kata yang sederhana tiada habis, tak akan habis tentangmu
Ia akan terus berkembang dan akan terus tumbuh
Tumbuh indah mekar nan mewangi dalam taman hatiku.
.
.
By Merry Indria, Tuesday May 3, 2011 at 10:08 am.
Thank you for giving me the picture, Mr. Colin Ligertwood, you are best photographer whom I know. Love your pictures.. Thank you.. Read More
Menunggu
Saat kau pergi melambaikan tanganmu, dan akupun tak mampu menghentikanmu, hatiku kelu, merintih kesakitan terisak dan menangis. Hanya bait-bait doa yang aku lantunkan untukmu.
Aku menantimu di sini, ditemani dua pohon yang berdiri kokoh. Di tepi lautmu aku menunggu, berharap ketika kau tersenyum pada daratan aku yang pertama kali melihat senyum itu, dan berlari menuju cintamu, memeluk dan mendekap erat merasakan detak jantung kebahagiaanmu.
Di sini, di tepi lautmu, aku duduk merenung seorang diri. Memutar kembali pada ingatan yang lalu, membuka album yang tersimpan rapi pada otak kerinduan. Ingin menandai satu persatu gambaran tentang kehidupan bersamamu, menandai pahit getir, manis kisah percintaanku denganmu, menandai dengan bintang keemasan yang tak akan merasa redup sinarnya.
Aku tak akan pernah merasa bosan, letih, keju yang membuncah hati, karena cintamu selalu ada menemani dan menguatkan rasa cinta dan rindu. Dan peri kecil yang kau titipkan padamu akan selalu ceria berbincang denganku meski hatiku terkadang bimbang menantimu.
.
Read More
Pohon di Balik Jendela
AGEE COMPUTER |
5:55 AM |
Little Note
|
Rindu
Aku masih mengintip pada sisi jendela kamarku, sekedar meletakkan untaian rindu padamu.
Aku tak pernah tahu, engkau yang mengendap-endap di jendela kamarku,
dan mencuri untaian rinduku;
rindu atau sekedar embun masa lalu.
Bagiku, bagimu, cinta adalah rumah penuh rindu, tempat pulang dengan tenang.
Aku selalu tersenyum ketika melihat diriku, sendiri di dalam pikiranmu.
Namun ketika cinta itu telah tiada dan karam, entah siapa yang akan menggoreskan lukisan pada kanvas kebahagiaan.
Hatiku adalah ruang tersunyi dalam riuh rindumu, tergelap dalam gemerlap harapmu.
Ada saat dimana, sajak akan berguguran dari matamu,
dan kamu akan sadar, namanya tak lagi tertulis; bahkan di ingatanmu.
Aku beriak, tak ingin dalam-dalam, menenggelamkanmu.
Apa yang layak kaukenang dariku selain kesedihan yang sudah tentu. Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)
Blog Archives
-
▼
2011
(75)
-
▼
May
(25)
- Layang-Layang
- True Friend
- Kawan Dan Lawan
- Kenangan SMA
- Usah Kau Lara Sendiri
- Ruang Kosong
- Tentang Lara Hati
- Rindu
- Capung
- Semut
- Sepi
- Mengalah Unyuk Menang
- 4 Lilin
- The Puzzle of My Heart
- Rumangsa
- Kerendahan Hati
- Hujan Dan Aku
- Catatan Lama
- Selembar Kertas
- Short Note: Natashaku
- Sebuah Sudut
- Miss You
- Kuncup Bunga Merah Muda
- Menunggu
- Pohon di Balik Jendela
-
▼
May
(25)